Memahami Fenomena Aglo Hijau di Perairan

Representasi visual alga hijau di air Permukaan Aglo Hijau

Fenomena **aglo hijau** mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun ini adalah pemandangan yang sering ditemui, terutama di badan air tawar seperti danau, waduk, dan kolam. Secara ilmiah, aglo hijau merujuk pada pertumbuhan populasi fitoplankton (alga mikroskopis) yang sangat cepat dan masif, menyebabkan air tampak keruh, tebal, dan didominasi warna hijau pekat. Fenomena ini sering disebut juga sebagai "blooming" alga.

Apa Penyebab Utama Tumbuhnya Aglo Hijau?

Pemicu utama dari ledakan populasi alga ini adalah kondisi lingkungan yang sangat mendukung bagi pertumbuhan mereka. Alga, seperti tanaman lainnya, membutuhkan nutrisi, sinar matahari, dan suhu yang sesuai untuk berkembang biak. Dalam konteks perairan, dua faktor utama sangat dominan dalam mendorong aglo hijau: Eutrofikasi dan kondisi cuaca.

1. Eutrofikasi: Kelebihan Nutrien

Eutrofikasi adalah proses pengayaan perairan oleh nutrisi berlebih, terutama senyawa berbasis Fosfor (P) dan Nitrogen (N). Sumber utama masuknya nutrien ini ke perairan adalah limpasan dari aktivitas pertanian (pupuk), limbah domestik yang tidak terkelola (sewerage), dan terkadang dari emisi atmosfer. Ketika konsentrasi Fosfor dan Nitrogen melonjak drastis, alga yang sensitif terhadap nutrisi tersebut akan berlipat ganda dalam waktu sangat singkat. Fosfor sering dianggap sebagai nutrisi pembatas, artinya sedikit saja peningkatan fosfor dapat memicu ledakan pertumbuhan alga.

2. Kondisi Iklim dan Fisik Air

Suhu air yang hangat adalah katalisator penting. Musim kemarau panjang atau gelombang panas seringkali meningkatkan suhu permukaan air, yang sangat disukai oleh banyak spesies alga hijau. Selain itu, kondisi air yang tenang (minim arus atau angin) memungkinkan lapisan alga tetap berada di permukaan, memaksimalkan penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis. Perubahan mendadak pada stratifikasi kolom air juga dapat membawa nutrien dari dasar perairan ke permukaan, memicu ledakan lebih lanjut.

Dampak Negatif Aglo Hijau

Meskipun alga adalah produsen oksigen di siang hari, pertumbuhan masif aglo hijau membawa konsekuensi serius bagi ekosistem perairan dan kesehatan manusia. Dampak utamanya terjadi ketika populasi alga tersebut mati dan mulai terurai.

Mitigasi dan Pengendalian

Mengendalikan aglo hijau memerlukan pendekatan multi-sektor. Pengendalian jangka pendek mungkin melibatkan penggunaan bahan kimia seperti tembaga sulfat untuk membunuh alga secara cepat, namun ini harus dilakukan dengan hati-hati karena kematian alga secara mendadak juga dapat menyebabkan penurunan oksigen.

Upaya pengendalian jangka panjang sangat berfokus pada pencegahan sumber masuknya nutrien. Ini meliputi perbaikan sistem pengolahan air limbah, penerapan praktik pertanian berkelanjutan yang meminimalkan limpasan pupuk, serta pembersihan sedimen kaya fosfor dari dasar perairan jika memungkinkan. Mengembalikan keseimbangan ekosistem perairan adalah kunci utama untuk mencegah terulangnya fenomena aglo hijau yang merusak.

🏠 Homepage