Rahasia Aglonema Bisa Hidup di Air (Hidroponik)

Aglonema, atau yang sering dijuluki Sri Rejeki, telah lama menjadi primadona di kalangan pecinta tanaman hias Indonesia. Dikenal karena corak daunnya yang memesona—mulai dari merah menyala, pink lembut, hingga perpaduan hijau dan perak—tanaman ini biasanya diasosiasikan dengan media tanam seperti tanah atau sekam bakar. Namun, seiring perkembangan tren berkebun urban dan keterbatasan lahan, muncul pertanyaan yang sering diajukan: apakah aglonema bisa hidup di air?

Jawabannya adalah ya, aglonema sangat bisa hidup dan bahkan berkembang biak dengan baik menggunakan metode hidroponik sederhana, yaitu hanya mengandalkan air. Teknik ini tidak hanya menawarkan tampilan yang modern dan bersih, tetapi juga memudahkan perawatan bagi mereka yang sibuk.

Ilustrasi Aglonema dalam Air

Mengapa Aglonema Bisa Bertahan di Air?

Aglonema, seperti banyak tanaman tropis lainnya, memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Secara alami, tanaman ini tumbuh di lantai hutan yang lembap. Saat ditanam dalam air (hidroponik dangkal), akar serabutnya akan merespons dengan cara memproduksi akar udara yang lebih tebal dan kuat. Akar ini dirancang untuk menyerap oksigen dan nutrisi langsung dari lingkungan sekitarnya, termasuk air.

Kunci keberhasilan aglonema hidup di air adalah ketersediaan oksigen yang cukup di area perakaran. Jika akar terendam total dalam air yang stagnan dan miskin oksigen, risiko pembusukan akan meningkat drastis. Oleh karena itu, metode yang digunakan biasanya adalah metode semi-hidroponik atau perendaman dangkal.

Langkah Sukses Merawat Aglonema di Air

Meskipun terlihat mudah, ada beberapa langkah penting yang harus diikuti agar aglonema Anda tidak hanya bertahan tetapi juga subur saat hidup di air:

  1. Pemilihan Bibit: Pilih batang yang sehat dan sudah memiliki akar serabut yang lumayan terbentuk jika Anda mengambil stek dari induknya. Jika Anda menanam dari potongan batang tanpa akar, proses adaptasi akan lebih lama.
  2. Media Wadah: Gunakan wadah yang transparan (kaca atau plastik bening) agar Anda bisa memantau kondisi akar dan ketinggian air. Hindari wadah yang terlalu besar, yang bisa menyebabkan volume air berlebih dan mengurangi aerasi.
  3. Ketinggian Air Ideal: Ini adalah aspek paling krusial. Isi air hanya sampai batas akarnya terendam, biasanya sekitar 1-2 cm di atas pangkal akar. Jangan sampai seluruh batang tenggelam, karena ini dapat menyebabkan batang membusuk di garis air.
  4. Penggantian Air Rutin: Ganti air minimal seminggu sekali. Penggantian air tidak hanya menyediakan oksigen segar, tetapi juga membersihkan potensi penumpukan bakteri atau jamur. Gunakan air suhu ruangan, hindari air dingin langsung dari kulkas.
  5. Pemberian Nutrisi (Opsional): Meskipun aglonema bisa hidup cukup lama hanya dengan air biasa, penambahan nutrisi sangat disarankan untuk pertumbuhan optimal. Gunakan pupuk hidroponik yang sangat encer (dosis 1/4 dari takaran normal) setiap dua hingga tiga minggu sekali.
  6. Lokasi Penempatan: Letakkan aglonema di tempat yang terang namun tidak terkena sinar matahari langsung yang terik (indirect bright light). Sinar matahari langsung dapat memanaskan air terlalu cepat, mengurangi oksigen terlarut, dan ‘memasak’ akar.

Masalah Umum dan Solusinya

Ketika aglonema hidup di air, masalah yang paling sering muncul adalah:

Kesimpulannya, Aglonema adalah tanaman yang tangguh. Dengan pemahaman yang tepat mengenai kebutuhan oksigen akar dan manajemen kebersihan air, Anda dapat dengan sukses menampilkan koleksi aglonema indah Anda dalam pot kaca bening, membuktikan bahwa aglonema bisa hidup di air dan mempercantik sudut rumah Anda dengan cara yang berbeda.

🏠 Homepage