Brosur adalah salah satu alat pemasaran cetak yang paling serbaguna dan efektif. Ketika dibuat dengan benar, brosur dapat berfungsi sebagai kartu nama perusahaan yang diperluas, katalog produk mini, atau panduan informatif yang menarik. Namun, jika dibuat tanpa strategi, brosur hanya akan berakhir di tempat sampah. Jadi, **bagaimana cara membuat brosur yang baik**?
Kunci utama terletak pada perencanaan matang, desain yang menarik, dan pesan yang jelas. Berikut adalah langkah-langkah esensial yang perlu Anda ikuti untuk menghasilkan brosur yang tidak hanya terlihat profesional tetapi juga berhasil mencapai tujuannya.
Sebelum membuka software desain, Anda harus tahu persis untuk siapa brosur ini dibuat dan apa yang Anda harapkan dari pembaca setelah mereka melihatnya. Tujuan brosur bisa beragam:
Siapa audiens Anda? Apakah mereka profesional B2B yang mencari solusi teknis, atau konsumen umum yang sensitif terhadap harga? Bahasa, visual, dan tingkat kedalaman informasi harus disesuaikan dengan target audiens tersebut.
Brosur (terutama yang dilipat tiga/trifold) memiliki ruang yang terbatas. Setiap bagian harus dimanfaatkan secara maksimal. Rencanakan alur cerita visual Anda:
Ini adalah 'pengait' Anda. Harus berisi judul yang kuat, logo yang jelas, dan visual yang menarik perhatian. Tujuannya adalah membuat orang berhenti dan membuka lipatan pertama.
Ini adalah tempat Anda menjelaskan nilai jual unik (Unique Selling Proposition/USP) produk atau layanan Anda. Gunakan poin-poin (bullet points) dan subjudul yang mudah dipindai (scannable). Jangan membanjiri pembaca dengan terlalu banyak teks panjang.
Panel belakang seringkali menjadi tempat untuk meletakkan detail penting seperti alamat, nomor telepon, situs web, dan yang paling krusial: ajakan bertindak (Call to Action/CTA) yang jelas.
Brosur yang baik adalah brosur yang terasa menyenangkan saat dipegang. Ini berarti kualitas kertas dan desain visual sangat penting.
Gunakan hierarki visual yang jelas. Pastikan ada banyak ruang putih (white space) agar desain tidak terasa sesak. Warna yang digunakan harus konsisten dengan identitas merek Anda.
Gunakan gambar resolusi tinggi yang relevan, bukan stok foto generik yang membosankan. Pilih maksimal dua jenis font yang mudah dibaca—satu untuk judul dan satu untuk teks utama.
Kertas yang terlalu tipis terasa murahan. Pertimbangkan kertas dengan gramasi antara 120 hingga 150 gsm untuk brosur standar. Finishing seperti laminasi doff atau glossy juga dapat menambah kesan premium.
Tujuan akhir dari setiap brosur adalah memicu tindakan dari pembaca. CTA yang buruk adalah "Hubungi Kami." CTA yang baik lebih spesifik dan mendesak:
CTA harus menonjol secara visual dan ditempatkan di lokasi yang mudah dilihat, biasanya di panel penutup atau panel terakhir yang dibaca.
Kesalahan ketik atau informasi yang salah pada brosur dapat merusak kredibilitas Anda seketika. Setelah desain selesai, lakukan proses peninjauan (proofreading) secara menyeluruh. Minta beberapa orang yang belum pernah melihat desain tersebut untuk membacanya dan memberikan masukan tentang kejelasan alur informasi.
Membuat brosur yang efektif memerlukan keseimbangan antara seni (desain) dan ilmu (strategi pemasaran). Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan meningkatkan peluang brosur Anda untuk dilihat, dibaca, dan yang terpenting, menghasilkan hasil yang diinginkan bagi bisnis Anda.