Mengenal Lebih Dekat Berbagai Bagian Hati dan Fungsinya

Diagram Sederhana Bagian Hati Kanan Kiri

Hati, organ terbesar dalam tubuh manusia, adalah pabrik biokimia yang bekerja tanpa henti 24 jam sehari. Terletak di kuadran kanan atas rongga perut, tepat di bawah diafragma, organ ini memainkan peran vital dalam metabolisme, detoksifikasi, dan penyimpanan nutrisi. Memahami struktur dan bagian hati adalah kunci untuk menghargai kompleksitas sistem biologis kita.

Struktur Makroskopis: Lobus Utama

Secara kasat mata, hati dibagi menjadi dua bagian utama yang tidak simetris, yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Pembagian ini terlihat jelas dari permukaan luar organ.

Selain dua lobus utama ini, ada dua lobus yang lebih kecil yang sering disebut sebagai bagian hati tambahan, yaitu Lobus Kuadrat (Quadrate Lobe) dan Lobus Kaudatus (Caudate Lobe). Lobus-lobus kecil ini terletak di bagian posterior dan inferior hati dan memiliki peran spesifik dalam alur darah vena kava inferior dan porta hepatis.

Unit Fungsional: Lobulus Hati

Jika kita melihat lebih dalam (mikroskopis), bagian hati yang menjadi unit struktural dan fungsional terkecil adalah lobulus hati. Struktur heksagonal (segi enam) ini adalah pusat pemrosesan informasi. Setiap lobulus terdiri dari beberapa komponen kunci yang bekerja sama secara harmonis.

Di pusat setiap lobulus terdapat vena sentral (vena hepatika sentralis) yang mengumpulkan darah yang sudah terdetoksifikasi dan dimurnikan. Darah ini masuk ke dalam hati melalui vena porta hepatika dan arteri hepatika yang terletak di tepi lobulus, di dalam struktur yang dikenal sebagai Trias Portal.

Trias Portal: Jantung Logistik Hati

Trias Portal merupakan kelompok dari tiga struktur yang berjalan berdampingan di perifer lobulus hati, meliputi:

  1. Cabang Vena Porta Hepatika: Membawa darah kaya nutrisi dari usus.
  2. Cabang Arteri Hepatika: Membawa darah kaya oksigen dari jantung.
  3. Kanalikuli Empedu (Bile Canaliculi): Saluran kecil tempat empedu (hasil pembuangan metabolisme) dikumpulkan sebelum dialirkan keluar dari hati menuju kantung empedu.

Darah dari vena porta dan arteri hepatika bercampur dan mengalir melalui ruang-ruang sempit yang disebut sinusoid hati, melewati sel-sel hati (hepatosit). Sel-sel inilah yang melakukan sebagian besar pekerjaan kimiawi hati.

Peran Vital Sel Hati (Hepatosit)

Hepatosit membentuk sekitar 80% dari massa hati dan bertanggung jawab atas hampir semua fungsi metabolisme. Mereka bertindak sebagai filter utama tubuh. Ketika darah melewati sinusoid, hepatosit melakukan serangkaian tugas kompleks: memetabolisme karbohidrat, lipid, dan protein; menyimpan vitamin seperti A, D, B12; serta memproduksi kolesterol dan protein plasma penting seperti albumin.

Salah satu fungsi detoksifikasi yang paling penting adalah konversi zat berbahaya (seperti alkohol dan obat-obatan) menjadi bentuk yang lebih mudah diekskresikan oleh ginjal. Proses ini melibatkan dua tahap detoksifikasi utama yang terjadi di dalam sel-sel ini.

Sistem Saluran Empedu

Selain aliran darah, terdapat pula sistem saluran yang mengatur aliran keluar hasil buangan, yaitu empedu. Empedu diproduksi oleh hepatosit dan kemudian dialirkan melalui kanalikuli kecil menuju duktus biliaris (saluran empedu) yang lebih besar. Duktus biliaris kanan dan kiri bergabung membentuk duktus hepatikus komunis.

Duktus ini kemudian terhubung ke kantung empedu (vesika felea) melalui duktus sistikus. Kantung empedu berfungsi menyimpan dan mengonsentrasikan empedu sebelum dilepaskan ke usus halus (duodenum) untuk membantu pencernaan lemak. Kegagalan fungsi pada bagian hati yang berhubungan dengan produksi empedu atau penyumbatan pada saluran ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan.

Secara keseluruhan, hati adalah organ multi-tasking yang strukturnya—mulai dari lobus besar hingga lobulus mikroskopis—dirancang secara sempurna untuk memfasilitasi ribuan reaksi kimia yang menopang kehidupan setiap hari.

🏠 Homepage