Mencari Bandara di Cirebon: Fakta dan Harapan Warga

Pertanyaan mengenai keberadaan bandara di Cirebon seringkali muncul dalam diskusi publik maupun percakapan sehari-hari masyarakat Jawa Barat bagian timur. Sebagai salah satu kota penyangga penting dan pusat budaya yang strategis, Cirebon—dengan slogan "Kota Udang"—seolah menyisakan satu kerinduan infrastruktur yang belum terpenuhi secara optimal: sebuah bandara komersial yang dapat menghubungkan kota ini langsung ke berbagai destinasi domestik maupun internasional.

Status Aktual Bandara di Cirebon

Saat ini, jika kita merujuk pada peta infrastruktur penerbangan nasional, Cirebon belum memiliki bandara komersial yang melayani penerbangan penumpang secara reguler. Ketiadaan bandara inilah yang sering memaksa warga dan pebisnis Cirebon untuk menggunakan alternatif transportasi udara yang tersedia di kota-kota terdekat.

Cirebon Belum Punya Bandara Kota A Kota B Rencana Ilustrasi Keterhubungan

Ilustrasi representatif mengenai konektivitas udara yang belum terwujud.

Alternatif Terdekat: Bandara Kertajati dan Husein Sastranegara

Mengingat posisi Cirebon yang berada di antara dua provinsi besar (Jawa Barat dan Jawa Tengah), warga biasanya mengandalkan dua bandara utama sebagai pintu gerbang udara mereka: Bandara Internasional Kertajati (KJT) Majalengka dan Bandara Husein Sastranegara (BDO) Bandung. Meskipun demikian, jarak tempuh ke kedua bandara ini memakan waktu yang cukup signifikan, berkisar antara 2,5 hingga 4 jam perjalanan darat, tergantung kondisi lalu lintas dan titik keberangkatan di Cirebon.

Bandara Kertajati, yang secara geografis lebih dekat, digadang-gadang menjadi harapan besar. Namun, aksesibilitas darat yang memadai melalui jalan tol sangat krusial untuk memastikan waktu tempuh ke Kertajati tetap efisien. Bagi banyak orang, waktu tempuh darat yang panjang ini seringkali meniadakan efisiensi yang seharusnya ditawarkan oleh penerbangan itu sendiri.

Perjuangan dan Wacana Pembangunan Bandara

Wacana mengenai pembangunan bandara di wilayah Cirebon Raya—yang kadang mencakup Kabupaten Cirebon atau area sekitarnya—bukanlah hal baru. Selama bertahun-tahun, pemerintah daerah dan berbagai asosiasi pengusaha telah menyuarakan urgensi pembangunan ini. Alasan utama selalu sama: memangkas waktu perjalanan logistik dan penumpang, serta meningkatkan investasi dan pariwisata.

Sebuah bandara akan memberikan dampak ekonomi yang transformatif bagi Cirebon. Selain mempermudah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin menikmati warisan budaya Keraton Kasepuhan dan Kanoman, bandara juga vital bagi sektor industri dan perdagangan. Kehadiran bandara seringkali menjadi magnet bagi pendirian kawasan industri baru.

Mengapa Pembangunan Bandara Menjadi Tantangan?

Meskipun kebutuhannya nyata, realisasi pembangunan bandara menghadapi tantangan besar. Faktor utama meliputi ketersediaan lahan yang memadai sesuai standar internasional (terutama panjang landasan pacu yang dibutuhkan), pembiayaan yang sangat besar, serta analisis kelayakan (feasibility study) yang harus memastikan bahwa volume penumpang dan kargo di masa depan cukup untuk menjaga operasional bandara tetap berkelanjutan. Perlu diingat bahwa kehadiran bandara besar seperti Kertajati juga harus dipertimbangkan agar tidak terjadi kanibalisasi pasar.

Harapan di Masa Depan

Masyarakat Cirebon terus menaruh harapan bahwa kajian mengenai bandara ini akan menemukan titik terang dan mendapatkan dukungan pemerintah pusat yang lebih kuat. Pengembangan infrastruktur pendukung, seperti peningkatan konektivitas jalan tol menuju Cirebon, seringkali dilihat sebagai langkah awal yang krusial sebelum rencana bandara dapat direalisasikan. Sampai saat itu tiba, perjalanan udara dari Cirebon akan terus bergantung pada "bandara tetangga" yang membutuhkan sedikit perjuangan ekstra di darat.

Kesimpulannya, bandara di Cirebon saat ini masih sebatas impian dan rencana jangka panjang, bukan realitas operasional. Warga dan pelaku usaha harus tetap mengandalkan koneksi melalui Kertajati atau Bandung sembari menanti terwujudnya gerbang udara sendiri yang akan membuka potensi penuh Cirebon di kancah nasional dan global.

🏠 Homepage