Pentingnya Bonggol Aglonema Suksom Jaipong
Aglonema Suksom Jaipong, salah satu varietas Aglonema yang sangat diminati karena kombinasi warna daunnya yang memukau, memiliki bagian tersembunyi yang krusial bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhannya: bonggol. Bonggol ini sering diabaikan oleh pemula, padahal ia adalah pusat kehidupan tanaman. Secara sederhana, bonggol adalah pangkal batang yang membesar dan berfungsi sebagai cadangan makanan dan air, serta merupakan tempat munculnya tunas-tunas baru.
Memahami karakteristik dan cara merawat bonggol Suksom Jaipong sangat penting, terutama ketika Anda memutuskan untuk melakukan propagasi atau jika tanaman mengalami masalah kesehatan. Bonggol yang sehat adalah jaminan bahwa Aglonema Anda akan terus memancarkan pesona warna merah muda, putih, dan hijau khas Suksom Jaipong.
Ciri-Ciri Bonggol Suksom Jaipong yang Sehat
Bonggol yang berkualitas prima akan menunjukkan tanda-tanda vitalitas. Ketika Anda membeli tanaman, baik yang masih berada dalam pot maupun yang dijual terpisah (cuttingan), perhatikan beberapa indikator kunci ini:
- Kekerasan dan Kepadatan: Bonggol yang sehat terasa padat ketika disentuh. Hindari bonggol yang terasa lembek atau berongga karena ini sering menjadi indikasi adanya pembusukan internal.
- Warna Permukaan: Meskipun sebagian besar tersembunyi di media tanam, bagian leher bonggol yang terlihat biasanya berwarna hijau muda hingga sedikit kekuningan. Warna cokelat muda atau kehitaman pada bonggol biasanya normal, namun jika terlalu gelap dan berlendir, waspada terhadap jamur atau bakteri.
- Mata Tunas: Bonggol yang baik memiliki mata tunas yang jelas, yaitu benjolan kecil dari mana daun baru akan tumbuh. Jika tidak ada mata tunas sama sekali, proses pertumbuhan akan terhambat.
Peran Vital Bonggol dalam Propagasi
Salah satu cara paling populer untuk memperbanyak Aglonema Suksom Jaipong adalah melalui pemisahan bonggol atau pemotongan bonggol (divisi). Bonggol bertindak sebagai "baterai" tanaman. Ketika Anda memotong bonggol, pastikan potongan tersebut memiliki cukup cadangan nutrisi untuk menopang daun yang tersisa hingga akar baru terbentuk.
Proses propagasi dari bonggol membutuhkan kesabaran. Setelah pemotongan, bagian yang terpisah harus melalui masa pengeringan atau pengistirahatan (curing) agar luka sayatan mengering dan tidak mudah terserang patogen. Media tanam yang digunakan setelah proses ini juga harus diperhatikan, biasanya memerlukan campuran yang sangat poros seperti sekam bakar dan perlite untuk mencegah air menggenang di sekitar bonggol yang rentan busuk saat sedang berusaha menumbuhkan akar baru.
Masalah Umum Bonggol Aglonema Suksom Jaipong
Pembusukan (rot) adalah musuh utama bonggol Aglonema. Hal ini biasanya disebabkan oleh penyiraman yang berlebihan, penggunaan media tanam yang menahan air terlalu lama, atau sirkulasi udara yang buruk. Gejala awal busuk pada bonggol seringkali terlihat dari daun yang menguning atau melunak pada pangkalnya.
Jika terdeteksi dini, bonggol yang mulai membusuk masih bisa diselamatkan. Caranya adalah dengan memotong semua bagian yang sudah lunak atau menghitam menggunakan pisau steril. Setelah dibersihkan, oleskan fungisida atau bubuk kayu manis pada luka sayatan. Bonggol kemudian ditempatkan di media yang kering dan minim air sampai ia menunjukkan tanda-tanda tunas baru. Perawatan yang tepat pada bonggol akan memastikan investasi Anda pada Aglonema Suksom Jaipong tidak sia-sia.
Tips Perawatan untuk Bonggol yang Kuat
Untuk menjaga agar bonggol Aglonema Suksom Jaipong tetap kokoh dan subur, terapkan praktik perawatan berikut:
- Gunakan media tanam yang cepat kering dan memiliki aerasi tinggi.
- Siram tanaman hanya ketika 2-3 cm bagian atas media sudah terasa kering saat disentuh.
- Pastikan pot memiliki drainase yang sangat baik.
- Berikan pupuk secara teratur selama musim pertumbuhan, terutama pupuk yang kaya unsur Kalium (K) untuk memperkuat struktur tanaman dan akar.
Dengan memperhatikan bonggol sebagai fondasi tanaman, Anda akan lebih mudah merawat keindahan Aglonema Suksom Jaipong ini dalam jangka panjang.