Ilustrasi sederhana dari seekor Buffalo (Bison Amerika)
Ketika kita mendengar istilah "buffalo," seringkali terjadi kebingungan antara dua jenis hewan besar yang berbeda: Bison Amerika (yang secara umum disebut 'buffalo' di Amerika Utara) dan Kerbau Afrika atau Asia (genus Bubalus dan Syncerus). Artikel ini akan fokus pada hewan yang sering disebut "buffalo" di konteks Amerika Utara, yaitu **Bison Amerika** (nama ilmiah: Bison bison). Pertanyaan "buffalo apa" seringkali mengarah pada makhluk megah yang pernah mendominasi Great Plains Amerika Serikat dan Kanada.
Secara taksonomi, Bison Amerika bukanlah "buffalo" sejati dalam arti harfiah seperti Kerbau Tanjung Afrika atau Kerbau Asia. Namun, para penjelajah Eropa awal salah menyebut hewan Amerika ini sebagai 'bue ffel', yang kemudian berubah menjadi 'buffalo'. Terlepas dari nama yang keliru, Bison Amerika adalah ikon Amerika Utara yang memiliki sejarah ekologis dan budaya yang mendalam.
Bison Amerika adalah mamalia darat terbesar di Amerika Utara. Mereka mudah dikenali dari penampilan fisik mereka yang khas. Ciri paling mencolok adalah punuk besar yang terletak di atas bahu mereka, yang tersusun dari otot panjang yang didukung oleh tulang belakang yang memanjang. Punuk ini memberikan kekuatan luar biasa pada kepala mereka, memungkinkan mereka menggunakan kepala sebagai "bajak" untuk menggali salju tebal demi mencari vegetasi di bawahnya saat musim dingin.
Mereka memiliki kepala yang sangat besar dengan janggut tebal yang menutupi leher dan dada, terutama pada pejantan. Bulu mereka tebal dan gelap, berubah menjadi lebih cokelat muda pada musim panas. Selain itu, mereka memiliki tanduk pendek, hitam, dan melengkung yang tajam, yang digunakan terutama untuk pertahanan dan dalam pertarungan antar pejantan selama musim kawin (disebut rut).
Secara historis, Bison Amerika menghuni padang rumput, sabana, dan daerah semak belukar di seluruh Amerika Utara. Populasi mereka dulunya mencapai puluhan juta ekor, membentuk kawanan besar yang melintasi dataran. Peran ekologis mereka sangat vital. Sebagai herbivora besar, aktivitas merumput, menggali, dan kotoran mereka membantu menjaga kesehatan ekosistem padang rumput. Mereka mengontrol pertumbuhan gulma, menyebarkan benih, dan menciptakan variasi habitat mikro yang penting bagi spesies lain.
Kisah Bison Amerika adalah salah satu tragedi konservasi terbesar. Setelah kedatangan pemukim Eropa yang meluas, perburuan besar-besaran, didorong oleh kebutuhan untuk menghilangkan sumber daya utama suku asli Amerika dan untuk membuka lahan pertanian, menyebabkan populasi mereka anjlok drastis. Pada akhir abad ke-19, diperkirakan hanya tersisa beberapa ratus ekor Bison di alam liar.
Berkat upaya konservasi yang gigih oleh para ahli biologi dan pemerintah, Bison Amerika berhasil diselamatkan dari kepunahan total. Saat ini, populasi mereka telah pulih menjadi ratusan ribu, meskipun sebagian besar hidup di peternakan komersial atau di bawah manajemen konservasi yang ketat. Upaya berkelanjutan berfokus pada pemulihan populasi yang sehat secara genetik di habitat alami mereka, memastikan bahwa simbol Amerika ini terus ada untuk generasi mendatang. Jadi, ketika Anda bertanya "buffalo apa," Anda merujuk pada salah satu kisah sukses konservasi terbesar di dunia hewan.
Penting untuk membedakan Bison Amerika dari Kerbau Asia (seperti Bubalus bubalis) atau Kerbau Tanjung Afrika (Syncerus caffer). Kerbau sejati umumnya memiliki tanduk yang lebih panjang dan melengkung ke luar atau ke belakang, serta tubuh yang lebih ramping dan tidak memiliki punuk sebesar yang dimiliki Bison. Kerbau juga cenderung lebih menyukai habitat yang lebih basah atau berawa, berbeda dengan preferensi Bison pada padang rumput kering. Meskipun namanya salah kaprah, Bison tetap merupakan entitas biologis yang unik dan unik di benua Amerika.