Panduan Lengkap: Cara Daftar Home Credit Agar di ACC

Home Credit Indonesia (HCI) adalah salah satu penyedia layanan pembiayaan konsumen yang populer di Indonesia, terutama untuk pembelian barang elektronik, furnitur, hingga gadget. Mendapatkan persetujuan (ACC) saat mengajukan pembiayaan tentu menjadi tujuan utama setiap pemohon. Agar proses pengajuan Anda berjalan mulus dan peluang di ACC semakin besar, ada beberapa langkah strategis yang perlu Anda perhatikan.

Ilustrasi: Keberhasilan Pengajuan

1. Pahami Persyaratan Dasar Calon Pelanggan

Langkah pertama dan paling krusial adalah memastikan Anda memenuhi kriteria dasar yang ditetapkan oleh Home Credit. Jika Anda tidak memenuhi syarat minimal, besar kemungkinan pengajuan akan ditolak sejak awal. Persyaratan umum meliputi:

2. Siapkan Dokumen Pendukung yang Lengkap dan Valid

Kelengkapan dokumen adalah cerminan keseriusan Anda. Petugas pembiayaan akan melakukan verifikasi berdasarkan dokumen yang Anda serahkan. Pastikan semua dokumen asli atau fotokopi legal:

  1. KTP (Wajib): Pastikan KTP Anda masih berlaku dan belum kedaluwarsa.
  2. Dokumen Pendukung Lain: Tergantung kebijakan, Anda mungkin diminta membawa:
    • NPWP (terutama untuk nilai transaksi besar).
    • Kartu Keluarga (KK) atau Akta Nikah.
    • Slip gaji terbaru atau surat keterangan penghasilan (untuk karyawan).
    • Bukti kepemilikan rekening tabungan atau mutasi rekening (untuk wiraswasta).

Tips penting: Jangan pernah memalsukan dokumen. Sistem verifikasi modern sangat canggih dan pemalsuan akan langsung menyebabkan penolakan permanen.

3. Pastikan Riwayat Kredit (BI Checking/SLIK OJK) Bersih

Inilah inti dari penilaian kelayakan kredit. Home Credit akan memeriksa riwayat kredit Anda melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang dulunya dikenal sebagai BI Checking. Agar di ACC:

Pastikan Anda tidak memiliki tunggakan atau catatan kredit buruk pada lembaga keuangan manapun, termasuk kartu kredit, cicilan bank lain, atau pinjaman online legal. Skor kredit yang baik adalah indikator kuat bahwa Anda adalah peminjam yang bertanggung jawab.

Jika Anda baru pertama kali mengajukan kredit, ini bisa menjadi nilai plus, namun pastikan tidak ada riwayat penolakan pinjaman sebelumnya yang tercatat buruk.

4. Berikan Informasi Kontak yang Akurat

Saat pengajuan, Anda akan diminta mengisi data pribadi, termasuk nomor telepon rumah dan HP, serta kontak darurat (keluarga atau rekan kerja). Data ini sangat penting karena tim Home Credit akan melakukan survei atau telepon verifikasi.

5. Pilih Barang dan Nominal Pembiayaan yang Realistis

Pengajuan yang terlalu ambisius seringkali kurang dipercaya oleh perusahaan pembiayaan. Jika ini adalah pengajuan pertama Anda, pertimbangkan untuk mengajukan pembiayaan dengan nominal yang tidak terlalu besar atau untuk barang yang sesuai dengan profil penghasilan Anda.

Sebagai contoh, jika penghasilan Anda Rp 4 juta per bulan, mengajukan pembiayaan gadget seharga Rp 15 juta dengan tenor panjang mungkin lebih sulit disetujui dibandingkan mengajukan cicilan Rp 5 juta. Sesuaikan kemampuan bayar Anda dengan nilai cicilan bulanan yang diajukan.

6. Proses Verifikasi Lapangan (Jika Diperlukan)

Tergantung kebijakan cabang atau nilai pengajuan, petugas mungkin akan melakukan kunjungan singkat ke rumah atau tempat kerja Anda. Tujuan kunjungan ini adalah untuk memverifikasi kebenaran data yang Anda berikan.

Pastikan rumah dalam keadaan layak dan Anda siap menjelaskan situasi pekerjaan Anda dengan percaya diri saat petugas datang. Sikap kooperatif dan jujur selama proses verifikasi akan sangat membantu meningkatkan peluang Anda mendapatkan ACC.

Dengan mengikuti langkah-langkah strategis ini, mulai dari pemenuhan syarat dasar, kelengkapan dokumen, hingga menjaga reputasi kredit Anda, peluang Anda untuk disetujui oleh Home Credit akan jauh lebih tinggi. Selalu ajukan dengan niat baik dan pastikan Anda memahami kontrak sebelum menandatangani perjanjian pembiayaan.

🏠 Homepage