Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program perlindungan sosial dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu kelompok prioritas dalam program ini adalah lanjut usia (lansia).
Di era digital ini, proses pendaftaran untuk mendapatkan bantuan sosial, termasuk PKH Lansia, kini telah mempermudah masyarakat dengan adanya opsi pendaftaran secara daring atau online. Namun, bagi sebagian lansia atau keluarganya, proses cara daftar PKH lansia online masih terasa rumit. Artikel ini akan memandu langkah demi langkah agar proses pendaftaran dapat berjalan lancar.
Memahami Kriteria dan Persyaratan Dasar
Sebelum memulai pendaftaran online, pastikan calon penerima PKH lansia memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Persyaratan utama umumnya meliputi:
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Merupakan anggota keluarga dengan lansia berusia 70 tahun ke atas (kriteria usia dapat berubah sesuai kebijakan terbaru).
Termasuk dalam kriteria keluarga sangat miskin atau miskin ekstrem sesuai dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Belum menerima bantuan sosial reguler lainnya (meskipun ini seringkali menjadi penentu kelayakan akhir).
Langkah Praktis Cara Daftar PKH Lansia Online
Pendaftaran PKH tidak dilakukan langsung melalui website Kemensos, melainkan melalui sistem yang terintegrasi, yaitu melalui aplikasi resmi atau melalui mekanisme musyawarah desa/kelurahan yang terintegrasi dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
1. Menggunakan Aplikasi SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation)
Sebagian besar proses verifikasi dan pendaftaran awal untuk bantuan sosial kini dikelola melalui sistem yang diakses oleh petugas pendamping PKH atau operator desa/kelurahan.
Verifikasi Data Awal: Pastikan data kependudukan (KK dan KTP) lansia sudah terdaftar dan mutakhir di Dukcapil.
Pengajuan ke Operator Desa/Kelurahan: Keluarga atau lansia perlu menghubungi perangkat desa atau kelurahan (biasanya bagian Kesra) dan menyatakan keinginan untuk didata sebagai calon penerima PKH.
Pencatatan di SIKS-NG: Operator akan memasukkan data lansia ke dalam sistem SIKS-NG. Pada tahap ini, statusnya adalah 'Calon Peserta'.
Verifikasi Lapangan: Petugas PKH atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) akan melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan kebenaran data kemiskinan dan keberadaan lansia tersebut.
Penting: Pendaftaran PKH bersifat inklusif dan berbasis data. Lansia miskin yang belum terdaftar harus didata melalui proses musyawarah di tingkat desa/kelurahan agar datanya masuk ke DTKS, yang menjadi dasar penyaluran bantuan.
2. Jika Tidak Dapat Mengakses Aplikasi Sendiri (Peran Keluarga)
Mengingat banyak lansia mungkin kesulitan menggunakan gawai, peran keluarga (anak atau kerabat) sangat vital dalam proses pendaftaran online ini.
Siapkan dokumen fisik (KTP, Kartu Keluarga, Kartu Indonesia Sehat jika ada).
Hubungi Puskesmas atau pendamping PKH setempat untuk meminta arahan lebih lanjut mengenai jadwal pendataan terbaru.
Pastikan anggota keluarga yang mendaftarkan memahami betul kondisi ekonomi keluarga agar data yang dimasukkan akurat.
Proses Setelah Pendaftaran Dinyatakan Masuk DTKS
Setelah data berhasil dimasukkan dan diverifikasi sebagai rumah tangga miskin, langkah selanjutnya adalah penetapan oleh pemerintah pusat.
Proses ini meliputi:
Penetapan oleh Mensos: Data yang valid akan diproses oleh Kemensos dan ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial yang berhak.
Penetapan Komponen: Jika disetujui, komponen bantuan akan ditetapkan, termasuk nominal bantuan reguler yang akan diterima oleh komponen lansia.
Pencairan Dana: Dana PKH biasanya dicairkan setiap tiga bulan sekali melalui bank penyalur yang ditunjuk (seperti Himbara: BRI, Mandiri, BNI, BTN). Pastikan lansia atau keluarganya memiliki rekening bank penyalur yang aktif.
Kesalahan Umum yang Sering Terjadi
Dalam upaya cara daftar PKH lansia online, terkadang muncul kendala karena beberapa faktor:
Data Tidak Sinkron: Data di DTKS belum diperbarui sesuai kondisi terbaru (misalnya, sudah pindah domisili atau kondisi ekonomi membaik).
Kriteria Usia Tidak Terpenuhi: Usia lansia belum mencapai batas minimum yang ditetapkan pemerintah pusat pada periode penetapan tersebut.
Ketergantungan pada Aplikasi Mandiri: Masyarakat sering keliru mengira pendaftaran bisa dilakukan langsung oleh masyarakat umum melalui laman web pemerintah tanpa melalui verifikasi dan validasi di tingkat desa/kelurahan terlebih dahulu.
Kesimpulannya, kunci keberhasilan pendaftaran PKH lansia secara daring adalah memastikan data kependudukan sudah terintegrasi dengan baik, dan proaktif menghubungi aparat desa/kelurahan yang bertugas mengelola Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dengan data yang akurat, proses verifikasi dan penetapan sebagai penerima bantuan akan berjalan lebih cepat dan tepat sasaran.