Panduan Lengkap Cara Memelihara Babi Bunting (Induk Hamil)
Ilustrasi babi bunting yang sedang dalam masa perawatan khusus.
Memelihara babi bunting (induk babi yang sedang hamil) memerlukan perhatian dan manajemen yang berbeda dibandingkan dengan babi pada fase pertumbuhan lainnya. Fase kebuntingan adalah periode kritis yang akan menentukan keberhasilan proses kelahiran (beranak) serta kesehatan anak babi yang akan dilahirkan. Manajemen yang baik pada fase ini sangat penting untuk meminimalkan stres, mencegah komplikasi, dan memastikan bobot lahir anak babi optimal.
1. Penentuan Status Kebuntingan dan Manajemen Kandang
Setelah proses perkawinan, langkah pertama adalah memastikan akurasi kebuntingan. Babi bunting memerlukan lingkungan yang tenang dan bebas stres. Stres fisik maupun psikologis dapat menyebabkan resorpsi embrio, keguguran, atau gangguan pada perkembangan janin.
Kandang yang Ideal
Kandang Isolasi: Babi bunting sebaiknya dipisahkan ke dalam kandang individu (farmsil) atau kelompok kecil yang tenang. Jauhkan dari babi jantan, babi yang sedang berahi, dan sumber kebisingan tinggi.
Kebersihan: Kandang harus selalu kering dan bersih untuk mencegah infeksi bakteri, terutama karena risiko mastitis atau infeksi saluran reproduksi meningkat menjelang kelahiran. Gunakan alas kandang yang nyaman seperti sekam yang tebal.
Suhu dan Ventilasi: Suhu kandang harus stabil. Hindari suhu ekstrem (terlalu panas atau terlalu dingin). Ventilasi yang baik diperlukan untuk mengurangi amonia, namun jangan sampai ada aliran udara dingin langsung mengenai tubuh babi.
2. Nutrisi yang Tepat Selama Kebuntingan
Nutrisi adalah faktor paling menentukan dalam keberhasilan kebuntingan. Kebutuhan nutrisi babi berubah secara signifikan selama periode 114 hari masa bunting.
Tahapan Pemberian Pakan
Awal Kebuntingan (0 - 28 hari): Fokus utama adalah pemeliharaan tubuh dan perkembangan plasenta. Pakan harus mengandung energi dan protein yang cukup, namun jangan sampai terlalu berlebihan karena dapat menyebabkan resorpsi embrio.
Pertengahan Kebuntingan (29 - 85 hari): Periode ini adalah fase pertumbuhan janin yang lambat. Pemberian pakan bisa sedikit ditingkatkan, tetapi tetap kontrol agar babi tidak terlalu gemuk (over-conditioned). Kegemukan akan menyulitkan proses melahirkan.
Akhir Kebuntingan (86 hari - Melahirkan): Ini adalah fase paling krusial karena pertumbuhan janin sangat pesat. Kebutuhan energi, kalsium, dan fosfor meningkat drastis. Pakan harus diformulasikan khusus untuk "babi menjelang beranak" (pre-farrowing diet). Pakan ini biasanya lebih tinggi serat untuk menjaga saluran pencernaan tetap sehat dan membantu kelancaran persalinan.
Penting: Hindari perubahan mendadak dalam jenis pakan. Pastikan ketersediaan air minum yang bersih dan segar selalu tersedia, karena hidrasi sangat penting untuk perkembangan janin dan produksi kolostrum.
3. Pemantauan Kesehatan dan Vaksinasi
Kesehatan induk sangat mempengaruhi kesehatan anak-anaknya. Vaksinasi harus dilakukan sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan, biasanya dilakukan sebelum perkawinan atau pada awal masa kebuntingan untuk memastikan antibodi ditransfer melalui kolostrum.
Pengendalian Parasit: Pemberian obat cacing (deworming) biasanya dilakukan sebelum atau pada awal kebuntingan. Jangan berikan obat cacing spektrum luas pada akhir kebuntingan kecuali atas rekomendasi dokter hewan, karena beberapa obat dapat menyebabkan masalah.
Observasi Tanda Klinis: Perhatikan tanda-tanda penyakit seperti demam, lesu, nafsu makan menurun drastis, atau keluarnya cairan abnormal dari vulva.
4. Persiapan Sebelum Melahirkan (Farrowing)
Sekitar satu minggu sebelum tanggal perkiraan melahirkan (H-7), babi bunting harus dipindahkan ke kandang beranak (farrowing crate) yang sudah disiapkan. Pemindahan lebih awal membantu induk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Tanda-Tanda Induk Akan Beranak:
Peternak harus mengenali tanda-tanda ini untuk mempersiapkan bantuan jika diperlukan:
Perilaku gelisah, sering berdiri dan berbaring.
Membuat sarang dengan menarik-narik alas kandang.
Vulva tampak membengkak dan lunak.
Hilangnya nafsu makan 12-24 jam sebelum melahirkan.
Keluarnya cairan kolostrum dari ambing.
Dengan manajemen nutrisi yang terkontrol, lingkungan yang nyaman, dan pemantauan kesehatan yang ketat, Anda dapat memaksimalkan potensi produktivitas babi bunting Anda dan memastikan kelahiran anak babi yang sehat dan kuat.