Visualisasi Tanaman Aglaonema
Aglaonema, atau yang sering dikenal sebagai Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias tropis yang sangat populer berkat corak daunnya yang memukau. Merawat dan menanam Aglaonema dengan benar akan memastikan tanaman Anda tumbuh subur dengan warna yang maksimal. Kunci utama keberhasilan budidaya terletak pada pemilihan media tanam, pencahayaan, dan teknik penyiraman yang tepat. Mempelajari cara penanaman aglaonema adalah langkah awal menjadi kolektor sejati.
Aglaonema menyukai media tanam yang gembur, porous, dan memiliki drainase yang baik. Ini penting karena akar Aglaonema rentan busuk jika terlalu lama terendam air. Media yang terlalu padat akan menghambat pertukaran udara di zona akar.
Komposisi media tanam yang direkomendasikan umumnya meliputi perbandingan sebagai berikut:
Pastikan semua bahan tercampur rata. Jika Anda menggunakan pot, pastikan lubang drainase di bagian bawah pot tidak tersumbat. Anda bisa meletakkan pecahan genting atau serpihan batu di dasar pot sebelum memasukkan media tanam.
Ukuran pot harus disesuaikan dengan ukuran akar tanaman. Aglaonema tidak memerlukan pot yang terlalu besar. Pot yang terlalu besar menahan kelembaban lebih lama, meningkatkan risiko busuk akar. Gunakan pot plastik atau terakota; terakota memiliki keunggulan karena pori-porinya membantu penguapan air lebih cepat.
Saat melakukan repotting (pemindahan pot), lakukan dengan hati-hati. Keluarkan Aglaonema dari pot lama, bersihkan sisa media lama dari akar, dan periksa apakah ada akar yang busuk (berwarna hitam dan lembek). Jika ada, potong bagian yang busuk tersebut dengan gunting steril. Setelah itu, tanam di pot baru dengan media tanam yang sudah disiapkan. Jangan menekan media tanam terlalu keras.
Salah satu kesalahan umum dalam cara penanaman aglaonema adalah menempatkannya di lokasi yang terlalu gelap atau terlalu terpapar sinar matahari langsung. Aglaonema adalah tanaman understory (tanaman bawah naungan) di habitat aslinya.
Letakkan tanaman di dekat jendela yang tertutup tirai tipis atau di teras yang teduh.
Penyiraman adalah aspek paling kritis. Siram hanya ketika media tanam bagian atas sudah mulai terasa kering. Jangan pernah menyiram jika media masih terasa lembab saat disentuh sedalam 2-3 cm.
Ketika menyiram, siramlah hingga air keluar dari lubang drainase. Buang kelebihan air yang tertampung di tatakan pot setelah 15-20 menit. Aglaonema menyukai kelembaban tinggi. Jika udara di rumah terlalu kering, pertimbangkan untuk meletakkan pot di atas nampan berisi kerikil yang diberi sedikit air (pastikan dasar pot tidak menyentuh air).
Setelah Aglaonema beradaptasi dengan pot barunya (sekitar 2-4 minggu), Anda bisa mulai memberikan pupuk secara rutin. Pemupukan sangat mempengaruhi intensitas warna daunnya.
Gunakan pupuk NPK seimbang yang larut dalam air, atau pupuk khusus tanaman hias daun. Aplikasikan pupuk dengan dosis setengah kekuatan dari anjuran produsen, setiap 2-4 minggu sekali, tergantung laju pertumbuhan. Pemupukan berlebihan justru bisa merusak akar.
Menguasai cara penanaman aglaonema memang membutuhkan sedikit observasi. Perhatikan respons tanaman Anda terhadap lingkungan baru. Dengan media yang tepat dan penanganan cahaya yang sesuai, Aglaonema Anda akan menjadi primadona di koleksi tanaman hias Anda.