Kata "casual" sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari, terutama dalam konteks mode, gaya hidup, dan suasana. Secara harfiah, casual artinya santai, tidak resmi, atau tidak terikat oleh aturan ketat. Dalam bahasa Inggris, kata ini berakar dari bahasa Latin 'casualis', yang berarti sesuatu yang terjadi secara kebetulan atau tidak terduga. Namun, dalam konteks modern, maknanya telah berkembang menjadi sebuah filosofi yang mengedepankan kenyamanan dan kebebasan berekspresi.
Ketika kita mendeskripsikan sesuatu sebagai 'kasual', kita merujuk pada sesuatu yang minim formalitas. Ini bisa merujuk pada pakaian yang kita kenakan saat bersantai di akhir pekan, pertemuan sosial yang tidak memerlukan tata krama kaku, atau bahkan pendekatan terhadap suatu masalah yang lebih fleksibel. Inti dari konsep casual adalah pelepasan dari tekanan untuk harus selalu tampil sempurna atau mengikuti protokol yang kaku.
Aplikasi paling umum dari kata casual artinya terlihat dalam dunia mode. Pakaian kasual adalah kebalikan dari pakaian formal seperti jas, gaun malam, atau seragam kantor yang ketat. Pakaian kasual menekankan pada kemudahan bergerak dan bahan yang nyaman. Contoh klasik pakaian kasual termasuk T-shirt, jeans, celana chino, sweater, dan sepatu kets (sneakers).
Namun, jangan salah mengira kasual berarti asal-asalan. Dalam konteks modern, gaya kasual yang baik seringkali memerlukan pemilihan potongan yang tepat dan kombinasi warna yang harmonis. Muncul pula istilah seperti 'smart casual', yang merupakan jembatan antara gaya formal dan santai. Smart casual memungkinkan Anda tetap terlihat rapi—misalnya dengan mengenakan blazer tanpa dasi di atas kemeja polo dan celana bahan—namun tetap mempertahankan rasa nyaman yang melekat pada konsep kasual. Gaya ini sangat populer di lingkungan kerja yang mulai melonggarkan dress code.
Di luar fashion, "kasual" juga mendefinisikan atmosfer suatu acara atau interaksi. Sebuah "pertemuan kasual" biasanya berarti tidak ada agenda yang terlalu kaku, durasi yang tidak terbatas, dan suasana yang memungkinkan orang untuk berbicara secara terbuka tanpa rasa canggung atau hierarki yang menekan. Ini adalah lawan dari pertemuan formal di mana setiap kata dipertimbangkan dan protokol harus diikuti secara ketat.
Dalam hal ini, casual artinya juga berarti otentik dan transparan. Ketika seseorang bersikap kasual terhadap Anda, mereka cenderung menunjukkan diri mereka yang sebenarnya, tanpa topeng profesionalisme yang berlebihan. Fleksibilitas ini sangat penting untuk membangun hubungan interpersonal yang kuat, baik dalam pertemanan maupun dalam tim kerja yang inovatif. Masyarakat kontemporer semakin menghargai interaksi yang tulus dan tidak dibuat-buat.
Popularitas konsep kasual didorong oleh beberapa faktor utama. Pertama, meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Tekanan untuk selalu tampil 'sempurna' atau 'siap tempur' secara konstan dapat menimbulkan kelelahan emosional. Gaya hidup kasual menawarkan jeda dari tuntutan tersebut, memungkinkan tubuh dan pikiran untuk beristirahat.
Kedua, perubahan lingkungan kerja. Banyak industri kreatif, teknologi, dan startup mengadopsi budaya kerja yang lebih santai. Mereka menyadari bahwa kenyamanan fisik seringkali berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas dan kreativitas. Ketika karyawan merasa nyaman dengan apa yang mereka kenakan dan bagaimana mereka berinteraksi, mereka cenderung lebih berani mengambil risiko dan berkontribusi ide-ide segar.
Ketiga, globalisasi dan pengaruh budaya populer memudahkan penyebaran tren ini. Media sosial menampilkan berbagai macam gaya hidup yang tidak terbebani oleh tradisi kaku, memperkuat ide bahwa kenyamanan adalah hak, bukan kemewahan. Dengan demikian, casual artinya lebih dari sekadar pakaian; ini adalah pilihan sadar untuk memprioritaskan keseimbangan hidup dan otentisitas di tengah hiruk pikuk kehidupan modern.