Aglonema, atau yang sering dijuluki Ratu Daun, telah menjadi primadona di kalangan kolektor tanaman hias. Keindahan corak daunnya yang eksotis—mulai dari dominasi merah menyala, pink cerah, hingga perpaduan hijau dan perak—membuat permintaan pasar selalu tinggi. Wajar jika banyak pehobi baru yang selalu mencari informasi teraktual mengenai harga aglonema terbaru sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada tanaman kesayangan mereka.
Harga sebuah aglonema sangat dinamis. Ia dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kelangkaan jenis, ukuran daun, hingga kondisi pasar saat itu. Memahami faktor-faktor ini adalah kunci agar Anda tidak tertipu harga yang terlalu tinggi atau malah melewatkan penawaran terbaik.
Sebelum kita masuk ke kisaran harga, penting untuk mengetahui apa yang membuat harga suatu jenis Aglonema bisa melonjak drastis. Faktor kelangkaan sering kali menjadi penentu utama.
Ini adalah faktor terbesar. Aglonema dengan jenis langka, seperti Aglonema 'Sultan Brunei', 'Red Peacock', atau varian yang memiliki tingkat variegasi (bercak warna non-hijau) tinggi, pasti akan memiliki harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan jenis yang umum seperti 'Kochin' atau 'Lipstik'. Semakin unik dan sulit diperbanyak (propagasi) suatu jenis, semakin mahal harganya.
Tanaman remaja (anakan) dengan 3-5 daun biasanya dihargai lebih murah daripada indukan (tanaman dewasa) yang sudah mapan dan siap memproduksi tunas baru. Pembeli sering kali rela membayar lebih mahal untuk tanaman besar karena mereka langsung bisa menikmati keindahan maksimalnya.
Daun yang mulus, lebar, dan memiliki komposisi warna yang sempurna akan dihargai lebih tinggi. Kerusakan fisik seperti sobekan, bercak kuning yang tidak wajar, atau indikasi hama pasti akan menurunkan nilai jualnya secara signifikan. Kesehatan akar yang kuat juga menjadi nilai tambah.
Perlu diingat, angka di bawah ini adalah estimasi dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung penjual dan lokasi.
Jika Anda ingin mengoleksi Ratu Daun namun anggaran terbatas, ada beberapa strategi cerdas yang bisa diterapkan saat memantau harga aglonema terbaru.
Membeli anakan atau bonggol (batang tanaman tanpa daun) adalah cara paling hemat. Meskipun proses perawatannya lebih panjang, risiko kerugian finansial jika tanaman gagal tumbuh juga lebih kecil dibandingkan membeli indukan mahal yang tiba-tiba mati karena stres pengiriman atau perubahan lingkungan.
Beberapa penjual besar sering melakukan cuci gudang atau menjual koleksi lama mereka untuk memberikan ruang bagi stok baru. Periode ini seringkali menjadi momen emas untuk mendapatkan aglonema premium dengan potongan harga yang lumayan besar.
Untuk menghindari biaya karantina atau ongkos kirim yang mahal untuk tanaman berukuran besar, berburu tanaman di komunitas atau pasar tanaman lokal sangat disarankan. Selain itu, pastikan penjual memiliki reputasi baik dalam mengemas tanaman untuk perjalanan jauh, karena kerusakan fisik sangat mempengaruhi nilai jual kembali.
Memahami tren harga aglonema terbaru membutuhkan sedikit riset berkelanjutan. Jangan hanya terpaku pada satu sumber harga. Bandingkan harga dari toko online besar, marketplace, hingga penjual independen di media sosial. Dengan begitu, koleksi Ratu Daun Anda akan bertambah tanpa menguras dompet terlalu dalam.