Aglonema, atau Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias indoor paling populer di Indonesia karena corak daunnya yang memukau. Kehadirannya sering dikaitkan dengan pembawa keberuntungan. Namun, di balik keindahannya, banyak spesies Aglonema yang menyimpan senyawa kimia yang dapat berbahaya jika tertelan, terutama bagi anak-anak dan hewan peliharaan.
Memahami potensi bahaya ini sangat penting bagi para pecinta tanaman. Meskipun tingkat toksisitasnya bervariasi, semua bagian tanaman Aglonema (termasuk daun, batang, dan akarnya) mengandung kalsium oksalat yang tidak larut.
Ilustrasi Peringatan Keamanan Tanaman
Mekanisme Keracunan Kalsium Oksalat
Kalsium oksalat tersusun dalam bentuk kristal tajam yang disebut raphides. Ketika bagian tanaman ini dikunyah atau tertelan, kristal-kristal ini akan menusuk jaringan lunak di mulut, tenggorokan, dan saluran pencernaan. Hal ini menyebabkan iritasi, rasa terbakar yang hebat, pembengkakan, hingga kesulitan menelan atau bernapas dalam kasus yang parah.
Jenis Aglonema yang Perlu Diwaspadai
Meskipun hampir semua Aglonema mengandung zat tersebut, beberapa varietas lebih terkenal karena kandungan toksinnya yang signifikan dan sering dipelihara di rumah. Penting untuk diingat bahwa "beracun" di sini merujuk pada potensi iritasi jika tertelan, bukan racun mematikan dalam dosis kecil.
1. Aglonema Merah (Red Aglaonema)
Varietas dengan dominasi warna merah cerah, seperti 'Red Ruby' atau 'Red Lip', seringkali menjadi fokus perhatian. Meskipun kecantikannya tak tertandingi, kandungan oksalatnya bekerja sama dengan pigmen merahnya untuk memberikan efek iritasi yang kuat jika bersentuhan dengan kulit sensitif atau tertelan.
2. Aglonema dengan Warna Kontras Tinggi
Tanaman yang memiliki kontras warna sangat tinggi antara hijau dan putih/kuning, seperti beberapa jenis 'Snow White' atau 'Legacy', juga perlu diwaspadai. Penelitian menunjukkan bahwa tanaman hias dengan warna yang sangat 'terang' atau 'berani' seringkali memiliki konsentrasi senyawa pelindung (termasuk oksalat) yang lebih tinggi sebagai mekanisme pertahanan alami.
3. Aglonema yang Mirip Dieffenbachia
Beberapa kultivar Aglonema dapat memiliki kemiripan morfologi dengan Dieffenbachia (Dumb Cane), yang terkenal sangat beracun. Meskipun Aglonema umumnya tidak separah Dieffenbachia, prinsip kehati-hatian tetap berlaku untuk semua anggota keluarga Araceae.
Gejala Jika Terjadi Kontak atau Tertelan
Jika Anda menduga bahwa anak atau hewan peliharaan telah menggigit atau menelan bagian dari Aglonema Anda, perhatikan gejala berikut:
- Rasa sakit atau sensasi terbakar hebat di mulut dan tenggorokan.
- Bengkak pada bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Air liur berlebihan (ngiler).
- Muntah atau kesulitan menelan.
- Iritasi kulit jika getahnya mengenai luka terbuka.
Langkah Pertolongan Pertama
Jika terjadi paparan, jangan panik. Tindakan cepat sangat penting untuk meminimalkan iritasi:
- Bilas Mulut: Segera bilas mulut dengan air bersih atau susu secara intensif untuk membantu melarutkan kristal oksalat.
- Jangan Paksa Muntah: Jangan memaksakan korban untuk muntah karena dapat menyebabkan kristal kembali mengiritasi kerongkongan.
- Hubungi Profesional: Segera hubungi dokter atau pusat kendali racun terdekat untuk mendapatkan nasihat medis lebih lanjut, terutama jika terjadi pembengkakan parah pada saluran napas.
Tips Penempatan yang Aman
Untuk menikmati keindahan Aglonema tanpa rasa khawatir, penempatan yang cerdas adalah kunci. Hindari meletakkan tanaman di area yang mudah dijangkau oleh balita yang sedang belajar merangkak atau hewan peliharaan yang suka mengunyah.
Pilihlah rak yang tinggi, gantung tanaman, atau gunakan pot yang berat dan stabil di meja yang tidak mudah dijangkau. Kesadaran akan potensi bahaya ini memastikan bahwa Aglonema tetap menjadi dekorasi rumah yang indah dan aman.