ق

Ikon Representasi Surat

Panduan Utama: Bacaan Sebelum Membaca Surah Al-Kafirun

Dalam melaksanakan shalat, khususnya ketika kita ingin membaca Surah Al-Kafirun (Surah ke-109 dalam Al-Qur'an), terdapat sunnah yang dianjurkan untuk didahului oleh bacaan tertentu. Bacaan ini berfungsi sebagai pembuka, pembeda, dan penyempurna tata cara membaca Al-Qur'an dalam rangkaian ibadah. Surah Al-Kafirun sendiri memiliki keutamaan besar, seringkali dibaca berpasangan dengan Surah Al-Ikhlas dalam sunnah rawatib atau shalat sunnah tertentu.

Mengapa Perlu Ada Bacaan Pembuka?

Membaca Al-Qur'an, baik di dalam maupun di luar shalat, dianjurkan untuk diawali dengan bacaan yang disebut sebagai Ta'awwudz dan Basmalah. Praktik ini didasarkan pada ajaran Nabi Muhammad SAW serta pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang memerintahkan untuk berlindung kepada Allah ketika hendak membaca-Nya.

Ta'awwudz adalah lafadz permohonan perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Setan selalu berusaha mengganggu konsentrasi dan kekhusyukan seorang Muslim saat mendekatkan diri kepada Allah melalui kalam-Nya. Oleh karena itu, meminta perlindungan adalah langkah awal yang krusial.

Bacaan yang Mengawali Pembacaan Surah Al-Kafirun

Secara umum, setiap kali kita memulai pembacaan surah (kecuali Surah At-Taubah), kita dianjurkan untuk membaca dua rangkaian kalimat berikut ini sebelum langsung melafalkan ayat pertama Surah Al-Kafirun.

1. Ta'awwudz (Istia'dzah)

Ini adalah bacaan wajib yang pertama. Lafadz Ta'awwudz yang paling umum digunakan adalah:

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (A'udzu billahi minasy syaithanir rajim)

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."

Tujuan dari bacaan ini adalah untuk membersihkan hati dan lisan kita dari segala pengaruh negatif yang dapat menghalangi pemahaman dan kekhusyukan saat membaca firman Allah. Setelah Ta'awwudz, barulah kita dapat melanjutkan ke bacaan kedua.

2. Basmalah (Tasmiah)

Setelah memohon perlindungan, langkah selanjutnya adalah mengucapkan Basmalah. Basmalah adalah penegasan bahwa segala permulaan harus dilakukan dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim)

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Dalam konteks shalat berjamaah atau munfarid (sendiri), Basmalah dibaca sebelum memulai Surah Al-Kafirun, baik di rakaat pertama maupun rakaat kedua (jika Surah Al-Kafirun dibaca di dua rakaat yang berbeda). Jika Anda membaca Al-Kafirun di shalat Fardhu, Basmalah ini dibaca setelah membaca Surah Al-Fatihah.

Urutan Lengkap Membaca Surah Al-Kafirun dalam Shalat

Jika kita ingin mengamalkan sunnah dalam shalat, urutan yang benar ketika akan membaca Surah Al-Kafirun adalah sebagai berikut:

  1. Membaca Surat Al-Fatihah.
  2. Membaca Ta'awwudz (A'udzu billahi...).
  3. Membaca Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim).
  4. Membaca Surah Al-Kafirun (Dimulai dari ayat 1: "Qul ya ayyuhal kafirun...").

Perlu dicatat bahwa menurut mayoritas ulama, Basmalah tidak dibaca secara keras (jahr) ketika mengimami shalat yang dilakukan secara jahr (seperti Maghrib, Isya, Subuh) jika Basmalah tersebut berada di antara dua surat, yaitu setelah Al-Fatihah dan sebelum surat pendek. Namun, jika Basmalah dibaca sebagai pembuka mutlak (misalnya saat tadarus di luar shalat), maka diucapkan secara jelas. Dalam konteks shalat, yang utama adalah memulai bacaan surat pendek setelah Al-Fatihah dengan niat yang benar.

Keutamaan Surah Al-Kafirun

Meskipun fokus kita adalah bacaan pembukanya, penting untuk mengetahui bahwa Surah Al-Kafirun memiliki kedudukan istimewa. Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca Surah Al-Kafirun setara dengan membaca seperempat Al-Qur'an. Hal ini seringkali menjadi alasan mengapa surah ini dianjurkan dibaca pada shalat sunnah Rawatib sebelum Shubuh dan setelah Ba'diyah Maghrib.

Keutamaan ini muncul karena inti kandungan surah tersebut mengandung penegasan sikap tauhid dan pemisahan total antara keyakinan Islam yang murni dengan segala bentuk kesyirikan. Dengan mengawali pembacaan dengan Ta'awwudz dan Basmalah, kita menegaskan bahwa penegasan aqidah ini dilakukan di bawah naungan perlindungan dan nama Allah SWT.

Singkatnya, bacaan yang mengawali pembacaan Surah Al-Kafirun (dan hampir semua surat) adalah Ta'awwudz, diikuti oleh Basmalah. Praktik ini adalah wujud penghormatan terhadap Kalamullah dan upaya menjaga kemurnian ibadah dari bisikan setan.

🏠 Homepage