Di tengah hiruk pikuk kuliner Indonesia yang didominasi oleh varian rasa tradisional, muncul sebuah bintang baru yang memikat mata dan lidah: Mie Ayam Hitam. Namanya saja sudah membangkitkan rasa penasaran. Berbeda dari sajian mie ayam konvensional yang cenderung berwarna kuning cerah atau cokelat muda dari saus kecap manis biasa, mie ayam jenis ini menyajikan palet warna yang lebih dramatis, didominasi oleh nuansa gelap nan menggoda.
Fenomena mie ayam hitam ini bukan sekadar tren sesaat. Ia adalah hasil inovasi kuliner yang cerdas, memanfaatkan bahan alami untuk menghasilkan warna pekat yang aman dan, yang paling penting, menambah dimensi rasa yang unik. Lantas, apa yang membuat mie ini begitu istimewa dan bagaimana ia dibuat?
Warna hitam yang memukau pada mie ayam hitam umumnya diperoleh dari dua sumber utama, yang keduanya memberikan karakteristik rasa berbeda.
Apapun sumber pewarnanya, dasar pembuatan mie tetap mengutamakan kekenyalan dan elastisitas yang menjadi ciri khas mie ayam berkualitas.
Meskipun warna mie berubah drastis, filosofi rasa dari mie ayam tetap dipertahankan. Topping ayam cincang dimasak dengan bumbu rempah tradisional Indonesia, seperti bawang putih, jahe, dan tentu saja, kecap manis premium. Namun, karena warna dasarnya sudah gelap, para penjual seringkali bermain dengan kontras rasa dan visual.
Beberapa penjual sengaja mengurangi takaran kecap manis pada ayamnya agar warna hitam mie tetap dominan, kemudian menyeimbangkannya dengan minyak wijen atau sedikit minyak bawang putih yang lebih menonjol. Hasilnya adalah profil rasa yang lebih kompleks: sedikit gurih dari arang/tinta, manis yang seimbang, dan aroma rempah ayam yang kuat. Sajian ini biasanya dilengkapi dengan sayuran hijau segar (sawi atau pokcoy), dan disajikan bersama kuah kaldu bening yang hangat.
Bagi para pencari pengalaman kuliner baru, mie ayam hitam menawarkan sesuatu yang segar. Ini adalah pembuktian bahwa makanan tradisional pun bisa bertransformasi tanpa kehilangan jiwanya. Warna yang dramatis menjadikannya favorit di media sosial, tetapi rasa autentiknyalah yang menjamin pelanggan akan kembali lagi.