Ilustrasi Aglonema yang pertumbuhannya terhambat.
Aglonema, atau Sri Rejeki, telah menjadi primadona di kalangan pecinta tanaman hias karena keindahan corak daunnya. Namun, ada kalanya tanaman yang kita rawat tidak menunjukkan pertumbuhan yang optimal, bahkan tampak kerdil. Kondisi ini tentu membuat pemiliknya khawatir. Pertumbuhan yang kerdil pada Aglonema tidak terjadi tanpa sebab. Ada beberapa faktor kunci yang sering menjadi biang keladinya, mulai dari masalah lingkungan hingga nutrisi.
Media tanam adalah fondasi utama kesehatan Aglonema. Jika media terlalu padat, sirkulasi udara ke akar akan terganggu, dan air cenderung menggenang. Media yang padat dan menahan air terlalu lama akan menyebabkan akar kekurangan oksigen dan rentan busuk. Akar yang rusak tidak mampu menyerap nutrisi dan air secara efektif, yang akhirnya berdampak pada pertumbuhan tanaman yang kerdil.
Media yang ideal untuk Aglonema harus porous (mudah menyerap dan melepaskan air). Kombinasi sekam bakar, cocopeat, dan sedikit kompos sering direkomendasikan. Hindari penggunaan tanah kebun murni yang cenderung memadat.
Meskipun Aglonema dikenal sebagai tanaman toleran naungan, bukan berarti ia tidak membutuhkan cahaya sama sekali. Aglonema membutuhkan cahaya tidak langsung yang cukup terang (bright indirect light) untuk fotosintesis. Fotosintesis adalah proses di mana tanaman menghasilkan energi untuk tumbuh.
Ketika cahaya yang diterima terlalu minim, proses metabolisme melambat. Tanaman akan berusaha bertahan hidup dengan mengeluarkan energi seminimal mungkin, sehingga pertumbuhannya terhenti atau menjadi kerdil. Pastikan Aglonema Anda mendapatkan paparan cahaya pagi yang lembut atau ditempatkan di area yang terang namun teduh.
Nutrisi adalah bahan bakar pertumbuhan. Aglonema yang kerdil seringkali kekurangan unsur hara esensial, terutama Nitrogen (N) yang penting untuk pertumbuhan daun dan batang. Pemupukan yang jarang atau tidak konsisten akan membuat tanaman kekurangan "bahan bakar" untuk membesar.
Namun, kebalikannya juga berbahaya. Pemupukan yang terlalu sering atau dosis yang terlalu tinggi (over-fertilizing) dapat menyebabkan penumpukan garam mineral di media tanam, yang justru membakar akar dan menghambat penyerapan nutrisi, mengakibatkan tanaman kerdil karena stres nutrisi.
Penyiraman adalah salah satu aspek perawatan yang paling sering salah dilakukan. Aglonema menyukai media yang lembap, bukan basah kuyup. Penyiraman yang terlalu sering menyebabkan akar terendam air, yang berujung pada busuk akar. Akar yang busuk tidak dapat berfungsi, dan tanaman akan menunjukkan gejala kerdil dan daun menguning.
Sebaliknya, penyiraman yang terlalu jarang menyebabkan tanaman mengalami stres dehidrasi kronis. Meskipun Aglonema relatif tahan kering, stres berkepanjangan akan menghentikan pertumbuhan aktifnya.
Aglonema yang kerdil bisa jadi karena potnya terlalu kecil. Ketika akar memenuhi seluruh ruang pot (root bound), akar tidak memiliki ruang lagi untuk berkembang. Ini membatasi kemampuan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi, sehingga menghambat pertumbuhan bagian atas tanaman.
Jika Anda melihat akar keluar dari lubang drainase atau tanaman mudah kering meskipun sudah disiram, inilah saatnya untuk melakukan repotting ke ukuran pot yang sedikit lebih besar (sekitar 2-4 cm lebih lebar dari pot sebelumnya).
Untuk mengembalikan vitalitas Aglonema Anda, perhatikan langkah-langkah korektif berikut:
Kesabaran adalah kunci. Setelah mengatasi faktor penghambatnya, Aglonema Anda akan mulai menunjukkan tunas-tunas baru dan kembali menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan subur.