Gambar ilustrasi tanaman Sri Rejeki.
Tanaman Sri Rejeki, atau yang dikenal secara botani sebagai Aglaonema, adalah salah satu primadona dalam dunia tanaman hias tropis. Dikenal karena corak daunnya yang memukau—mulai dari kombinasi merah muda, krem, perak, hingga hijau pekat—tanaman ini dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran. Meskipun populer, banyak pemula yang kesulitan menjaga kecerahan warna dan kesegaran daunnya. Kunci sukses perawatan tanaman Sri Rejeki terletak pada pemahaman mendalam mengenai kebutuhan spesifiknya terhadap cahaya, air, dan kelembapan.
Kesalahan paling umum dalam perawatan tanaman Sri Rejeki adalah penempatan. Tanaman ini adalah tanaman tropis yang tumbuh di bawah kanopi pohon di alam liar, artinya mereka menyukai cahaya terang namun tidak langsung. Cahaya matahari langsung, terutama pada siang hari, dapat menyebabkan daunnya gosong atau memudar drastis.
Aglaonema sangat rentan terhadap busuk akar jika disiram terlalu sering. Air adalah faktor penentu antara daun yang cerah dan tanaman yang mati. Prinsip utama dalam penyiraman adalah biarkan media tanam mengering di bagian atas sebelum menyiram kembali.
Saat menyiram, siram hingga air keluar dari lubang drainase. Buang sisa air yang tertampung di tatakan pot dalam waktu 15-30 menit. Frekuensi penyiraman akan sangat bergantung pada suhu ruangan, kelembapan udara, dan jenis media tanam yang Anda gunakan.
Tanda-tanda kelebihan air: Daun bagian bawah menguning dan layu. Ini adalah gejala serius yang membutuhkan penanganan segera dengan mengurangi penyiraman dan memastikan drainase sangat baik.
Sebagai tanaman tropis, Aglaonema menyukai lingkungan yang lembap. Kekeringan udara dapat menyebabkan ujung daun menjadi coklat dan kering. Untuk meningkatkan kelembapan di sekitar tanaman Anda:
Suhu ideal untuk tanaman Sri Rejeki adalah antara 20°C hingga 30°C. Pastikan tanaman jauh dari hembusan AC yang dingin atau sumber panas langsung.
Media tanam yang baik harus gembur, porous, dan memiliki drainase superior. Campuran ideal biasanya terdiri dari tanah pot berkualitas, sekam bakar, dan perlite atau kompos. Jangan biarkan media tanam menjadi padat.
Pemupukan penting dilakukan selama musim pertumbuhan aktif (biasanya musim hujan atau saat tanaman terlihat tumbuh pesat). Gunakan pupuk NPK seimbang yang larut dalam air, atau pupuk khusus daun, dengan dosis setengah dari anjuran label. Lakukan pemupukan sebulan sekali, dan hentikan total selama musim kemarau panjang atau saat tanaman sedang dorman.
Tanaman Sri Rejeki tidak perlu sering diganti potnya. Biasanya, repotting dilakukan ketika akar sudah memenuhi pot lama atau ketika media tanam mulai memadat. Pilihlah pot yang ukurannya hanya sedikit lebih besar dari pot sebelumnya. Peremajaan ini juga menjadi momen yang tepat untuk memisahkan anakan (stek batang atau akar) untuk memperbanyak koleksi Anda.
Dengan memperhatikan aspek cahaya, air, dan kelembapan secara konsisten, perawatan tanaman Sri Rejeki Anda akan jauh lebih mudah. Tanaman ini akan membalas perhatian Anda dengan daun-daun baru yang berwarna cerah, membawa estetika tropis yang menawan ke dalam ruangan.