Di tengah gempuran tren gaya rambut yang silih berganti, produk penataan rambut klasik bernama pomade terus mempertahankan posisinya sebagai favorit utama para pria, terutama mereka yang gemar mengunjungi barbershop. Pomade bukan sekadar gel atau wax biasa; ia menawarkan kombinasi unik antara daya rekat (hold) yang kuat dan kilau (shine) yang elegan.
Sejarah pomade membentang jauh ke abad ke-19. Meskipun formulanya telah berevolusi drastis—dari minyak berbasis hewani menjadi formula berbasis air yang mudah dicuci—esensi dari penataan rambut klasik tetap terjaga. Barbershop modern telah mengadopsi pomade sebagai senjata utama mereka untuk menciptakan berbagai gaya, mulai dari slick back yang rapi ala era 1930-an hingga pompadour modern yang berani.
Faktor utama yang membuat pomade unggul di mata para profesional barbershop adalah kemampuannya memberikan tampilan yang 'basah' namun terstruktur. Berbeda dengan clay atau wax matte yang cenderung memberikan tekstur berantakan (messy look), pomade memastikan setiap helai rambut berada di tempatnya sepanjang hari tanpa terlihat kaku seperti helm.
Salah satu layanan utama yang ditawarkan barbershop profesional adalah konsultasi mengenai jenis pomade. Tidak semua pomade diciptakan sama. Secara umum, ada dua kategori besar:
Ini adalah formula orisinal. Keunggulannya terletak pada daya rekat yang sangat tinggi dan kilau maksimal. Mereka tidak akan pernah mengering atau mengeras, memungkinkan Anda menata ulang gaya rambut kapan pun. Namun, kekurangannya adalah sulit dibersihkan; biasanya membutuhkan sampo khusus atau beberapa kali keramas. Cocok untuk gaya rambut yang menuntut struktur rapat seperti Quiff tinggi atau Pompadour yang harus bertahan seharian penuh.
Ini adalah pilihan paling populer saat ini. Formulasi ini mudah diaplikasikan dan yang terpenting, sangat mudah dibilas hanya dengan air. Tingkat kilau dan daya rekatnya bervariasi, mulai dari medium hold/low shine hingga high hold/high shine. Banyak pria menyukai water-based karena praktis dan tidak meninggalkan residu di rambut setelah dicuci, menjadikannya pilihan ideal untuk penggunaan harian setelah potong rambut di barbershop.
Membeli pomade terbaik sekalipun tidak akan maksimal jika teknik aplikasinya salah. Di sinilah nilai tambah dari barbershop terasa. Seorang tukang cukur berpengalaman tahu persis seberapa banyak produk yang dibutuhkan berdasarkan jenis rambut Anda (tebal, tipis, keriting, atau lurus) dan gaya yang diinginkan.
Proses penataan dengan pomade seringkali dimulai dengan pengeringan rambut hingga hampir kering (atau sepenuhnya kering, tergantung hasil akhir yang diinginkan). Kemudian, sedikit pomade diambil, dihangatkan di telapak tangan hingga teksturnya lembut, dan diaplikasikan secara merata dari akar hingga ujung. Bagian tersulit adalah mengaplikasikannya secara menyeluruh tanpa menumpuk terlalu banyak di satu area, yang bisa menyebabkan rambut terlihat berminyak berlebihan.
Seorang ahli di barbershop akan memastikan bahwa Anda mendapatkan kilau yang diinginkan tanpa rambut terasa lengket. Mereka juga mengajarkan cara "memecah" pomade yang berlebihan dengan sentuhan sisir atau jari, memastikan gaya Anda tampak natural namun tetap terawat. Konsultasikan tingkat kilau (shine) dan tingkat kekerasan (hold) yang Anda butuhkan. Apakah Anda butuh kilau tinggi untuk acara malam, atau hasil akhir yang lebih alami (matte finish) untuk hari kerja? Jawaban ini selalu tersedia melalui saran dari profesional.
Singkatnya, baik Anda seorang veteran pomade atau baru mulai menjelajahi dunia penataan rambut pria, kunjungan rutin ke barbershop yang menguasai seni penggunaan pomade akan menjamin Anda selalu tampil dengan gaya rambut terbaik.