Kekuatan dan Amalan Setelah Membaca Surat Al Ikhlas

Simbol Keikhlasan dan Cahaya Ilahi Visualisasi cahaya yang bersinar dari sebuah buku terbuka, melambangkan Surat Al Ikhlas. قُلْ هُوَ

Surat Al Ikhlas, yang sering disebut sebagai "sepertiga Al-Qur'an," adalah penegasan tauhid yang paling murni dan mendalam dalam Islam. Setelah melantunkan ayat-ayatnya yang singkat namun padat—yang menegaskan keesaan Allah—seorang Muslim dianjurkan untuk melanjutkan ritualnya dengan berbagai amalan sunnah yang membawa berkah dan kedekatan dengan Sang Pencipta.

Lalu, apa saja amalan utama yang idealnya dilakukan setelah surat Al Ikhlas dibaca, baik dalam shalat maupun dalam zikir harian?

1. Melanjutkan Bacaan Al-Qur'an

Dalam konteks shalat sunnah rawatib atau shalat malam (Tahajjud), membaca Al Ikhlas seringkali menjadi penutup satu rakaat atau bagian dari rangkaian bacaan. Amalan yang paling utama setelahnya adalah melanjutkan bacaan surat lain sesuai urutan Al-Qur'an, atau mengulang Al Ikhlas untuk mencapai fadilah yang disebutkan dalam hadits. Misalnya, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa membaca Al Ikhlas tiga kali setara dengan mengkhatamkan seluruh Al-Qur'an.

Namun, jika konteksnya adalah zikir setelah shalat fardhu, rutinitas yang sangat dianjurkan adalah membaca ayat-ayat perlindungan dan pengagungan lainnya.

2. Berzikir Mengagungkan Nama Allah (Tasbih, Tahmid, Takbir)

Setelah menyelesaikan bacaan dari Al-Qur'an, momen yang paling tepat adalah mengisinya dengan zikir. Urutan yang paling populer dan didasarkan pada sunnah Nabi adalah kombinasi dari Tasbih, Tahmid, dan Takbir.

Tasbih (Subhanallah): Membaca 'Subhanallah' (Maha Suci Allah) sebanyak 33 kali. Ini adalah pembersihan lisan dari segala kekurangan dan pengakuan bahwa Allah jauh dari sifat makhluk-Nya.

Tahmid (Alhamdulillah): Dilanjutkan dengan membaca 'Alhamdulillah' (Segala puji bagi Allah) sebanyak 33 kali. Ini adalah bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah dilimpahkan, nikmat iman yang termanifestasi dalam pengakuan tauhid melalui Al Ikhlas.

Takbir (Allahu Akbar): Ditutup dengan membaca 'Allahu Akbar' (Allah Maha Besar) sebanyak 33 kali. Ini adalah penegasan bahwa kebesaran Allah jauh melampaui pemahaman manusia, setelah kita tadi merenungkan kesempurnaan sifat-Nya dalam Al Ikhlas.

3. Membaca Ayat Kursi

Satu amalan yang sangat ditekankan setelah surat Al Ikhlas (bersama Al-Falaq dan An-Naas) dalam konteks zikir pagi dan petang, atau setelah shalat fardhu, adalah membaca Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah ayat 255). Ayat ini merupakan ayat teragung dalam Al-Qur'an yang menjelaskan keagungan dan kekuasaan mutlak Allah.

Keutamaan membaca Ayat Kursi ini sangat besar; salah satu hadits menyebutkan bahwa membacanya setelah shalat akan memberikan perlindungan dari kejahatan hingga shalat berikutnya. Ini melengkapi pengakuan tauhid (Al Ikhlas) dengan permohonan penjagaan ilahi.

4. Membaca Doa Perlindungan (Mu'awwidzatain)

Setelah Al Ikhlas, tiga surat perlindungan (Mu'awwidzatain) sering dibaca berurutan: Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas. Jika Al Ikhlas telah dibaca, maka melanjutkan dengan Al-Falaq (mohon perlindungan dari kejahatan makhluk) dan An-Naas (mohon perlindungan dari bisikan jahat) adalah langkah logis berikutnya dalam memohon keamanan rohani dan jasmani.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW memerintahkan membaca ketiganya tiga kali di pagi dan sore hari, dan sekali saja setelah shalat fardhu. Ini adalah paket perlindungan spiritual yang melengkapi penegasan keimanan.

5. Permohonan Ampunan dan Doa Khusus

Amalan pamungkas setelah surat Al Ikhlas dan zikir inti adalah memanjatkan permohonan ampunan (Istighfar) dan doa kepada Allah. Setelah kita menyatakan keesaan dan kebesaran-Nya, pintu rahmat terbuka lebar untuk memohon segala hajat.

Dianjurkan membaca 'Astaghfirullah' minimal tiga kali, diikuti dengan doa yang paling sering diajarkan Nabi, seperti doa memohon surga dan perlindungan dari api neraka.

Intinya, urutan ini menunjukkan sebuah siklus spiritual: Pengakuan Murni (Al Ikhlas) → Penghargaan dan Pujian (Zikir) → Permohonan Perlindungan (Ayat Kursi/Mu'awwidzatain) → Permohonan Langsung (Doa). Semua amalan ini memperkuat fondasi tauhid yang telah kita tanamkan melalui lantunan Al Ikhlas.

🏠 Homepage