Adzan adalah seruan agung yang menandai dimulainya waktu pelaksanaan sholat fardhu. Suara muadzin yang mengalun merdu di pagi hari, siang, sore, hingga malam, adalah pengingat bahwa pintu rahmat Allah SWT telah terbuka lebar. Namun, tahukah Anda bahwa jeda antara adzan dan iqamah, atau bahkan setelah adzan usai, adalah momen yang sangat istimewa dan penuh berkah? Memahami dan memanfaatkan waktu sholat setelah adzan adalah kunci untuk meraih kedudukan yang tinggi di sisi Allah.
Keutamaan Waktu Setelah Adzan
Waktu antara adzan dan iqamah, serta momen setelah adzan dikumandangkan, dikenal sebagai salah satu waktu mustajab (waktu dikabulkannya doa). Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa doa yang dipanjatkan di antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak. Meskipun kita mungkin tidak selalu sempat langsung melaksanakan sholat sunnah qabliyah segera setelah adzan, mengisinya dengan berdzikir, beristighfar, atau memanjatkan permohonan adalah tindakan yang sangat dianjurkan.
Setelah adzan selesai, pintu-pintu langit terbuka lebar. Mengisi jeda ini dengan mengingat Allah menunjukkan kesiapan hati kita untuk menghadap-Nya. Ini adalah fase transisi dari hiruk pikuk dunia menuju kekhusyuan ibadah. Jika waktu yang tersedia sedikit, fokuslah pada doa. Jika tersedia waktu luang lebih banyak, maka sholat sunnah qabliyah (sebelum sholat fardhu) adalah amalan yang paling utama.
Sholat Sunnah Qabliyah: Amalan Setelah Adzan
Sholat sunnah qabliyah adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) bagi sebagian besar sholat fardhu, terutama Dzuhur, Ashar (menurut sebagian ulama), Maghrib, dan Isya. Sholat ini dilaksanakan setelah adzan dan sebelum iqamah, atau sebelum sholat fardhu dimulai. Pelaksanaannya menunjukkan antusiasme seorang hamba untuk menyempurnakan ibadah wajibnya.
Jumlah Rakaat Sholat Qabliyah
- Subuh: Dua rakaat sebelum fardhu. (Ini sangat ditekankan keutamaannya, bahkan lebih ditekankan daripada sholat sunnah rawatib lainnya).
- Dzuhur: Dua atau empat rakaat sebelum fardhu.
- Ashar: Dua rakaat sebelum fardhu (menurut pandangan mayoritas ulama, meski ada juga yang menganjurkan empat).
- Maghrib: Dua rakaat sebelum fardhu.
- Isya: Dua rakaat sebelum fardhu.
Doa Mustajab Setelah Adzan
Bahkan jika kita tidak sempat melaksanakan sholat sunnah qabliyah karena waktu yang mepet, kita tidak boleh melewatkan doa setelah adzan. Doa ini adalah janji Rasulullah SAW yang akan dikabulkan. Berikut adalah doa yang dianjurkan untuk dibaca:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
Allahumma robba hadzihid da’watit taammah, wash-sholaatil qaa’imah, aati Muhammadanil wasiilata wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa’adtah.
Artinya:"Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna dan sholat yang didirikan. Berikanlah kepada Nabi Muhammad Al-Wasilah (kedudukan tertinggi di surga) dan Al-Fadhilah (keutamaan), dan bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang terpuji (syafa’at) yang telah Engkau janjikan kepadanya."
Setelah membaca doa di atas, kita juga bisa memanjatkan hajat pribadi. Ini adalah jendela emas yang Allah sediakan. Jangan biarkan ia terlewatkan hanya karena terburu-buru menunggu iqamah. Sikap proaktif dalam beribadah di waktu mustajab menunjukkan kecintaan dan penghormatan kita terhadap panggilan suci-Nya.
Mengatur Waktu dengan Bijak
Di era modern ini, tantangan terbesar seringkali adalah manajemen waktu. Seringkali, begitu adzan selesai, kita malah sibuk dengan ponsel, mengejar ketinggalan pesan, atau bersiap-siap secara fisik. Padahal, waktu setelah adzan adalah waktu investasi spiritual. Cobalah untuk datang ke masjid lebih awal, atau jika sholat di rumah, pastikan Anda telah mempersiapkan diri secara mental begitu mendengar adzan.
Apabila Anda berada di tengah kesibukan dan hanya memiliki waktu beberapa menit sebelum harus melanjutkan aktivitas (misalnya sebelum rapat dimulai), alokasikan minimal 2-3 menit untuk beristighfar atau membaca doa setelah adzan. Setiap detik yang diisi dengan dzikir lebih berharga daripada kesibukan duniawi yang melalaikan.