Representasi visual kekuatan pertahanan Sol Campbell di lini belakang.
Kisah Sol Campbell di dunia sepak bola Inggris adalah kisah tentang bakat luar biasa, kepemimpinan di lapangan, dan salah satu keputusan transfer paling mengejutkan dan kontroversial yang pernah terjadi dalam sejarah Liga Primer: kepindahannya dari Tottenham Hotspur ke rival abadi mereka, Arsenal.
Campbell, yang memulai karir profesionalnya di Spurs, tumbuh menjadi bek tengah kelas dunia. Postur fisiknya yang dominan, kecepatan yang mengejutkan untuk seorang bek tengah, kemampuan membaca permainan yang tajam, serta kepemimpinan yang kuat menjadikannya aset tak ternilai. Ia adalah perwujudan bek modern yang tidak hanya mahir bertahan tetapi juga berani maju membantu serangan.
Pada musim panas 2001, ketika kontraknya dengan Tottenham berakhir, semua orang menduga Campbell akan memperpanjang masa baktinya. Namun, dalam sebuah langkah yang mengguncang White Hart Lane hingga ke akarnya, Sol Campbell memilih untuk bergabung dengan Arsenal secara gratis. Kepindahan ini dijuluki "Judas" oleh para penggemar Spurs, sebuah label yang melekat padanya seumur hidup. Namun, di mata Arsène Wenger dan para pendukung The Gunners, Campbell adalah potongan puzzle yang hilang.
Bergabungnya Campbell ke lini belakang Arsenal bersama Kolo Touré dan kemudian Jens Lehmann di gawang, langsung mentransformasi pertahanan tim. Ia menjadi bagian integral dari era keemasan klub. Puncaknya tentu saja adalah musim 2003/2004, ketika Arsenal meraih gelar Liga Primer dengan status tak terkalahkan—sebuah pencapaian legendaris yang dikenal sebagai "The Invincibles."
Sol Campbell memainkan peran krusial dalam kampanye tersebut. Kehadirannya memberikan ketenangan dan otoritas di area pertahanan. Kemampuannya untuk menjalin kemitraan yang efektif, ditambah dengan ketenangan mentalnya di bawah tekanan, memastikan bahwa gawang Arsenal tetap sulit ditembus sepanjang musim kompetisi tersebut.
Apa yang membuat Sol Campbell begitu dihormati di Arsenal adalah konsistensinya. Berbeda dengan beberapa rekrutan besar lainnya, Campbell langsung menyatu dan memberikan dampak instan. Ia dikenal jarang membuat kesalahan fatal. Ketika klub membutuhkan penyelamatan penting di saat-saat genting, Campbell sering kali berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat.
Selain dominasi fisiknya, kemampuan Campbell dalam membangun permainan dari belakang adalah aset yang dihargai oleh Wenger. Ia bisa mengirimkan umpan panjang yang akurat dan memiliki visi untuk memulai serangan balik cepat. Ini sangat cocok dengan filosofi menyerang total yang dianut oleh Arsenal pada masa itu.
Meskipun kepindahannya tetap menyisakan luka mendalam bagi pendukung Tottenham, warisan Campbell di Emirates Stadium tidak dapat dibantah. Ia adalah pemenang gelar Liga Primer dua kali dan Piala FA bersama The Gunners, serta mencapai final Liga Champions UEFA. Kisahnya adalah studi kasus mengenai bagaimana seorang pemain dapat mengatasi kontroversi besar demi meraih puncak kesuksesan bersama tim barunya.
Peran Sol Campbell tidak hanya terbatas pada level klub. Ia juga merupakan pilar penting bagi tim nasional Inggris selama bertahun-tahun. Bermain di berbagai turnamen besar, ia sering kali menjadi kapten atau wakil kapten, membawa pengalamannya yang terasah di liga papan atas Inggris.
Pada akhirnya, meskipun nama Sol Campbell akan selalu dikaitkan dengan pengkhianatan di mata para pendukung Spurs, bagi sejarah Arsenal, ia adalah salah satu bek terhebat yang pernah mengenakan seragam merah-putih. Ia adalah bagian tak terpisahkan dari era 'The Invincibles' yang mungkin tidak akan terulang dalam waktu dekat.