Alt Text: Representasi simbolis jalinan yang kuat, menggambarkan konsep Sortali.
Dalam lanskap budaya Indonesia yang sangat kaya dan beragam, terdapat banyak konsep filosofis yang seringkali tersembunyi di balik kerumitan tradisi. Salah satu konsep tersebut adalah Sortali. Meskipun istilah ini mungkin tidak sepopuler "gotong royong" atau "bhineka tunggal ika," Sortali menyimpan makna mendalam mengenai ikatan, keterhubungan, dan esensi dari komunitas. Secara harfiah, Sortali seringkali merujuk pada tali atau ikatan, namun dalam konteks sosiologis dan spiritual, ia melampaui benda fisik tersebut.
Sortali adalah metafora untuk hubungan yang terjalin antarmanusia, antar-generasi, atau bahkan antara manusia dengan alam. Ia adalah benang tak kasat mata yang mengikat individu dalam sebuah struktur sosial. Jika kita melihat akar katanya, ia menunjuk pada fungsi mengikat, menjaga agar sesuatu tetap utuh dan tidak tercerai-berai. Dalam masyarakat tradisional, Sortali adalah perekat sosial yang memastikan kohesi tetap terjaga meskipun di tengah perbedaan pandangan atau kepentingan. Ketika terjadi konflik, kekuatan Sortali yang dipegang teguh oleh sesepuh atau tokoh adat akan diaktifkan untuk menarik kembali pihak yang berselisih ke dalam jalinan komunitas yang sama.
Konsep ini sangat relevan dalam konteks kehidupan komunal di Indonesia. Tidak seperti budaya individualistis di mana pencapaian pribadi sering didahulukan, Sortali menekankan bahwa keberhasilan atau kegagalan seseorang adalah cerminan dari kekuatan jalinan komunalnya. Seseorang tidak berdiri sendiri; ia adalah bagian dari rangkaian panjang warisan leluhur dan tanggung jawab terhadap generasi penerus. Mengabaikan Sortali berarti memutuskan rantai keberlanjutan tersebut, yang dalam pandangan tradisional dianggap sebagai kegagalan moral yang signifikan.
Bagaimana Sortali termanifestasi dalam praktik nyata? Salah satu contoh paling jelas terlihat dalam ritual daur hidup. Mulai dari prosesi kelahiran, pernikahan, hingga pemakaman, setiap tahapan kehidupan seseorang selalu melibatkan partisipasi aktif dari komunitas. Ini bukan sekadar undangan formal, melainkan penegasan ulang bahwa ikatan tersebut masih berfungsi. Di bidang pertanian, misalnya, sistem berbagi hasil panen atau gotong royong dalam persiapan lahan adalah manifestasi nyata dari Sortali; mereka mengikat nasib mereka secara kolektif.
Lebih lanjut, Sortali juga tercermin dalam sistem kekerabatan yang erat, di mana batas antara keluarga inti dan keluarga besar (keluarga luas) seringkali kabur. Keputusan besar seringkali memerlukan musyawarah yang melibatkan banyak pihak yang terikat oleh "tali" kekeluargaan yang diwariskan. Dalam dunia modern yang serba cepat dan digital, menjaga Sortali menjadi tantangan tersendiri. Globalisasi dan urbanisasi cenderung mengikis ikatan geografis, namun semangat Sortali tetap hidup dalam bentuk solidaritas virtual atau dukungan emosional yang terus dipertahankan meski jarak memisahkan.
Era digital memberikan kecepatan komunikasi yang belum pernah ada sebelumnya, namun ironisnya, seringkali mengorbankan kedalaman interaksi yang menjadi inti dari Sortali. Komunikasi yang cepat melalui pesan teks atau media sosial tidak selalu mampu menggantikan kekuatan tatap muka dan keterlibatan fisik dalam menjaga kualitas ikatan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap Sortali hari ini memerlukan adaptasi. Generasi muda perlu didorong untuk menemukan cara baru dalam mengikatkan diri mereka—mungkin melalui proyek sosial bersama daring atau komunitas minat khusus—sambil tetap menghormati warisan ikatan tradisional yang telah lama ada.
Sortali adalah pengingat abadi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang paling baik berkembang dalam keterikatan. Ia adalah filosofi yang mengajarkan bahwa kekuatan sejati sebuah bangsa tidak terletak pada seberapa kuat tembok pembatasnya, melainkan pada seberapa kuat tali yang menghubungkan warganya satu sama lain. Memahami dan mempraktikkan nilai Sortali adalah langkah penting dalam melestarikan keharmonisan dan identitas budaya Indonesia yang unik di tengah arus perubahan global. Tanpa jalinan ini, masyarakat akan rentan tercerai-berai.
Mempertahankan nilai Sortali berarti kita mengakui bahwa setiap tindakan kita memiliki resonansi, yang terhubung melalui untaian tak terlihat yang kita sebut kebersamaan. Indonesia, dengan keragaman etnis dan budayanya, adalah bukti hidup betapa kuatnya konsep ikatan ketika dipegang teguh.