Memahami Struktur Organisasi Angkasa Pura 2

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memegang peranan krusial dalam pengelolaan dan pengembangan bandar udara di Indonesia. Sebagai pengelola 13 bandara utama, termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, struktur organisasi perusahaan ini dirancang sedemikian rupa untuk memastikan efisiensi operasional, keamanan, serta peningkatan layanan kepada pengguna jasa penerbangan. Struktur ini mencerminkan hierarki dan pembagian tugas yang jelas, mulai dari tingkat dewan komisaris hingga unit operasional terkecil.

Diagram Sederhana Struktur Organisasi Angkasa Pura 2 Diagram blok menunjukkan Direksi berada di puncak, diikuti oleh Divisi-divisi utama seperti Keuangan, Operasi, Komersial, dan Teknik. DIREKSI Operasi Keuangan Komersial

Komponen Utama Struktur Organisasi

Struktur organisasi Angkasa Pura 2 biasanya mengikuti pola matriks atau fungsional yang terpusat pada Direksi Utama. Direksi bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris, yang bertindak sebagai pengawas internal perusahaan. Di bawah Direksi, terbagi menjadi beberapa direktorat atau divisi utama yang mengurus fungsi spesifik perusahaan. Pembagian ini esensial mengingat kompleksitas pengelolaan bandara yang mencakup aspek teknis, komersial, keamanan, dan finansial.

Divisi Operasi merupakan jantung dari Angkasa Pura 2. Bagian ini mengurus seluruh kegiatan operasional bandar udara harian, termasuk manajemen pergerakan pesawat (Aeronautical Operations), manajemen fasilitas darat, dan penanganan kargo. Kinerja divisi ini sangat dipengaruhi oleh standar keselamatan penerbangan internasional (ICAO), sehingga kepatuhan terhadap regulasi menjadi prioritas utama.

Fokus pada Pengembangan Bisnis dan Keuangan

Selain operasi inti, Angkasa Pura 2 juga sangat menekankan pada aspek komersial dan pengembangan bisnis non-aeronautika. Struktur ini mencakup divisi komersial yang bertugas memaksimalkan potensi pendapatan dari area retail, properti bandara, periklanan, dan fasilitas penunjang lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, diversifikasi pendapatan non-tiket menjadi kunci keberlanjutan bisnis bandara modern, dan ini diatur secara terstruktur dalam organigram perusahaan.

Divisi Keuangan dan Perencanaan Strategis memegang peran vital dalam pengelolaan anggaran besar proyek infrastruktur bandara dan memastikan kesehatan finansial perusahaan. Mereka bertanggung jawab atas audit internal, manajemen aset, serta perencanaan investasi jangka panjang, termasuk modernisasi terminal dan pembangunan infrastruktur baru.

Aspek Keamanan dan Dukungan Teknis

Pengelolaan bandara menuntut standar keamanan tertinggi. Oleh karena itu, terdapat direktorat atau unit khusus yang menangani Keamanan Penerbangan (Aviation Security), Bea Cukai, Imigrasi, serta unit teknik yang mengelola pemeliharaan fasilitas bandara, mulai dari landasan pacu hingga sistem navigasi udara. Integrasi antar-divisi ini harus berjalan mulus, terutama dalam situasi darurat atau peningkatan volume penumpang yang signifikan.

Struktur organisasi Angkasa Pura 2 dirancang adaptif. Mengingat statusnya sebagai BUMN dan tuntutan pasar yang dinamis, seringkali terjadi penyesuaian struktur minor untuk merespons tantangan baru, seperti digitalisasi layanan penumpang atau persiapan menghadapi lonjakan pariwisata pasca-krisis global. Kejelasan tanggung jawab dalam setiap lapisan memastikan bahwa setiap bandara yang dikelola dapat beroperasi dengan standar pelayanan yang seragam dan berkualitas tinggi. Pembaruan struktur organisasi biasanya disahkan melalui Keputusan Direksi atau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang mencerminkan komitmen perusahaan terhadap tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).

🏠 Homepage