Sholat adalah tiang agama Islam, sebuah kewajiban fundamental yang memisahkan seorang Muslim. Sementara rukun dan syarat sah sholat adalah wajib dipenuhi, amalan sunah dalam sholat memiliki peran penting dalam menyempurnakan ibadah kita. Melaksanakan sunah sholat akan menambah pahala, memperbaiki kekhusyukan, dan meneladani praktik Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam secara paripurna.
Memahami Kedudukan Sunah dalam Ibadah
Dalam fikih Islam, amalan terbagi menjadi wajib (fardhu/rukun), sunah, makruh, dan haram. Jika rukun sholat ditinggalkan, sholat menjadi batal. Namun, jika sunah sholat ditinggalkan, sholat tetap sah, tetapi kesempurnaan dan besarnya pahala akan berkurang. Sunah sholat ini meliputi perkataan dan perbuatan yang dilakukan di luar rukun, namun dianjurkan untuk dikerjakan.
Sunah Sholat yang Sering Terlupakan
1. Niat yang Khusus
Meskipun niat adalah rukun, melafalkannya (bagi yang meyakini) atau melafalkan niat di dalam hati secara jelas sebelum takbiratul ihram merupakan sunah yang menguatkan fokus. Sunah ini membantu memisahkan antara waktu sebelum dan sesudah memulai sholat.
2. Takbiratul Ihram dan Mengangkat Tangan
Mengangkat kedua tangan sejajar bahu (atau telinga) saat mengucapkan "Allahu Akbar" di awal sholat adalah sunah muakkad (sangat dianjurkan). Pastikan mengangkatnya sebelum atau bersamaan dengan takbir, bukan sesudahnya.
3. Meletakkan Tangan (Bersedekap)
Setelah takbiratul ihram, meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (sedekap) di bawah dada adalah sunah. Posisi ini menciptakan postur tubuh yang fokus dan merendah di hadapan Allah SWT.
4. Doa Iftitah
Membaca doa iftitah (pembukaan) setelah takbiratul ihram sebelum membaca ta'awwudz adalah sunah yang sangat dianjurkan. Ada beberapa versi doa iftitah yang diajarkan Nabi, memilih salah satunya dan membacanya akan sangat menambah kesempurnaan sholat.
5. Membaca Ta'awwudz dan Basmalah
Membaca "A'udzu billahi minasy syaithanir rajim" (ta'awwudz) sebelum membaca Al-Fatihah, dan membaca "Bismillahirrahmanirrahim" (basmalah) di awal setiap rakaat adalah sunah.
6. Bacaan Setelah Al-Fatihah
Membaca surat pendek setelah Al-Fatihah pada dua rakaat pertama sholat adalah sunah. Sunah ini bersifat muakkad. Di rakaat ketiga dan keempat, bacaan setelah Al-Fatihah adalah sunah ghairu muakkadah (dianjurkan tetapi tidak sekuat yang pertama).
7. Mengucapkan Tasmi' dan Tahmid Saat Ruku' dan I'tidal
Saat bangkit dari ruku' menuju i'tidal, mengucapkan "Sami'a Allahu liman hamidah" (bagi imam/munfarid) dan kemudian "Rabbana wa lakal hamd" adalah sunah yang dilakukan saat posisi tegak. Mengucapkannya di awal pergerakan kembali berdiri menyempurnakan transisi antar gerakan.
8. Berlama-lama dalam Sujud
Sunah yang paling besar dampaknya terhadap kekhusyukan adalah memperpanjang durasi sujud sambil membaca doa-doa sujud. Sujud adalah posisi terdekat hamba dengan Rabb-nya, dan memperlambat gerakan sujud adalah ajaran Nabi untuk merenungi keagungan Allah.
Manfaat Memaksimalkan Sunah Sholat
Mengapa kita harus memperhatikan sunah sholat?
- Menyempurnakan Kekurangan Rukun: Sunah berfungsi sebagai "perekat" yang menambal kekurangan atau kelalaian kecil yang mungkin terjadi pada rukun sholat kita.
- Meningkatkan Kekhusyukan: Setiap gerakan dan bacaan sunah memiliki makna tersendiri, memaksa pikiran kita untuk lebih fokus pada setiap tahapan ibadah.
- Meneladani Rasulullah SAW: Sholat kita akan semakin mendekati sholat yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
- Perolehan Pahala Tambahan: Setiap amalan yang dilakukan sesuai sunah Rasul akan diganjar pahala yang berlipat ganda.
Kesimpulannya, rukun memastikan sholat kita sah, tetapi sunah-sunah inilah yang mengangkat kualitas sholat kita dari sekadar kewajiban menjadi ibadah yang dicintai Allah. Mempelajari dan mengamalkan sunah sholat adalah bentuk cinta kita terhadap tuntunan Nabi Muhammad SAW.