Surah Al Fil (Tentang Tentara Gajah)

Ilustrasi Gajah dan Ka'bah

Kisah perlindungan Allah terhadap Baitullah dari pasukan penyerang.

Teks Arab dan Terjemahan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
0

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
1

Tidakkah kamu (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?

أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
2

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?

وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
3

Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung-burung yang berbondong-bondong,

تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
4

yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang keras,

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ
5

sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan ulat.

Kisah di Balik Surah Al Fil

Surah Al-Fil adalah salah satu surah pendek dalam Juz 'Amma Al-Qur'an yang memiliki latar belakang sejarah yang sangat spesifik dan penting bagi umat Islam. Surah ini terdiri dari lima ayat pendek yang menceritakan sebuah mukjizat besar yang terjadi sebelum kenabian Muhammad SAW, yaitu penyelamatan Ka'bah dari upaya perusakan.

Latar Belakang Sejarah

Peristiwa ini terjadi ketika Abrahah bin Ashram, seorang raja dari Yaman yang berkuasa di bawah Kekaisaran Aksum (sekarang Ethiopia), memutuskan untuk menghancurkan Ka'bah di Mekkah. Abrahah merasa terancam eksistensinya sebagai pusat ibadah karena Ka'bah di Mekkah masih menarik banyak orang Arab untuk berhaji dan berdagang. Untuk mengalihkan perhatian dan kekuasaan, Abrahah membangun sebuah gereja besar yang indah di Yaman dan berharap orang-orang Arab akan beribadah di sana.

Ketika upayanya gagal menarik jamaah, Abrahah menjadi murka dan bertekad menghancurkan Ka'bah. Ia memimpin pasukan besar yang terkenal karena membawa banyak gajah perang. Gajah terbesar dan paling ditakuti diberi nama Mahmud.

Kekuasaan Allah yang Maha Besar

Kedatangan pasukan bergajah ini menimbulkan kepanikan besar di kalangan suku Quraisy dan penduduk Mekkah. Mereka tahu bahwa mereka tidak memiliki kekuatan militer untuk melawan pasukan sebesar itu. Mereka kemudian mengungsi ke perbukitan sekitar Mekkah sambil berdoa memohon pertolongan Allah SWT.

Ketika pasukan Abrahah tiba di lembah Mekkah dan bersiap menyerang Ka'bah, Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya. Seperti dijelaskan dalam ayat 3 dan 4, Allah mengirimkan "burung-burung yang berbondong-bondong" (disebut Ababil).

Burung-burung kecil ini membawa batu-batu panas (dari tanah liat yang dibakar/dikeraskan) yang disebut Sijjīl. Batu-batu kecil tersebut dilemparkan ke arah pasukan Abrahah. Batu-batu itu, meskipun kecil, memiliki kekuatan dahsyat yang mampu menghancurkan pasukan bergajah tersebut hingga menjadi seperti "dedaunan yang dimakan ulat" (ayat 5).

Pelajaran Penting

Surah Al-Fil menjadi pengingat fundamental bahwa tidak ada kekuatan di bumi ini yang dapat menandingi kehendak dan kuasa Allah SWT, terutama ketika Allah melindungi rumah-Nya (Baitullah). Peristiwa ini terjadi pada tahun yang kemudian dikenal sebagai "Amul Fil" (Tahun Gajah), yang menjadi penanda penting sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kehancuran pasukan Abrahah memperkuat status Mekkah sebagai kota suci yang dijaga Allah, yang merupakan cikal bakal kemuliaan kenabian Muhammad SAW di kemudian hari.

🏠 Homepage