Teks dan Terjemahan Surah Al-Kahfi (Ayat 1-20)
Surah Al-Kahfi (Gua) adalah salah satu surah penting dalam Al-Qur'an yang memiliki banyak keutamaan, terutama karena mengandung kisah Ashabul Kahfi (Pemuda Ashabul Kahfi) yang menjadi simbol keteguhan iman dalam menghadapi penindasan dan godaan duniawi. Membaca dan merenungkan 20 ayat pertama surah ini sangat dianjurkan, terutama pada hari Jumat, karena mengandung janji perlindungan dari fitnah Dajjal.
1
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجًا
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, dan Dia tidak menjadikan di dalamnya kebengkokan sedikit pun.
2
قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا
(Kitab itu) benar-benar lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang keras dari sisi-Nya, dan memberikan berita gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik.
3
مَّاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا
Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
4
وَيُنذِرَ الَّذِينَ قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا
Dan untuk memberikan peringatan kepada orang-orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
5
مَّا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا
Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Sangat besar (dosa) perkataan yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
6
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰ آثَارِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا بِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا
Maka (seolah-olah) engkau akan membinasakan dirimu karena kesedihan (mereka tidak mau beriman), mengikuti jejak mereka, jika mereka tidak beriman kepada perkataan ini (Al-Qur'an).
7
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
8
وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (semua) yang ada di atasnya (bumi) tanah yang tandus.
9
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا
Atau apakah kamu mengira bahwa orang-orang Ashabul Kahfi dan Ar-Raqim itu termasuk di antara tanda-tanda (kebesaran) Kami yang mengherankan?
10
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
(Ingatlah) ketika para pemuda itu berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan siapkanlah bagi kami petunjuk yang benar dalam urusan kami."
11
فَضَرَبْنَا عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
Lalu Kami menidurkan mereka di dalam gua itu selama sejumlah tahun yang mereka kehendaki.
12
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu (yang lebih tepat) dalam menghitung lama mereka berdiam (di gua).
13
نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
Kami kisahkan kepadamu (Nabi Muhammad) perihal mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.
14
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَ مِن دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَّقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا
Dan Kami kuatkan hati mereka ketika mereka berdiri (menghadapi kaumnya) lalu mereka berkata, "Tuhan kami ialah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak akan menyembah Tuhan selain Dia. Sungguh, kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang melampaui batas."
15
هَٰؤُلَاءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ آلِهَةً ۖ لَّوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِم بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ ۖ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا
Kaum kami ini telah menjadikan selain-Nya sebagai tuhan-tuhan (sembahan). Mengapa mereka tidak mengemukakan kepada mereka keterangan yang nyata? Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?
16
وَإِذِ اعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ فَأْوُوا إِلَى الْكَهْفِ يَنشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّن رَّحْمَتِهِ وَيُهَيِّئْ لَكُم مِّنْ أَمْرِكُم مِّرْفَقًا
(Dan ingatlah ketika kamu berpisah dengan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka pergilah kamu ke gua itu! Tuhanmu akan melimpahkan rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan kemudahan dalam urusanmu."
17
وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَاوَرُ عَن كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِّنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ۗ مَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُّرْشِدًا
Dan kamu (Muhammad) akan melihat matahari ketika terbit, mencenderung dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari terbenam, ia menjauhi mereka ke sebelah kiri, sedang mereka berada dalam rongga gua itu. Itulah di antara tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, kamu sekali-kali tidak akan menemukan penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
18
وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tertidur; dan Kami membolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka meletakkan kedua lengannya di ambang gua. Dan jika kamu melihat mereka, tentu kamu akan berpaling melarikan diri dari mereka dan dada kamu akan dipenuhi ketakutan terhadap mereka.
19
وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَاهُمْ لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَائِلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۚ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُم بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا
Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah seorang di antara mereka: "Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?" Mereka menjawab: "Kita berada di sini sehari atau setengah hari." Berkata yang lain: "Tuhan kalian lebih mengetahui berapa lama kalian berada di sini. Maka, utuslah salah seorang di antara kamu dengan uang perakmu ini ke kota, dan biarlah dia mencari makanan yang paling baik, lalu biarlah dia membawa sebagian untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali menceritakan hal seorang pun tentang dirimu."
20
إِنَّهُمْ إِن يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَن تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا
"Sesungguhnya jika mereka mengetahui keadaanmu, niscaya mereka akan merajam kamu atau mengembalikan kamu kepada agama mereka, dan sekali-kali kamu tidak akan beruntung selama-lamanya."
Renungan Singkat: Kekuatan Iman dan Keajaiban Tuhan
Dua puluh ayat pertama Surah Al-Kahfi ini membuka tirai sebuah kisah luar biasa. Inti dari ayat-ayat ini adalah penegasan bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk yang lurus, tanpa cacat, dan tujuan utamanya adalah memberikan peringatan keras bagi yang ingkar serta kabar gembira bagi yang beriman dan beramal saleh. Allah SWT menegaskan bahwa segala kemewahan duniawi hanyalah ujian sementara.
Kisah Ashabul Kahfi (Ayat 9-18) menunjukkan bagaimana iman yang tulus dapat menyelamatkan jiwa dari tirani. Ketika pemuda-pemuda itu memilih untuk meninggalkan kenyamanan dunia yang menyembah berhala, mereka berlindung kepada Allah dan memohon rahmat. Sebagai balasannya, Allah memberikan mereka perlindungan fisik (tidur panjang) dan spiritual (keteguhan hati). Ayat 17, mengenai pergerakan matahari yang secara ajaib menghindari mereka dari panas dan menjaga suhu gua tetap nyaman, adalah demonstrasi nyata bahwa alam semesta tunduk pada kehendak Ilahi demi melindungi hamba-hamba-Nya yang teguh.
Mereka tertidur dalam keadaan aman, namun tubuh mereka terus dibolak-balikkan (Ayat 18) untuk mencegah pembusukan, sebuah mukjizat biologis yang hanya mungkin terjadi atas izin Allah. Ketika mereka bangun, kebingungan mengenai waktu tidur mereka (Ayat 19) menunjukkan betapa waktu dan ruang menjadi relatif di hadapan Kekuasaan-Nya. Ketakutan mereka saat menyuruh salah satu dari mereka mencari makanan (Ayat 20) menegaskan bahwa mereka hidup di tengah masyarakat yang sangat berbeda keyakinannya, di mana pengungkapan identitas mereka berarti kehancuran total (rajam atau kembali murtad).
Memahami ayat-ayat ini membantu seorang Muslim untuk selalu mengandalkan petunjuk Allah (Kitab) di atas kemewahan dunia yang fana, serta mencari perlindungan sejati dalam keimanan ketika menghadapi tekanan sosial dan ideologi yang menyimpang. Perlindungan sejati datang dari Dzat yang mampu mengendalikan matahari dan waktu.