Surah Al-Lail (bahasa Arab: الليل) adalah surah ke-92 dalam Al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah karena diturunkan di Mekkah. Nama Al-Lail sendiri berarti "Malam", diambil dari kata pertama ayat pertama surah ini. Surah ini memiliki 21 ayat dan secara ringkas membahas tentang perbedaan nasib manusia berdasarkan amal perbuatannya, khususnya mengenai kedermawanan dan ketakwaan.
Allah SWT bersumpah dengan waktu malam dan siang untuk menekankan kebesaran-Nya dan perbedaan kondisi yang ada di antara keduanya. Sumpah ini menjadi landasan bagi penegasan bahwa usaha setiap manusia akan mendapatkan balasan yang sesuai. Surah ini mengajak umat Islam untuk merenungkan hakikat keberadaan dan konsekuensi dari pilihan hidup mereka.
Surah Al-Lail menegaskan bahwa Allah menciptakan perbedaan besar dalam jalan hidup manusia. Ada yang memilih jalan kemudahan dengan bersedekah, bertakwa, dan membenarkan janji-janji Allah tentang surga (ayat 5-7). Mereka dijanjikan kemudahan dalam menjalani ketaatan. Sebaliknya, ada pula yang memilih jalan kesulitan karena kikir, merasa diri sudah cukup, dan mendustakan pahala akhirat (ayat 8-10). Bagi mereka, kesulitan akan datang menghampiri.
Ayat 11 sangatlah kuat pesannya: "Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa." Ini menunjukkan bahwa kekayaan duniawi tidak akan berguna saat kematian menjemput dan pertanggungjawaban dimulai. Allah menegaskan bahwa Dialah yang telah menjelaskan petunjuk kebenaran (ayat 12) dan Dialah Pemilik mutlak dunia dan akhirat (ayat 13).
Puncak dari surah ini adalah perbandingan antara dua golongan manusia di akhirat. Orang yang paling celaka (yang kikir dan berpaling) akan dilempar ke neraka yang menyala-nyala (ayat 14-16). Sementara itu, orang yang paling bertakwa (yang dermawan ikhlas) akan dijauhkan dari api neraka (ayat 17). Kunci dari ketakwaan yang menyelamatkan ini adalah kedermawanan yang murni, dilakukan bukan karena mengharapkan balasan dari manusia, melainkan semata-mata mencari ridha Allah Yang Maha Tinggi, dan janji Allah bahwa ia pasti akan mendapatkan keridhaan-Nya (ayat 20-21).
Membaca dan merenungkan Surah Al-Lail mengajarkan pentingnya ikhlas dalam beramal, terutama dalam bersedekah, sebagai investasi jangka panjang menuju kebahagiaan abadi di akhirat. Ini adalah pengingat konstan bahwa setiap tindakan kita, baik di malam hari yang sunyi maupun di siang hari yang ramai, sedang dicatat dan akan menentukan jalan mana yang akan kita tempuh.