Panduan Surah yang Dibaca dalam Setiap Rakaat Salat

Ilustrasi seseorang sedang membaca Al-Qur'an dalam salat QS... KIBLAT

Salat merupakan tiang agama dalam Islam, dan salah satu rukun pelaksanaannya adalah membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an, khususnya surah yang dibaca dalam setiap rakaat. Praktik ini menjadi inti dari setiap unit salat (rakaat) yang kita lakukan, baik itu salat fardhu maupun sunnah. Ketentuan mengenai bacaan ini didasarkan pada ajaran Rasulullah SAW dan praktik umat Islam sejak zaman dahulu.

Secara umum, dalam setiap rakaat salat, seorang Muslim diwajibkan membaca Surah Al-Fatihah terlebih dahulu. Setelah itu, dianjurkan (sunnah muakkadah dalam mazhab Syafi'i) untuk menyambungnya dengan bacaan surah lain atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Kepahaman mengenai aturan ini penting untuk mencapai kesempurnaan salat.

Keutamaan Membaca Surah Setelah Al-Fatihah

Membaca Al-Fatihah adalah wajib (rukun) karena ia adalah induk kitab dan tidak sah salat tanpanya. Namun, tambahan bacaan surah setelah Al-Fatihah memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Rasulullah SAW selalu melakukannya, dan para ulama sepakat bahwa ini adalah bagian dari menyempurnakan ibadah salat. Tambahan bacaan ini juga berfungsi untuk menenangkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perenungan makna ayat-ayat-Nya.

Jika dalam salat berjamaah, imam biasanya akan membaca surah pendek hingga sedang setelah Al-Fatihah, tergantung jenis salatnya. Dalam salat sendirian atau makmum (jika imam terlalu cepat), fleksibilitas bacaan sangat memungkinkan selama ayat yang dibaca berasal dari Al-Qur'an.

Struktur Bacaan dalam Setiap Rakaat

Struktur bacaan yang paling umum dan dianjurkan mengikuti pola berikut:

Perlu diperhatikan bahwa pada rakaat ketiga dan keempat dalam salat empat rakaat (Dzuhur, Ashar, Isya), yang wajib dibaca hanyalah Surah Al-Fatihah. Meskipun demikian, tidak ada larangan jika seseorang membaca surah pendek setelah Al-Fatihah pada rakaat ketiga dan keempat, namun hal ini tidak termasuk sunnah yang dianjurkan secara luas.

Pilihan Surah Pendek yang Dianjurkan

Meskipun tidak ada batasan mutlak mengenai surah apa yang harus dibaca setelah Al-Fatihah (selain Al-Fatihah itu sendiri), ada beberapa surah pendek yang sangat sering dibaca oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, menjadikannya pilihan utama bagi umat muslim. Beberapa di antaranya termasuk:

  1. Surah Al-Kafirun: Sering dibaca pada rakaat pertama salat sunnah rawatib atau salat Witir.
  2. Surah Al-Ikhlas: Merupakan penjelas tauhid yang mendalam, sering dibaca sebagai penutup atau dalam rakaat terakhir.
  3. Surah Al-Falaq dan An-Nas: Dua surah pelindung ini sering dibaca bersamaan, terutama dalam salat-salat tertentu.
  4. Ayat-ayat pendek dari surah-surah panjang lainnya (seperti dari Surah Al-Baqarah atau Ali 'Imran) juga boleh diamalkan, namun umumnya lebih praktis menggunakan surah pendek yang mudah dihafal untuk menjaga kekhusyukan.

Intinya, surah yang dibaca dalam setiap rakaat setelah Al-Fatihah adalah sarana untuk menambah kekhusyukan dan pahala. Konsistensi dalam membaca Al-Fatihah diikuti dengan pilihan surah yang telah diajarkan adalah kunci utama dalam meneladani praktik salat Nabi Muhammad SAW. Melakukan ibadah ini dengan ilmu akan semakin menyempurnakan hubungan spiritual kita dengan Allah SWT.

🏠 Homepage