Surat Al-Falaq (Surah ke-113 dalam Al-Qur'an) merupakan salah satu mukjizat pelindung yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Jibril AS. Bersama dengan Surat An-Nas, Al-Falaq dikenal sebagai Mu'awwidzatayn (dua surat perlindungan). Pentingnya surat ini sangat ditekankan dalam sunnah Rasulullah karena mengandung permohonan perlindungan total kepada Allah dari segala keburukan yang tersembunyi maupun yang nyata.
Teks dan Terjemahan Surat Al-Falaq
Surat ini terdiri dari lima ayat pendek namun padat makna, mengawali setiap ayatnya dengan perintah untuk memohon perlindungan kepada Rabb (Tuhan) Pemilik fajar.
Memahami Makna "Al-Falaq"
Kata "Al-Falaq" secara harfiah berarti 'belahan' atau 'pecahan'. Dalam konteks ayat pertama, ulama menafsirkan Al-Falaq dengan beberapa makna utama:
- **Fajar (Subuh):** Ini adalah interpretasi yang paling populer. Fajar adalah waktu terbelahnya kegelapan malam oleh cahaya pagi. Memohon perlindungan kepada Tuhan yang mampu memecah kegelapan malam adalah permohonan agar Allah mampu menghilangkan segala keburukan dan kesulitan.
- **Seluruh Ciptaan Allah:** Ada pula yang menafsirkannya sebagai sumber segala yang terbelah dan terpisah, yaitu seluruh alam semesta ciptaan Allah.
Dengan memulai permohonan dengan "Rabb Al-Falaq," seorang mukmin mengakui bahwa kekuatan yang mampu menyingkap dan menghilangkan kegelapan (simbol kejahatan) hanya ada pada Allah SWT.
Jenis-Jenis Kejahatan yang Diminta Perlindungannya
Tiga ayat berikutnya secara spesifik menyebutkan tiga kategori kejahatan dari makhluk Allah yang harus dihindari:
1. Kejahatan dari Segala Makhluk (Min Syarri Ma Khalaq)
Ini adalah jaminan perlindungan yang sangat umum dan komprehensif. Mencakup kejahatan dari jin, setan, manusia yang jahat, binatang buas, penyakit, dan segala potensi bahaya yang diciptakan Allah. Permintaan ini menunjukkan bahwa kejahatan bisa datang dari sumber mana pun di alam semesta.
2. Kejahatan Malam Ketika Gelap Gulita (Syarr Ghaasiqin Iza Waqab)
Malam hari, terutama saat kegelapan telah menyelimuti (waqab), adalah waktu di mana banyak kejahatan tersembunyi dilakukan. Setan dan jin lebih aktif, dan mata manusia terbatas dalam melihat bahaya. Oleh karena itu, perlindungan saat malam tiba adalah kebutuhan mendasar bagi seorang Muslim.
3. Kejahatan Tukang Sihir dan Pendengki
Ayat 4 dan 5 secara khusus menyoroti dua jenis kejahatan yang memiliki dampak spiritual dan psikologis besar:
- Naffatsat fil 'Uqad (Para wanita tukang sihir yang meniup pada buhul): Meskipun disebutkan dalam bentuk jamak perempuan (sebagaimana tradisi sihir Arab kuno yang sering melibatkan praktik meniup pada ikatan tali/buhul), ini merujuk pada segala bentuk sihir, jampi-jampi, dan tipu daya yang bertujuan merusak hubungan atau menyakiti orang lain.
- Hasid idza Hasad (Orang yang dengki ketika ia dengki): Dengki (hasad) adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Hasad adalah keinginan agar nikmat yang dimiliki orang lain hilang. Dampak energi negatif dari kedengkian ini bisa dirasakan oleh korban meskipun tanpa tindakan fisik yang nyata. Meminta perlindungan dari hasad adalah mengakui bahwa iri hati adalah sumber keburukan yang sulit dihindari dampaknya.
Keutamaan dan Amalan Membaca Al-Falaq
Surat Al-Falaq memiliki kedudukan agung karena merupakan wahyu langsung dari Allah untuk menangkal keburukan. Rasulullah SAW secara spesifik menganjurkan pembacaannya, terutama sebagai sarana ruqyah (penyembuhan dan perlindungan).
Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW diganggu oleh sihir, beliau diperintahkan oleh Allah untuk membaca Mu'awwidzatayn (Al-Falaq dan An-Nas). Setelah membacanya, sihir tersebut terurai. Hal ini menunjukkan kekuatan ayat-ayat ini bukan hanya sebagai doa, tetapi sebagai penawar aktif terhadap gangguan sihir dan 'ain (pandangan mata jahat).
Di antara keutamaannya adalah: membaca Al-Falaq dan An-Nas setelah salat wajib, sebelum tidur, dan tiga kali setiap pagi dan petang menjadi benteng utama seorang Muslim. Perlindungan yang diminta bukanlah sekadar perlindungan fisik, tetapi mencakup ketenangan jiwa dari segala rasa takut akan hal-hal yang tidak terlihat namun mengancam.
Dengan memahami bahwa seluruh kejahatan yang ada di alam raya—baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang dilakukan manusia maupun jin—semuanya berada di bawah kekuasaan Tuhan Pemilik Fajar, seorang mukmin dapat menghadapi hari esok dengan keyakinan penuh bahwa Allah adalah sebaik-baik pelindung.