Ilustrasi peristiwa Ka'bah dan pasukan gajah.
Pertanyaan mengenai **surat al fil tergolong surah** apa seringkali muncul di kalangan pembaca Al-Qur'an, terutama bagi mereka yang baru mendalami struktur mushaf. Surah Al-Fil, yang berarti "Gajah," adalah salah satu surah pendek dalam juz ke-30 (Juz 'Amma). Untuk menjawabnya secara ringkas, Al-Fil tergolong dalam kategori **Surah Makkiyah**.
Klasifikasi Makkiyah dan Madaniyah didasarkan pada waktu turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Surah yang diturunkan sebelum Nabi berhijrah ke Madinah dikategorikan sebagai Makkiyah, sementara yang turun setelah hijrah disebut Madaniyah. Surah Al-Fil, yang menceritakan peristiwa dramatis upaya penghancuran Ka'bah oleh pasukan Abrahah yang menunggangi gajah, diyakini turun pada periode awal kenabian di Makkah.
Sebagai surah Makkiyah, Al-Fil memiliki ciri-ciri umum yang sering ditemukan pada surah-surah periode Makkah. Umumnya, surah-surah Makkiyah menitikberatkan pada pondasi keimanan (akidah). Tema utamanya meliputi pengesaan Allah (Tauhid), penetapan hari kebangkitan (akhirat), ancaman bagi orang-orang yang ingkar, serta deskripsi gambaran surga dan neraka.
Meskipun Surah Al-Fil sangat singkat—hanya terdiri dari lima ayat—ia memuat pelajaran tauhid yang mendalam. Ayat-ayatnya menyoroti kekuasaan mutlak Allah yang mampu menggagalkan rencana besar manusia yang didukung oleh kekuatan militer besar. Kehancuran pasukan gajah tersebut menjadi bukti nyata bahwa kekuatan fisik tidak ada artinya di hadapan kehendak Ilahi.
Dalam susunan mushaf, Surah Al-Fil (Surah ke-105) terletak tepat sebelum Surah Quraisy (Surah ke-106). Kedua surah ini memiliki hubungan tematik yang sangat erat dan sering dianggap sebagai satu kesatuan pembahasan. Beberapa ulama bahkan berpendapat bahwa Surah Quraisy adalah kelanjutan penjelasan mengenai bagaimana Allah melindungi kaum Quraisy (yang merupakan kaum Nabi Muhammad SAW) setelah Ia menyelamatkan Ka'bah dari kehancuran oleh pasukan gajah.
Keterkaitan ini menjadikan Surah Al-Fil bukan sekadar kisah historis, melainkan bagian integral dari narasi perlindungan Allah terhadap Baitullah dan kaum yang memuliakannya. Ayat-ayat Al-Fil menjelaskan *bagaimana* perlindungan itu terjadi (melalui burung Ababil yang melemparkan batu panas), sementara Surah Quraisy menjelaskan *konsekuensi* dari perlindungan tersebut (mereka dijamin keamanan dan kemudahan untuk berniaga).
Memahami bahwa **surat al fil tergolong surah** Makkiyah membantu kita menempatkannya dalam konteks dakwah awal Islam. Surah ini berfungsi sebagai penguat keyakinan bagi kaum Muslimin yang saat itu mungkin menghadapi tekanan dan intimidasi. Pesan utamanya adalah ketenangan dan kepastian bahwa Allah Maha Mampu melindungi keyakinan dan tempat ibadah-Nya.
Isi surah ini mengisahkan:
Keseluruhan narasi ini memberikan optimisme bahwa meskipun musuh terlihat besar dan kuat, pertolongan Allah datang dalam cara yang tidak terduga dan sangat efektif. Oleh karena itu, Surah Al-Fil senantiasa menjadi pengingat akan keagungan dan kekuasaan tunggal Allah SWT di atas segala bentuk kekuatan duniawi.
Secara keseluruhan, Surah Al-Fil adalah surah Makkiyah yang fokus pada keesaan Allah dan kekuatan-Nya yang mampu menaklukkan kekuatan militer terbesar pada zamannya, menjadikannya bagian penting dari landasan akidah dalam Al-Qur'an.