Ilustrasi tentang kemudahan setelah kesulitan dan perlindungan Ilahi.
Dua surat pendek namun kaya makna dalam Al-Qur'an, Surat Al-Insyirah (Asy-Syarh) dan Surat Al-Fil, menawarkan pelajaran mendalam mengenai pertolongan Allah SWT, janji kemudahan setelah kesulitan, serta kuasa-Nya dalam melindungi kebenaran. Kedua surat ini seringkali menjadi sumber ketenangan dan pengingat akan kekuatan iman dalam menghadapi tantangan hidup. Memahami surat al insyirah dan al fil beserta artinya adalah langkah awal untuk meresapi pesan-pesan abadi yang terkandung di dalamnya.
Dikenal juga sebagai Surat Asy-Syarh, surat ke-94 ini turun di Makkah dan memiliki lima ayat yang sangat menghibur. Surat ini turun ketika Rasulullah SAW sedang menghadapi masa-masa sulit dan tekanan besar dari kaum Quraisy. Allah SWT memberikan janji manis yang menjadi penopang semangat beliau dan umat Islam.
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (1) وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ (2) الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ (3) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (4) فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6) فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ (7) وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)
Artinya: Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (1)? Dan Kami telah meringankan beban (dosa) daripadamu (2), yang memberatkan punggungmu (3), dan Kami tinggikan bagimu sebutan (namamu) (4). Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (5), sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (6). Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah (urusan) yang lain dengan sungguh-sungguh (7), dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (8).
Inti dari surat ini adalah jaminan dan penghiburan ilahi. Ayat yang paling terkenal, "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan," diulang dua kali untuk memberikan penekanan kuat. Ayat ini mengajarkan bahwa kesulitan dan kemudahan datang beriringan; satu tidak akan hadir tanpa yang lain. Ketika menghadapi ujian berat, seorang mukmin harus meyakini bahwa jalan keluar dan kelegaan sudah pasti tersedia. Selain itu, Allah SWT mengingatkan bahwa kesulitan Rasulullah SAW telah diangkat dan nama beliau ditinggikan, sebuah janji yang juga berlaku bagi umatnya yang bersabar dan terus berjuang di jalan Allah.
Surat Al-Fil (Gajah), surat ke-105, menceritakan peristiwa ajaib yang terjadi sebelum kelahiran Rasulullah SAW, yaitu upaya Raja Abrahah Al-Asyram untuk menghancurkan Ka’bah dengan pasukan gajahnya. Surat ini menjadi bukti nyata kekuasaan Allah SWT yang melindungi rumah-Nya dari niat buruk.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (1) أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحٰبِ الْفِيْلِ (2) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ ف۪ي تَضْلِيْلٍ (3) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيْلَ (4) تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍ (5) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ (6)
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (1) Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Tuhanmu telah membinasakan orang-orang yang bergajah? (2) Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka sia-sia (3) dan Dia mengirimkan kepada mereka burung-burung yang bergelombang (Ababil) (4) yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar (5) sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan ulat (6).
Kisah pasukan gajah ini mengajarkan bahwa kesombongan dan kekuatan militer terbesar sekalipun tidak ada artinya di hadapan kehendak dan kuasa Allah SWT. Meskipun secara fisik pasukan Abrahah tampak tak terhentikan, Allah mengirimkan bantuan yang tidak terduga—burung-burung kecil yang membawa batu pijar—untuk melenyapkan mereka. Surat ini menegaskan bahwa Allah adalah pelindung Ka'bah dan agama-Nya, serta akan menolong siapa pun yang bersandar sepenuhnya kepada-Nya, tidak peduli seberapa besar ancamannya.
Ketika kita mempelajari surat al insyirah dan al fil beserta artinya secara bersamaan, kita melihat benang merah yang kuat: jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah SWT. Al-Insyirah memberikan harapan internal bahwa setiap kesulitan pasti diikuti kemudahan. Sementara itu, Al-Fil memberikan bukti historis eksternal bahwa Allah mampu mengatasi ancaman terbesar sekalipun dengan cara yang tak terduga. Keduanya mendorong seorang mukmin untuk selalu bersabar dalam ujian, tidak putus asa, dan senantiasa menaruh harap hanya kepada Rabbul 'Alamin. Iman yang kuat dan amal yang saleh akan selalu mendatangkan pertolongan-Nya.