Ilustrasi perlindungan spiritual
Dalam lautan tuntunan hidup yang disajikan Al-Qur'an, terdapat beberapa surat yang memiliki kedudukan dan keutamaan khusus bagi seorang Muslim. Dua di antaranya adalah Surat Al-Kahfi (Surat ke-18) dan Surat Al-Mulk (Surat ke-67). Keduanya seringkali menjadi amalan rutin harian atau mingguan karena janji pahala dan perlindungan yang terkandung di dalamnya.
Surat Al-Kahfi dikenal sebagai benteng pelindung dari empat fitnah besar yang mengancam keimanan seseorang. Keutamaan membaca surat ini, khususnya pada hari Jumat, sangat ditekankan dalam banyak hadis. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa siapa pun yang membaca Al-Kahfi pada hari Jumat, akan disinari cahaya (nur) di antara dua Jumat.
Kisah-kisah yang termuat dalam Al-Kahfi—Ashabul Kahfi (pemuda Ashabul Kahfi), pemilik dua kebun yang sombong, Nabi Musa dan Khidir, serta Dzulkarnain—semuanya memberikan pelajaran mendalam tentang bagaimana menghadapi ujian duniawi. Fitnah harta, ilmu yang menyesatkan, kekuasaan, dan kesesatan dalam beragama adalah tema sentral yang dijawab oleh ayat-ayat surat ini. Membaca Al-Kahfi secara rutin adalah usaha proaktif untuk memelihara akal dan hati dari terjerumus ke dalam kesesatan.
Fitnah Dajjal menjadi fokus utama perlindungan yang ditawarkan oleh Al-Kahfi. Dajjal, sang penipu terbesar, akan datang membawa tipu daya material dan ilusi kekuasaan. Dengan memahami kisah dan makna yang terkandung dalam Al-Kahfi, seorang mukmin dipersiapkan mental dan spiritualnya untuk menolak godaan tersebut. Inilah mengapa membiasakan diri dengan surat ini pada malam atau hari Jumat menjadi sebuah persiapan amal jangka panjang.
Beralih ke Surat Al-Mulk, yang merupakan penutup dari Juz ke-29 Al-Qur'an. Surat ini dinamakan Al-Mulk (Kerajaan) karena ayat-ayatnya secara tegas menegaskan bahwa hanya Allah subhanahu wa ta'ala yang memegang kekuasaan mutlak atas segala sesuatu di alam semesta ini. Penekanan pada keagungan Allah ini secara langsung menumbuhkan rasa takut dan takzim (khauf dan raja') dalam diri pembacanya.
Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa ada satu surat dalam Al-Qur'an yang terdiri dari tiga puluh ayat, yang semuanya memberikan syafaat bagi pembacanya hingga diampuni dosanya, yaitu Surat Al-Mulk. Tiga puluh ayat ini berfungsi sebagai perisai pelindung. Jika seorang hamba rutin membacanya, ayat-ayat tersebut akan memohon kepada Allah untuk membebaskannya dari siksa kubur yang pedih.
Surat Al-Mulk mengajak kita merenungkan penciptaan langit yang berlapis-lapis, perputaran bintang, dan bagaimana Allah mengendalikan segalanya. Kontemplasi ini menghilangkan kesombongan dan memperkuat tauhid (keesaan Allah). Jika seseorang telah memahami bahwa penguasa sejati adalah Allah, maka ia akan lebih mudah menjalani hidup sesuai perintah-Nya, karena ia sadar tidak ada kekuatan yang dapat menandingi Penciptanya.
Menggabungkan pembacaan Surat Al-Kahfi dan Al-Mulk dalam rutinitas mingguan atau harian menciptakan sinergi perlindungan spiritual yang komprehensif. Al-Kahfi mempersiapkan kita menghadapi fitnah di dunia (ujian hidup, godaan syahwat, Dajjal di akhir zaman), sementara Al-Mulk menenangkan hati kita dengan kepastian akan kekuasaan Allah dan memberikan jaminan perlindungan di alam barzakh (kubur).
Keduanya adalah surat yang mendorong kita untuk senantiasa sadar bahwa kehidupan dunia ini fana dan sebentar. Al-Kahfi mengingatkan kita akan ketidakabadian kesenangan duniawi melalui kisah-kisah masa lalu, sementara Al-Mulk menegaskan bahwa kerajaan sejati adalah milik Allah, bukan milik kita.
Membiasakan diri dengan makna dan bacaan kedua surat ini bukan hanya soal mendapatkan pahala, tetapi juga merupakan strategi spiritual yang cerdas. Dengan cahaya Al-Kahfi sebagai penuntun di tengah kegelapan fitnah dunia, dan perlindungan Al-Mulk sebagai perisai di alam kubur, seorang Muslim berupaya keras untuk meraih husnul khatimah, ridha Allah, dan surga-Nya yang kekal.
Maka, marilah kita jadikan Surat Al-Kahfi dan Al-Mulk sebagai sahabat sejati dalam perjalanan hidup kita, mencari perlindungan dan petunjuk dari setiap ayat yang Agung tersebut.