Ilustrasi: Cahaya dan Pembukaan Jalan Rezeki
Dalam Islam, Al-Qur'an adalah sumber petunjuk utama, termasuk dalam urusan mencari keberkahan dan rezeki. Salah satu surat yang sering dikaitkan dengan pertolongan Allah SWT dan hasil yang baik setelah kesulitan adalah Surat An-Nashr (pertolongan), yang merupakan surat ke-110 dalam mushaf Al-Qur'an. Surat ini turun ketika Nabi Muhammad SAW meraih kemenangan besar, menandakan bahwa pertolongan Allah pasti datang setelah perjuangan.
Banyak ulama dan praktisi spiritual menyarankan pembacaan Surat An-Nashr secara rutin, terutama ketika seseorang sedang menghadapi kesulitan ekonomi atau membutuhkan pembukaan pintu rezeki yang lebih luas. Prinsipnya adalah meyakini janji Allah bahwa setelah datangnya pertolongan (Nasr), maka akan datang kemudahan.
Membaca teks aslinya diyakini memiliki dampak spiritual yang lebih kuat. Berikut adalah teks pendek dari surat tersebut:
Terjemahan: "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat." (QS. An-Nashr: 1-3)
Bagaimana sebuah surat tentang kemenangan di medan perang bisa berhubungan dengan rezeki sehari-hari? Hubungannya terletak pada pesan inti ayat ketiga: "Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya."
Rezeki seringkali terhalang oleh dosa, kelalaian, dan kurangnya rasa syukur. Surat An-Nashr mengingatkan kita bahwa setelah menerima nikmat (kemenangan/kemudahan), tindakan yang seharusnya dilakukan adalah Syukur (Tasbih) dan Istighfar (Mohon Ampun). Keduanya adalah kunci pembuka pintu keberkahan.
Ketika seorang Muslim secara konsisten mengamalkan amalan ini dengan penuh keyakinan, ia sedang membersihkan hatinya dari penghalang rezeki. Syukur melipatgandakan nikmat, sementara istighfar menghapus penghalang rezeki yang mungkin disebabkan oleh kesalahan masa lalu. Ini adalah proses spiritual untuk menarik rezeki yang halal dan berkelanjutan.
Tidak ada amalan tunggal yang pasti hasilnya tanpa disertai usaha di dunia nyata. Namun, bagi mereka yang ingin menjadikan Surat An-Nashr sebagai sarana spiritual untuk membuka rezeki, berikut adalah beberapa panduan umum yang dianjurkan:
Surat An-Nashr adalah penutup (hampir penutup) dari rangkaian wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW, memberikan pesan universal tentang siklus kehidupan: Kesulitan (Fath) akan diikuti Kemudahan (Nasr), dan kemudahan itu harus disikapi dengan Syukur.
Dalam konteks rezeki, ini berarti ketika Anda merasa stuck, ingatlah bahwa pertolongan Allah (Nasr) sudah dekat. Namun, setelah rezeki itu datang (berupa proyek lancar, keuntungan dagang, atau pekerjaan baru), Anda wajib bersyukur dan tidak menjadi sombong atau lupa diri. Sifat syukur inilah yang akan mengunci rezeki agar tidak hilang dan justru menarik lebih banyak lagi keberkahan dari Allah SWT. Mengamalkan Surat An-Nashr secara rutin adalah cara untuk melatih jiwa agar selalu berada dalam posisi bersyukur dan siap menerima karunia, termasuk karunia berupa kelapangan rezeki. Kunci utamanya adalah keyakinan yang teguh pada janji Allah.