Ayat 1 Ayat 2 Ayat 3 Ayat 4 Visualisasi pembacaan surat dalam sholat

Ilustrasi pembacaan kalam ilahi saat ibadah.

Memahami Kaidah Surat yang Dibaca dalam Sholat Wajib dan Sunnah

Sholat adalah tiang agama Islam, dan salah satu rukun utama di dalamnya adalah membaca Al-Qur'an. Pembacaan ini terutama terjadi pada dua rakaat pertama sholat fardhu, serta dalam seluruh rakaat sholat sunnah. Namun, terdapat kaidah-kaidah spesifik mengenai surat dalam sholat yang perlu dipahami oleh setiap Muslim agar ibadahnya sah dan sempurna.

Kewajiban Membaca Surat dalam Sholat

Secara umum, membaca ayat Al-Qur'an hukumnya wajib dalam setiap rakaat sholat fardhu, minimal membaca Surah Al-Fatihah. Al-Fatihah merupakan induk Al-Qur'an dan tidak boleh ditinggalkan. Setelah Al-Fatihah, terdapat anjuran untuk membaca satu surat pendek atau beberapa ayat dari surat lain. Kekeliruan dalam memahami batasan ini sering menimbulkan pertanyaan, terutama bagi mereka yang baru memulai atau ingin menyempurnakan sholatnya.

Pembacaan Setelah Al-Fatihah (Rakaat Pertama dan Kedua)

Untuk rakaat pertama dan kedua dalam sholat fardhu (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, Subuh), setelah membaca Al-Fatihah, kita dianjurkan untuk membaca satu surat pendek dari Al-Qur'an atau minimal tiga ayat dari surat mana pun. Keutamaan membaca surat tambahan ini berdasarkan contoh yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Batasan Surat dalam Sholat Fardhu

Pertanyaan krusial sering muncul mengenai surat apa yang tidak boleh atau sebaiknya dihindari untuk dibaca dalam sholat fardhu, khususnya bagi makmum. Imam Syafi'i dan mayoritas ulama menyatakan bahwa membaca surat apapun setelah Al-Fatihah—selama tidak berulang-ulang dalam satu sholat yang sama—adalah diperbolehkan.

Namun, ada beberapa catatan penting terkait surat dalam sholat ini:

  1. Memastikan Makmum Mengikuti: Jika sholat dilakukan secara berjamaah, makmum disunnahkan diam mendengarkan imam membaca. Namun, jika imam tidak membaca surat tambahan (hanya Al-Fatihah), makmum dianjurkan membaca surat pendek secara sirri (perlahan) jika sholatnya sirri (Dzuhur/Ashar), atau diam jika sholatnya jahr (Subuh/Maghrib/Isya), sesuai mazhab yang diikuti.
  2. Hindari Pengulangan Surat yang Sama: Sangat dianjurkan untuk tidak membaca surat yang sama persis pada rakaat yang sejenis dalam satu kali sholat. Contoh: Jangan membaca Al-Ikhlas pada rakaat pertama sholat Subuh, lalu membaca Al-Ikhlas lagi pada rakaat kedua Subuh.

Rakaat Ketiga dan Keempat Sholat Fardhu

Pada rakaat ketiga dan keempat sholat fardhu, para fuqaha sepakat bahwa hanya wajib membaca Surah Al-Fatihah. Membaca surat tambahan setelah Al-Fatihah pada dua rakaat terakhir ini hukumnya adalah sunnah menurut Madzhab Hanafi, namun dianjurkan (Sunnah Hay'at) oleh sebagian besar ulama lainnya, meskipun tidak sekuat anjuran pada dua rakaat pertama.

Keutamaan Membaca Surat Tertentu

Meskipun semua ayat Al-Qur'an baik dibaca, ada beberapa surat pendek yang sangat populer dibaca karena memiliki keutamaan khusus atau sering dicontohkan Rasulullah:

Intinya, pemahaman mengenai surat dalam sholat harus kembali pada landasan utama: Al-Fatihah adalah rukun, dan tambahan surat lain adalah sunnah yang memperindah kualitas ibadah kita.

Kesimpulan Praktis

Pastikan Al-Fatihah dibaca sempurna di setiap rakaat. Pada rakaat 1 dan 2, tambahkan satu surat pendek atau beberapa ayat. Pada rakaat 3 dan 4, cukup Al-Fatihah, namun boleh ditambahkan jika ingin menyempurnakan sunnah. Dengan memahami kaidah ini, kekhusyukan dan kesempurnaan ibadah sholat kita akan meningkat.

🏠 Homepage