Sholat Hajat adalah salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam ketika seorang muslim memiliki hajat atau keinginan khusus yang ingin disampaikan kepada Allah SWT. Sholat ini dilaksanakan dengan niat tulus memohon kemudahan dan terkabulnya permintaan, dan dianjurkan untuk didahului dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah SAW. Meskipun tidak ada ketentuan khusus mengenai bacaan surat apa yang harus dibaca, kebanyakan ulama menyarankan untuk membaca surat-surat pendek yang memiliki makna mendalam dan menguatkan keimanan, terutama yang berkaitan dengan tauhid, pertolongan Allah, dan tawakal.
Keutamaan Membaca Surat Pendek dalam Sholat Hajat
Dalam rangkaian sholat sunnah, termasuk sholat Hajat, membaca surat-surat pendek bertujuan untuk meringankan bacaan sambil tetap menjaga kekhusyukan dan memastikan setiap rakaat memiliki bacaan Al-Qur'an yang sah. Surat-surat yang dipilih idealnya adalah yang mengandung pesan penguatan tauhid, penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah (tawakal), dan pengakuan atas kebesaran-Nya sebagai satu-satunya Dzat yang mampu mengabulkan segala permohonan.
Memilih surat pendek memudahkan seorang muslim yang mungkin belum hafal surat panjang untuk tetap fokus pada inti permohonan doanya. Konsentrasi pada makna surat saat dibaca akan memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta, sebuah elemen krusial dalam pelaksanaan sholat Hajat agar lebih didengar oleh Allah SWT.
Rekomendasi Surat Pendek untuk Sholat Hajat
Berikut adalah beberapa surat pendek dalam Al-Qur'an yang sangat dianjurkan untuk dibaca dalam setiap rakaat sholat Hajat, berdasarkan keutamaan maknanya:
- Surat Al-Fatihah: Wajib dibaca di setiap rakaat. Sebagai Ummul Kitab, surat ini adalah fondasi utama sholat dan merupakan pujian tertinggi kepada Allah, pembuka segala rahmat.
- Surat Al-Ikhlas (Qul Huwa Allahu Ahad): Sangat dianjurkan karena menegaskan keesaan Allah (Tauhid). Membaca surat ini seolah-olah kita mengakui bahwa hanya Dialah satu-satunya Dzat yang berhak dimintai pertolongan. Rasulullah SAW bersabda bahwa membacanya setara dengan sepertiga Al-Qur'an.
- Surat Al-Falaq dan An-Nas: Kedua surat ini adalah pelindung (mu'awwidzatain). Membacanya membantu memohon perlindungan dari segala keburukan dan gangguan, termasuk hambatan yang mungkin menghalangi terkabulnya hajat kita.
- Ayat Kursi (Al-Baqarah ayat 255): Meskipun bukan satu surat utuh, membaca Ayat Kursi setelah surat pendek lainnya sangat dianjurkan. Ayat ini berisi keagungan dan kekuasaan Allah yang meliputi segala sesuatu, sangat sesuai sebagai penguat permohonan dalam sholat Hajat.
- Surat Al-Kafirun: Surat ini menegaskan pemurnian ibadah hanya untuk Allah dan melepaskan diri dari segala bentuk penyembahan selain-Nya, memperkuat niat ikhlas dalam sholat Hajat.
Contoh Susunan Bacaan
Dalam melaksanakan sholat Hajat, umumnya terdiri dari dua hingga dua belas rakaat. Untuk setiap dua rakaat, susunannya bisa seperti berikut:
- Rakaat Pertama: Surat Al-Fatihah, diikuti Surat Al-Kafirun.
- Rakaat Kedua: Surat Al-Fatihah, diikuti Surat Al-Ikhlas.
Jika Anda melanjutkan ke rakaat berikutnya, Anda bisa mengulang kombinasi surat di atas, atau memasukkan Surat Al-Falaq dan An-Nas secara bergantian. Setelah salam, barulah dilakukan doa khusus sholat Hajat yang berisi permohonan detail mengenai hajat yang diinginkan.
Inti dari pemilihan surat pendek bukanlah tentang panjangnya bacaan, melainkan kedalaman penghayatan dan kekhusyukan saat membacanya sembari memohon kepada Allah SWT. Surat-surat yang dipilih di atas hanyalah panduan untuk membantu memperkuat pondasi keesaan dan tawakal dalam setiap ucapan yang kita panjatkan.