Terjemahan Adzan

Ilustrasi Masjid dan Pengeras Suara Gambar siluet masjid dengan bulan sabit di atasnya, disertai gelombang suara yang memancar keluar.

Makna di Balik Panggilan Suci

Adzan adalah seruan yang menggema lima kali sehari di seluruh penjuru dunia Muslim. Lebih dari sekadar pengumuman waktu salat, adzan adalah deklarasi tauhid, penegasan keesaan Allah SWT, dan pengingat konstan akan kewajiban spiritual kita. Memahami terjemahan adzan adalah langkah awal untuk benar-benar merasakan kedalaman spiritual dari panggilan suci ini. Meskipun lafal aslinya berbahasa Arab, pemahaman makna inti dapat memperkuat hubungan emosional kita dengan ibadah.

Setiap kalimat dalam adzan memiliki bobot dan signifikansi tersendiri. Lafal yang diucapkan oleh muazin (orang yang mengumandangkan adzan) dirancang untuk menarik perhatian, menenangkan jiwa, dan mengarahkan fokus kita sepenuhnya kepada Sang Pencipta, melepaskan diri sejenak dari hiruk pikuk duniawi.

Teks Adzan dan Terjemahannya

Berikut adalah susunan teks adzan standar yang dikumandangkan, beserta terjemahan sederhananya dalam Bahasa Indonesia.

Allahu Akbar, Allahu Akbar.
(Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.)
Asyhadu an laa ilaaha illallah.
(Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.)
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.
(Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.)
Hayya 'alash shalah.
(Marilah kita shalat.)
Hayya 'alal falah.
(Marilah kita menuju kemenangan/keberuntungan.)
(Diulang dua kali) Allahu Akbar, Allahu Akbar.
(Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.)
Laa ilaaha illallah.
(Tiada Tuhan selain Allah.)

Perlu diperhatikan bahwa pada adzan Subuh, terdapat tambahan kalimat setelah Hayya 'alal falah, yaitu: Ash-shalatu khairum minan nauum (Salat itu lebih baik daripada tidur). Ini adalah penekanan khusus untuk mengingatkan umat agar memilih ibadah di awal hari daripada melanjutkan tidur.

Signifikansi Kalimat Kunci dalam Terjemahan Adzan

Pemahaman terhadap makna literal membantu kita meresapi panggilan tersebut secara mendalam.

1. Allahu Akbar (Allah Maha Besar)

Ini adalah pembuka dan penutup, menggarisbawahi bahwa keagungan Allah jauh melampaui segala sesuatu yang kita anggap penting—pekerjaan, kekhawatiran, bahkan kesenangan sesaat. Ketika kita mendengar ini, kita diingatkan untuk mengesampingkan skala prioritas duniawi.

2. Asyhadu an laa ilaaha illallah (Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah)

Ini adalah inti ajaran Islam. Kesaksian ini menegaskan kembali fondasi iman kita. Dalam konteks adzan, ini adalah pengumuman publik bahwa hanya Allah yang berhak disembah.

3. Hayya 'alash shalah & Hayya 'alal falah (Marilah Shalat & Marilah Kemenangan)

Dua frasa ini adalah ajakan langsung. "Marilah Shalat" adalah instruksi langsung menuju ritual. Sementara "Marilah Kemenangan" (Falah) menyiratkan bahwa keberuntungan sejati, kesuksesan abadi, dan rahmat ilahi hanya bisa diraih melalui kepatuhan pada perintah salat. Ini bukan sekadar ajakan ibadah, melainkan tawaran menuju kehidupan yang sukses sejati.

Doa Setelah Adzan

Setelah muazin menyelesaikan adzan, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa khusus sebagai tanggapan terhadap panggilan tersebut. Doa ini berfokus pada permohonan agar Nabi Muhammad diangkat pada kedudukan yang terpuji (Al-Wasilah) di akhirat.

Memahami terjemahan adzan dan kemudian dilanjutkan dengan doa setelahnya menunjukkan bahwa respons seorang Muslim terhadap panggilan ibadah tidak berhenti pada mendengar, tetapi berlanjut pada pengakuan, penerimaan, dan permohonan syafaat. Adzan adalah jembatan antara kesibukan harian dan ketenangan spiritual yang dijanjikan oleh salat.

🏠 Homepage