Kata "the" dalam bahasa Inggris seringkali dianggap sebagai kata yang paling mudah diterjemahkan, namun pada kenyataannya, inilah salah satu jebakan terbesar bagi penerjemah pemula maupun berpengalaman. Di Indonesia, kita terbiasa menggunakan kata sandang seperti 'itu', 'ini', atau seringkali tidak menggunakan kata sandang sama sekali. Ketika kita diminta untuk terjemahkan the dari inggris, konteks menjadi kunci utama. Kesalahan dalam menerjemahkan "the" dapat mengubah nuansa makna sebuah kalimat secara drastis, dari yang bersifat umum menjadi sangat spesifik, atau sebaliknya.
Dalam bahasa Inggris, "the" adalah artikel definitif (kata sandang tentu). Artinya, ia merujuk pada benda, orang, atau konsep yang sudah spesifik atau diketahui oleh pembicara dan pendengar. Bahasa Indonesia secara struktural tidak memiliki artikel definitif yang setara dan harus digunakan secara situasional. Inilah mengapa proses terjemahkan the dari inggris memerlukan pemahaman mendalam tentang konteks pragmatis.
Sebagai contoh:
Tantangan terbesar muncul ketika penggunaan "the" merujuk pada konsep umum atau kategori, bukan objek spesifik. Jika kita terus memaksakan kata "itu" atau "tersebut" setiap kali bertemu "the", terjemahan kita akan terdengar kaku dan tidak alami dalam bahasa Indonesia. Proses terjemahkan the dari inggris yang baik tahu kapan harus membuang artikel tersebut.
Ketika "the" digunakan untuk merujuk pada suatu konsep secara keseluruhan (generalisasi), kita biasanya menghilangkannya.
Beberapa nama geografis atau olahraga dalam bahasa Inggris menggunakan "the" secara permanen, namun dalam bahasa Indonesia, kita menghilangkannya.
Ada situasi di mana penekanan pada spesifisitas yang diberikan oleh "the" harus dipertahankan agar makna tidak hilang. Dalam konteks ini, penerjemahan yang paling tepat adalah menggunakan kata penunjuk seperti 'itu' atau 'tersebut'.
Contoh jelasnya adalah ketika kalimat sebelumnya sudah memperkenalkan subjek tersebut.
Untuk berhasil dalam menerjemahkan, khususnya ketika berhadapan dengan kata seperti "the", seorang penerjemah harus beralih dari pemikiran literal ke pemikiran kontekstual. Daripada bertanya, "Apa padanan kata 'the'?", lebih baik bertanya, "Apa fungsi 'the' dalam kalimat ini dalam bahasa Inggris, dan bagaimana fungsi spesifikasi itu diekspresikan secara alami dalam bahasa Indonesia?" Menguasai cara terjemahkan the dari inggris berarti menguasai seni menghilangkan dan menambahkan penanda berdasarkan kebutuhan gramatikal bahasa target, bukan sekadar mengganti kata per kata.