Adzan adalah seruan sakral yang menandai dimulainya waktu shalat fardhu. Kesempurnaan lafaz adzan sangat penting karena merupakan syiar Islam yang dikumandangkan kepada seluruh umat. Kesalahan dalam pengucapan, terutama pada kata-kata kunci, dapat mengubah makna atau mengurangi kesempurnaan sunnahnya. Oleh karena itu, memahami dan menuliskan lafaz adzan dengan benar sesuai kaidah bahasa Arab adalah sebuah keharusan.
Secara umum, adzan terdiri dari 15 kalimat (tergantung mazhab, namun ini adalah versi yang paling umum dikenal), dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan kalimat syahadat terakhir. Keakuratan transliterasi (penulisan dari huruf Arab ke huruf Latin) juga krusial agar umat yang belum mahir membaca Al-Qur'an dapat melafalkannya dengan mendekati pengucapan aslinya.
Berikut adalah susunan lafaz adzan yang benar. Perhatikan bahwa pada lafaz "Hayya 'alash-Shalah" dan "Hayya 'alalfalah", terdapat praktik memutar badan atau kepala ke kanan dan ke kiri. Berikut adalah lafaz yang baku:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ
Asyhadu an laa ilaaha illallah.أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ (Putar ke kanan)
Hayya 'alash-Shalah.حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ (Putar ke kiri)
Hayya 'alalfalah.حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ (Hadap ke depan lagi)
Hayya 'alash-Shalah.حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ (Hadap ke depan lagi)
Hayya 'alalfalah.اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar, Allahu Akbar.لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ
Laa ilaaha illallah.Terdapat perbedaan spesifik dalam lafaz adzan untuk waktu shalat Subuh. Setelah lafaz "Hayya 'alalfalah" kedua, ditambahkan kalimat berikut sebanyak dua kali:
ٱلصَّلَاةُ خَيْرٌ مِّنَ ٱلنَّوْمِ
Ash-Shalatu khairum minan naum (Shalat itu lebih baik daripada tidur).Kalimat ini disebut "At-Tatswib". Dalam mazhab Syafi'i, hukumnya adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) untuk dikumandangkan hanya pada adzan Subuh. Tulisan yang benar harus mencerminkan penambahan ini. Kesalahan umum adalah melafalkan kalimat ini di luar waktu Subuh atau salah dalam transliterasinya, misalnya menulis 'khoirun' alih-alih 'khairum'.
Perhatikan juga penulisan huruf 'Ain (ع) yang sering kali dilambangkan dengan huruf 'a' panjang atau apostrof terbalik ('), dan Hamzah (ء) yang kadang ditulis sebagai apostrof biasa ('). Dalam tulisan yang benar, konsistensi dalam transliterasi sangat membantu pembacaan.
Selain adzan, terdapat pula Iqamah, yaitu seruan kedua yang menandakan shalat akan segera dimulai. Iqamah memiliki lafaz yang hampir sama dengan adzan, namun dengan beberapa perbedaan penting:
Memisahkan adzan dan iqamah secara jelas dalam penulisan adalah kunci untuk memberikan panduan yang utuh mengenai seruan shalat.