sesungguhnya usahamu (di dunia) itu sungguh berbeda-beda.
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَٱتَّقَىٰ
5
Maka adapun orang yang memberikan hartanya dan bertakwa,
وَصَدَّقَ بِٱلْحُسْنَىٰ
6
dan membenarkan adanya balasan terbaik (surga),
فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْيُسْرَىٰ
7
maka kelak Kami akan memudahkan baginya jalan kemudahan (kebahagiaan).
وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسْتَغْنَىٰ
8
Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak butuh pertolongan Allah),
وَكَذَّبَ بِٱلْحُسْنَىٰ
9
dan mendustakan balasan terbaik,
فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْعُسْرَىٰ
10
maka kelak Kami akan memudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kebinasaan).
وَمَا يُغْنِى عَنْهُ مَالُهُۥٓ إِذَا تَرَدَّىٰ
11
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa (masuk neraka).
إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰ
12
Sesungguhnya tugas Kami hanyalah memberikan petunjuk,
وَإِنَّ لَنَا لَلْءَاخِرَةَ وَٱلْأُولَىٰ
13
dan sesungguhnya milik Kamilah (segala urusan) akhirat dan dunia.
فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ
14
Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala,
لَّا يَصْلَىٰهَآ إِلَّا ٱلْأَشْقَى
15
yang tidak akan memasukinya kecuali orang yang paling celaka,
ٱلَّذِى كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ
16
yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
وَسَيُجَنَّبُهَا ٱلْأَتْقَى
17
Dan kelak akan dijauhkan darinya orang yang paling bertakwa,
ٱلَّذِى يُؤْتِى مَالَهُۥ يَتَزَكَّىٰ
18
yang menginfakkan hartanya karena hendak menyucikan diri,
وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُۥ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَىٰٓ
19
dan tiada seorang pun yang mempunyai jasa padanya yang wajib ia balas,
إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِ ٱلْأَعْلَىٰ
20
kecuali (ia melakukannya) untuk mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi.
وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ
21
Dan kelak ia pasti mendapatkan kepuasan (kenikmatan di surga).
Konteks dan Inti Surah Al-Lail
Surah Al-Lail (Surah ke-92 dalam Al-Qur'an) terdiri dari 21 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Nama surat ini diambil dari sumpah Allah SWT pada ayat pertama, yaitu demi malam ketika ia menyelimuti bumi. Allah SWT sering kali memulai sumpah-Nya dengan fenomena alam yang besar untuk menunjukkan keagungan dan kekuasaan-Nya.
Inti utama dari Surah Al-Lail adalah penjelasan mengenai perbedaan mendasar dalam tujuan dan hasil akhir dari usaha manusia di dunia. Ayat 3 hingga ayat 10 memberikan perbandingan kontras antara dua tipe manusia: orang yang dermawan, bertakwa, dan membenarkan janji kebaikan (surga), melawan orang yang kikir, merasa diri kaya, dan mendustakan pahala terbaik.
Ayat 5-7 menekankan bahwa orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah (bukan karena riya' atau mengharapkan balasan dari manusia, tetapi semata-mata mencari keridaan-Nya) akan diberikan kemudahan dalam segala urusannya. Sebaliknya, ayat 8-10 mengancam mereka yang menyimpan hartanya dan sombong, bahwa mereka akan dimudahkan jalannya menuju kesusahan dan kebinasaan.
Penutup surah ini (Ayat 17-21) secara khusus menyoroti ciri orang yang paling bertakwa (Al-Atqa). Mereka adalah orang yang menafkahkan hartanya bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia, melainkan murni karena mengharap keridhaan Allah Yang Maha Tinggi. Imbalannya adalah janji kepuasan abadi (Ridwanullah) di akhirat. Surah ini mengingatkan kita bahwa nilai sejati dari sebuah amal terletak pada niatnya yang ikhlas, bukan semata-mata jumlah hartanya yang dikeluarkan.