ADZAN Simbol Seruan Adzan

Tuntunan Lengkap Tata Cara Mengumandangkan Adzan

Adzan adalah seruan suci yang menandakan telah tiba waktu shalat fardhu. Kalimat-kalimat adzan memiliki makna yang mendalam, menjadi pemanggil umat Islam untuk meninggalkan kesibukan duniawi dan menghadap Allah SWT. Mengumandangkan adzan merupakan sebuah kehormatan besar, terutama bila dilakukan dengan tata cara yang benar dan penuh kekhusyukan.

Memahami **tuntunan adzan** bukan sekadar menghafal lafal, tetapi juga memahami adab dan sunnah yang menyertainya. Seruan ini harus dikumandangkan dengan suara yang lantang (kecuali pada kondisi tertentu) dan dilakukan oleh seorang muadzin yang memiliki pemahaman ilmu syar'i tentang waktu salat.

1. Syarat dan Sunnah Sebelum Adzan

Sebelum melafalkan lafal adzan, seorang muadzin dianjurkan untuk memenuhi beberapa syarat dan sunnah agar adzan tersebut bernilai sempurna di sisi Allah. Beberapa syaratnya meliputi:

2. Lafal Adzan yang Benar

Lafal adzan terdiri dari 15 kalimat (termasuk pengulangan) untuk salat lima waktu, dan 19 kalimat untuk salat Subuh karena adanya tambahan lafal khusus. Berikut adalah urutan standar lafal adzan:

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Asyhadu allaa ilaaha illallaah

Asyhadu allaa ilaaha illallaah

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah

Hayya 'alas shalaah

Hayya 'alas shalaah

Hayya 'alal falaah

Hayya 'alal falaah

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Laa ilaaha illallaah

(Catatan: Untuk adzan Subuh, setelah 'Hayya 'alal falaah' diulang dua kali dengan lafal tambahan: As-shalaatu khairum minan naum, dibaca dua kali sebelum pengulangan 'Allahu Akbar' terakhir.)

3. Tuntunan Saat Melafalkan Kalimat

Tata cara pelafalan adzan juga memiliki tuntunan gerakan yang perlu diperhatikan untuk memperkuat seruan tersebut. Ketika melafalkan:

  1. "Allahu Akbar": Muadzin mengangkat kedua tangannya sejajar dengan telinga, sambil jari-jari tangan sedikit terbuka (tidak terlalu rapat dan tidak terlalu renggang).
  2. "Hayya 'alas shalaah" (dua kali): Muadzin memutar badannya sedikit ke kanan. Gerakan memutar ini bertujuan agar suara dapat menjangkau area yang lebih luas di sekitar masjid.
  3. "Hayya 'alal falaah" (dua kali): Muadzin memutar badannya sedikit ke kiri.
  4. Setelah lafal adzan selesai, muadzin disunnahkan untuk mengucapkan salam.

4. Bacaan Setelah Adzan (Doa)

Setelah selesai mengumandangkan adzan, terdapat doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca. Rasulullah SAW bersabda bahwa doa setelah adzan sangat mustajab (dikabulkan). Doa ini adalah permohonan syafaat untuk Nabi Muhammad SAW dan memohon kebaikan dunia akhirat.

Allahumma Rabb hadzihid da'watit taammah, wash shalaatil qaa'imah, aati Muhammadan al-wasilah wal fadhilah, wab'atshu maqaman mahmuudanil ladzii wa'ad-tah.

(Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna dan salat yang didirikan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan, dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya.)

Memahami dan mengamalkan **tuntunan adzan** ini adalah bentuk penghormatan kita terhadap syiar Islam. Adzan adalah penanda waktu yang mengingatkan kita untuk selalu kembali kepada shalat, fondasi utama kehidupan seorang Muslim. Ketika lantunan adzan terdengar, hendaknya setiap Muslim menghentikan aktivitas sejenak, menjawab panggilan suci tersebut, dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam setiap detailnya.

Praktik adzan yang benar, sebagaimana diajarkan, memberikan kekhusyukan tersendiri, baik bagi yang mengumandangkan maupun bagi yang mendengarkannya. Ini adalah ritual yang menghubungkan langit dan bumi, memanggil rahmat ilahi di setiap pergantian waktu salat.

🏠 Homepage