Sholat Dhuha adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Waktu pelaksanaannya adalah setelah matahari terbit sempurna (sekitar 15-20 menit setelah terbit) hingga menjelang waktu Dzuhur. Meskipun sifatnya sunnah, ganjaran dan keberkahan yang dijanjikan bagi yang rutin melaksanakannya sungguh luar biasa. Salah satu penekanan utama dalam keutamaan sholat Dhuha adalah janji kemudahan rezeki dan pengampunan dosa.
Dalam konteks kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tantangan ekonomi, mengamalkan sholat Dhuha dapat menjadi sarana spiritual untuk menenangkan hati sekaligus membuka pintu rezeki dari jalur yang tidak terduga. Ini bukan sekadar ritual, melainkan bentuk keteguhan hati dan penyerahan diri kepada Allah SWT bahwa setiap usaha yang dilakukan akan diberkahi oleh-Nya.
Istilah "Ad Dhuha 7" sering kali merujuk pada keutamaan sholat Dhuha yang dilakukan sebanyak empat rakaat atau lebih, dengan penekanan pada jumlah rakaat yang ganjil atau genap, meskipun praktik yang paling umum adalah dua atau empat rakaat. Inti dari amalan ini terletak pada konsistensi pelaksanaannya. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah berfirman, "Wahai anak Adam, janganlah engkau lengah dari empat rakaat di awal siang (Dhuha), niscaya Aku akan mencukupimu di sisa harimu." Hadis ini menegaskan jaminan keberkahan dan kecukupan rezeki bagi mereka yang melaksanakan sholat tersebut tepat pada waktunya.
Melakukan sholat Dhuha sebanyak empat rakaat, misalnya, seringkali dilakukan dengan salam setiap dua rakaat. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan porsi pahala yang lebih besar dan menunjukkan kesungguhan dalam beribadah di awal hari. Energi positif yang terpancar dari ibadah ini diyakini akan membekali seorang Muslim untuk menghadapi kesibukan duniawi dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih.
Tantangan terbesar bagi umat Islam yang ingin mempertahankan kebiasaan sholat Dhuha adalah godaan untuk menundanya hingga mendekati Dzuhur, atau bahkan meninggalkannya karena merasa terlalu sibuk. Sholat Dhuha menuntut disiplin waktu. Waktu terbaik adalah seperempat atau sepertiga dari waktu Dhuha, yaitu ketika bayangan benda mulai memendek.
Untuk mengamalkan "Ad Dhuha 7" (misalnya, tujuh kali pelaksanaan dalam seminggu atau empat rakaat setiap hari), diperlukan niat yang kuat. Niatkan bahwa waktu sepuluh hingga lima belas menit di pagi hari adalah investasi terbaik untuk dunia dan akhirat. Sebelum berangkat bekerja atau memulai aktivitas utama, luangkan waktu sejenak untuk menghadap Ilahi. Tindakan sederhana ini sering kali menjadi penentu keberkahan seluruh aktivitas yang akan menyusul.
Keberkahan rezeki yang dijanjikan bukanlah berarti kekayaan yang melimpah ruah secara instan, melainkan rasa cukup dan terhindar dari kekurangan dalam menjalani hari. Jika seseorang memulai harinya dengan kekhawatiran, sulit baginya untuk fokus. Sebaliknya, jika ia memulai dengan penguatan tauhid melalui sholat Dhuha, hatinya akan lebih siap menghadapi tantangan.
Oleh karena itu, mari jadikan sholat Dhuha sebagai prioritas pagi. Dengan konsistensi ini, janji Allah SWT untuk mencukupi urusan kita akan terwujud, baik dalam bentuk kemudahan pekerjaan, kesehatan, maupun berkurangnya beban pikiran. Keutamaan Dhuha adalah hadiah nyata bagi hamba yang mau bangun lebih awal, bukan hanya secara fisik, tetapi juga spiritual.