Salat Duha merupakan salah satu ibadah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam. Waktunya dimulai setelah matahari terbit sempurna hingga menjelang waktu Zuhur. Meskipun praktik salat Duha umumnya dilakukan dalam rentang 2 hingga 12 rakaat, banyak umat Muslim yang secara spesifik memilih untuk melaksanakan ad duha 3 rakaat. Pilihan jumlah rakaat ini seringkali disesuaikan dengan ketersediaan waktu atau sebagai bentuk penyesuaian terhadap tuntunan riwayat yang ada, meskipun jumlah 2 atau 4 rakaat lebih umum disebutkan dalam banyak hadis sahih.
Dalam konteks ibadah, jumlah rakaat seringkali fleksibel selama dilakukan sesuai ketentuan waktu Duha. Melaksanakan ad duha 3 rakaat dapat dilihat sebagai upaya meneladani semangat untuk selalu dekat dengan Allah SWT, meskipun dalam rentang waktu singkat. Salat Duha secara umum dikenal sebagai salat yang mendatangkan rezeki dan menggantikan sedekah bagi setiap ruas tulang dalam tubuh. Rasulullah SAW bersabda bahwa di pagi hari, setiap sendi tubuh manusia perlu disedekahi, dan dua rakaat salat Duha sudah mencukupi hal tersebut.
Jika seseorang memilih tiga rakaat, biasanya dilakukan dengan tata cara salam setiap dua rakaat, diikuti dengan satu rakaat tambahan (seperti salat Witir yang kadang dilakukan ganjil). Meskipun tidak ada dalil spesifik yang memerintahkan tiga rakaat secara eksplisit sebagai jumlah standar, niat untuk menambah satu rakaat sunnah setelah dua rakaat utama menunjukkan semangat beribadah yang lebih giat.
Terlepas dari apakah jumlahnya dua, empat, atau tiga rakaat, esensi dari salat Duha tetap sama: memohon kemudahan rezeki dan pembersihan dosa. Salat ini adalah cara praktis untuk mengamalkan sedekah setiap pagi tanpa mengeluarkan harta. Ketika kita melakukan salat Duha, kita sedang menunaikan tanggung jawab syukur atas nikmat sehat yang diberikan Allah SWT saat bangun tidur.
Keutamaan lainnya adalah pahala yang luar biasa. Bahkan, beberapa riwayat menyebutkan bahwa salat Duha yang dilakukan secara rutin bisa menyamai pahala umrah. Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pahala besar hanya dengan mengorbankan sedikit waktu di pagi hari, waktu di mana kesibukan dunia belum sepenuhnya mengambil alih perhatian kita. Melaksanakan ad duha 3 rakaat, atau jumlah berapapun yang konsisten, menegaskan bahwa kita menjadikan Allah sebagai prioritas pertama setelah fajar.
Bagi pekerja kantoran atau pelajar, waktu pagi seringkali menjadi sangat padat. Waktu Duha idealnya dimulai sekitar satu jam setelah matahari terbit. Jika waktu sangat terbatas, melaksanakan salat Duha, baik 2 maupun 3 rakaat, dapat dilakukan di sela-sela persiapan kerja atau sebelum memulai aktivitas utama. Kunci keberhasilannya adalah perencanaan.
Mulailah dengan niat yang tulus. Jika Anda terbiasa dengan dua rakaat, coba tambahkan satu rakaat lagi. Pastikan Anda memahami bacaan-bacaan pendek yang sesuai untuk Duha, seperti membaca surat Al-Ikhlas, Al-Kafirun, atau surat-surat pendek lainnya setelah Al-Fatihah. Fokuskan hati saat sujud untuk memohon kelapangan rezeki dan keberkahan dalam setiap usaha yang akan dilakukan sepanjang hari. Konsistensi dalam ad duha 3 rakaat akan membangun disiplin spiritual yang kuat.
Pada dasarnya, salat Duha adalah hadiah pagi dari Allah. Manfaatkan anugerah waktu ini. Baik itu 2, 4, atau konfigurasi ad duha 3, yang terpenting adalah kehadiran hati dan ketenangan yang dibawa oleh ibadah tersebut, menjadikannya fondasi spiritual yang kokoh untuk menghadapi tantangan hari itu. Keikhlasan dalam pelaksanaan ibadah sunnah seperti ini akan meningkatkan kualitas ibadah fardhu kita di kemudian hari.