Simbolisasi doa dan ketenangan bagi yang berpulang.
Dalam tradisi Islam, adzan memiliki peran sentral dalam kehidupan seorang Muslim, mulai dari saat dilahirkan hingga saat wafat. Ketika seseorang meninggal dunia, mengumandangkan adzan setelah jenazah selesai dimandikan dan dikafani—sebelum disalatkan—adalah salah satu amalan yang dianjurkan oleh sebagian ulama. Amalan ini sering disebut sebagai "adzan jenazah" atau "adzan di sisi jenazah."
Tujuan utama dari adzan di sisi jenazah bukanlah untuk memanggil orang untuk salat, karena salat jenazah memiliki panggilan tersendiri (Iqamah atau seruan khusus). Melainkan, tindakan ini dilakukan sebagai bentuk doa memohon rahmat dan ampunan Allah SWT bagi almarhum/almarhumah. Adzan adalah syiar tauhid yang dipercaya membawa ketenangan spiritual bagi ruh yang sedang dalam proses perpindahan alam.
Berdasarkan beberapa riwayat, mengumandangkan adzan di samping jenazah diyakini dapat mencegah gangguan dari setan dan memberikan peringatan positif mengenai kepergian almarhum. Hal ini mengingatkan hadirin akan kebesaran Allah dan mengingatkan bahwa setiap jiwa pasti akan kembali kepada-Nya. Meskipun status kesunahannya diperdebatkan di kalangan mazhab, praktik ini tetap populer sebagai bentuk penghormatan dan permohonan perlindungan ilahi bagi jenazah.
Praktik adzan untuk orang meninggal memiliki beberapa perbedaan signifikan dibandingkan adzan salat fardhu. Berikut adalah poin-poin penting mengenai tata cara pelaksanaannya:
Penting untuk membedakan antara adzan di sisi jenazah dengan panggilan untuk salat jenazah itu sendiri. Salat jenazah memiliki panggilan yang berbeda. Dalam banyak kasus, setelah adzan selesai, dilanjutkan dengan seruan "As-shalatu 'ala mayyit" atau panggilan khusus yang menandakan bahwa salat jenazah akan segera dimulai. Adzan jenazah adalah tindakan persiapan spiritual, sementara salat jenazah adalah kewajiban fardhu kifayah yang dilakukan bersama-sama.
Fokus utama dari setiap ritual pasca-kematian dalam Islam adalah penghormatan terhadap jasad dan permohonan ampunan bagi arwah. Adzan, dengan segala kesucian lafazhnya, diyakini menjadi salah satu medium yang paling efektif untuk memohonkan ketenangan dan rahmat dari Allah SWT bagi perjalanan ruh almarhum menuju alam baka.
Mengapa ritual ini dipertahankan meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an sebagai kewajiban? Jawabannya terletak pada konsep keberkahan lafazh adzan itu sendiri. Lafazh "Allahu Akbar" dan pengakuan terhadap keesaan Allah adalah penutup duniawi yang paling agung bagi seorang Muslim. Ketika lafazh ini dikumandangkan di dekat jenazah, ia berfungsi sebagai:
Kesimpulannya, adzan untuk orang meninggal, meskipun termasuk dalam ranah sunnah yang berbeda pandangan hukumnya, merupakan manifestasi cinta kasih dan penghormatan umat Islam terhadap saudaranya yang telah berpulang. Ini adalah cara yang indah untuk menutup bab kehidupan duniawi dengan lantunan kalimat-kalimat suci yang selalu mendamaikan hati.