Aglaonema, atau yang sering dikenal sebagai Sri Rejeki, telah lama menjadi primadona di kalangan penggemar tanaman hias tropis. Keberagaman corak dan ketahanan hidupnya menjadikan tanaman ini pilihan favorit. Di antara sekian banyak kultivar, varian hasil mutasi seringkali menawarkan kejutan visual yang memukau. Salah satu yang belakangan ini menarik perhatian kolektor adalah Aglaonema Susan mutasi.
Mutasi pada tanaman hias seringkali terjadi secara alami akibat perubahan genetik spontan. Ketika mutasi ini menghasilkan pola warna atau bentuk daun yang unik dan menarik, para pecinta tanaman segera mengadopsi dan mengembangkannya menjadi kultivar baru. Aglaonema Susan sendiri sudah dikenal dengan kombinasi warna hijau gelap dan merah muda atau merah yang mencolok. Namun, versi mutasinya membawa spektrum warna baru yang lebih dramatis dan tidak terduga.
Apa yang Membuat Mutasi Susan Begitu Istimewa?
Keistimewaan utama dari Aglaonema Susan mutasi terletak pada pigmen daunnya. Jika Susan standar cenderung memiliki dominasi warna merah muda yang tegas, mutasi ini bisa menampilkan gradasi warna yang lebih halus, atau justru ledakan warna yang lebih cerah di area yang tidak terduga. Beberapa mutasi bahkan memperlihatkan tepi daun yang berubah total warnanya, atau pola bintik-bintik (speckles) yang lebih padat dan eksotis.
Para ahli botani dan kolektor percaya bahwa kestabilan mutasi ini adalah kunci. Ketika mutasi terbukti stabil—artinya karakteristik baru tersebut diwariskan secara konsisten melalui stek—maka ia layak mendapatkan status kultivar baru. Kestabilan ini memastikan bahwa setiap mata tunas baru yang tumbuh akan membawa keindahan yang sama persis dengan induknya.
Ilustrasi visual pola warna yang bervariasi pada Aglaonema Susan mutasi.
Perawatan yang Tetap Konsisten
Meskipun memiliki tampilan yang mewah dan langka, perawatan dasar untuk Aglaonema Susan mutasi tidak jauh berbeda dengan kerabatnya yang lain. Kunci utama dalam memelihara Aglaonema adalah meniru kondisi hutan tropis tempat mereka berasal. Mereka membutuhkan kelembapan udara yang tinggi dan suhu yang hangat, idealnya di atas 22 derajat Celsius.
Pencahayaan memainkan peran krusial dalam menjaga intensitas warna daun. Jika tanaman terlalu redup, warna merah atau pink pada Susan mutasi cenderung memudar dan menjadi lebih kehijauan. Namun, paparan sinar matahari langsung yang terlalu terik, terutama saat siang hari, harus dihindari karena dapat menyebabkan daun hangus dan membuat warna cantik tersebut menjadi kusam. Penempatan di bawah sinar matahari pagi atau cahaya tidak langsung yang terang adalah solusi terbaik.
Dalam hal penyiraman, Aglaonema tidak suka media yang terus-menerus basah. Biarkan lapisan atas media tanam mengering sebelum melakukan penyiraman berikutnya. Media tanam yang baik harus memiliki drainase yang sangat baik, biasanya campuran sekam bakar, cocopeat, dan sedikit tanah atau kompos. Akar yang tergenang air adalah musuh utama Aglaonema.
Nilai Koleksi dan Prospek Pasar
Setiap kali varian baru dari Susan muncul melalui proses mutasi yang berhasil, harganya seringkali melonjak drastis di pasar kolektor. Kelangkaan dan keunikan visual menjadi penentu harga jual. Bagi para kolektor serius, memiliki versi mutasi terbaru dari Susan adalah kebanggaan tersendiri. Mereka siap berinvestasi lebih demi mendapatkan spesimen yang belum banyak dimiliki orang.
Selain nilai estetika, ketahanan Aglaonema Susan mutasi juga menjadikannya investasi yang relatif aman dibandingkan beberapa tanaman hias lain yang lebih rentan. Selama kondisi lingkungan terjaga, tanaman ini akan tumbuh subur dan menghasilkan anakan yang bisa diperbanyak. Proses perbanyakan ini, biasanya melalui pemisahan anakan atau stek batang, menjadi cara kolektor menyebarkan keindahan Aglaonema Susan mutasi ke seluruh penjuru.
Menjelajahi dunia Aglaonema adalah petualangan tak berujung. Setiap mutasi membuka babak baru dalam cerita keindahan tanaman tropis ini, dan Susan mutasi adalah salah satu babak paling menarik saat ini yang layak untuk dikoleksi dan dirawat dengan penuh cinta.