Kelahiran babi, atau yang sering disebut 'farrowing', adalah tahapan krusial dalam manajemen peternakan babi. Keberhasilan proses ini sangat menentukan tingkat mortalitas anak babi (piglet) dan produktivitas induk (sow). Secara umum, masa kehamilan babi berkisar antara 114 hingga 115 hari, atau yang lebih mudah diingat sebagai 3 bulan, 3 minggu, dan 3 hari. Mengetahui tanda-tanda awal sebelum babi melahirkan sangat penting agar peternak dapat mempersiapkan kandang dan memberikan pendampingan yang memadai.
Tanda-tanda mendekati waktu persalinan seringkali meliputi perubahan perilaku induk. Induk babi akan menunjukkan kegelisahan, sering berdiri dan berbaring, serta membangun sarang (nesting behavior) dengan menarik jerami atau bahan lain yang tersedia. Beberapa jam sebelum melahirkan, puting susu induk akan membesar dan mengeluarkan kolostrum (susu pertama) dalam jumlah sedikit. Suhu tubuh induk juga bisa sedikit menurun menjelang proses dimulai.
Ilustrasi sederhana tahapan babi melahirkan.
Durasi total proses babi melahirkan dapat bervariasi, namun umumnya berlangsung antara 3 hingga 6 jam. Jarak antar kelahiran anak babi biasanya 5 hingga 15 menit. Tugas utama peternak adalah memantau tanpa mengganggu terlalu sering. Gangguan berlebihan dapat menyebabkan induk stres dan memperlambat proses kelahiran.
Jika persalinan berjalan lebih dari 45 menit tanpa adanya kelahiran anak babi berikutnya, atau jika terlihat adanya cairan amniotik yang berlebihan tanpa diikuti kelahiran, intervensi mungkin diperlukan. Pemeriksaan kebersihan sangat penting. Peternak harus memastikan tangan sudah dicuci bersih, menggunakan sarung tangan lateks steril, dan melumasi dengan pelumas khusus sebelum melakukan pemeriksaan internal jika dicurigai ada anak babi yang terjebak (obstructed labor).
Satu aspek penting lainnya adalah penanganan tali pusar. Setelah anak babi lahir, tali pusar sebaiknya dipotong sekitar 3-5 cm dari perut dan didesinfeksi menggunakan larutan yodium untuk mencegah infeksi. Mengatasi perdarahan ringan juga seringkali diperlukan.
Setelah semua anak babi lahir, perawatan kritis segera beralih pada pemberian kolostrum. Kolostrum adalah sumber energi vital dan antibodi pertama yang sangat dibutuhkan anak babi untuk membangun sistem kekebalan tubuh. Pastikan setiap anak babi mendapatkan kesempatan menyusu dalam dua jam pertama kehidupan. Dalam kasus induk memiliki banyak anak babi (litters besar), proses 'cross-fostering' atau pemindahan anak babi ke induk lain yang memiliki lebih sedikit anak mungkin diperlukan untuk memastikan pembagian nutrisi yang merata.
Lingkungan kandang pasca babi melahirkan harus hangat dan kering. Anak babi sangat rentan terhadap hipotermia karena cadangan lemak tubuh mereka yang minim. Penggunaan lampu pemanas (heat lamp) atau sumber panas lainnya sangat direkomendasikan. Suhu ideal untuk anak babi baru lahir adalah sekitar 32-35°C, jauh lebih tinggi dari kebutuhan induk babi.
Pemantauan kesehatan induk juga tidak boleh terlewat. Pastikan induk babi mulai makan dan minum dengan baik dalam 24 jam pertama. Retensi plasenta atau metritis (infeksi rahim) adalah komplikasi yang harus diwaspadai. Tanda-tanda seperti demam, lesu, atau keluarnya cairan berbau busuk dari vulva memerlukan konsultasi dokter hewan secepatnya. Manajemen nutrisi yang tepat pasca persalinan akan mendukung produksi susu yang optimal untuk mendukung pertumbuhan cepat anak-anak babi.