Panduan lengkap lafalan azan yang dikumandangkan saat masuk waktu salat.
Adzan adalah seruan atau panggilan untuk mengingatkan umat Islam bahwa waktu salat fardhu telah tiba. Lafal azan ini diucapkan oleh muazin, biasanya dari tempat yang tinggi atau melalui pengeras suara, dengan rangkaian kalimat tertentu yang penuh makna.
Setelah adzan selesai dikumandangkan, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa khusus sebagai bentuk penghormatan dan permohonan syafaat bagi Rasulullah SAW.
Adzan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam syariat Islam. Ia bukan sekadar pengumuman waktu, melainkan juga merupakan syiar Islam yang harus digemakan secara rutin lima kali sehari. Keutamaan mendengarkan dan menjawab adzan sangat besar pahalanya. Rasulullah SAW bersabda bahwa di antara waktu mustajab untuk berdoa adalah saat jeda antara adzan dan iqamah. Oleh karena itu, ketika mendengar seruan ini, seorang Muslim disunnahkan untuk berhenti dari kesibukannya, merenungi maknanya, dan mengaminkan lafalan yang dikumandangkan.
Secara hukum, adzan adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi salat berjamaah di masjid. Jika dilakukan secara munfarid (sendiri di rumah), adzan tetap dianjurkan, meskipun tidak sekuat hukumnya saat berjamaah. Lafal adzan memiliki struktur yang telah ditetapkan dan tidak boleh diubah. Pengulangan kalimat "Allahu Akbar" pada awal adzan menegaskan kebesaran Allah di atas segala urusan duniawi, sementara ajakan "Hayya 'alal falah" mengingatkan bahwa jalan menuju keberuntungan sejati hanya melalui kepatuhan kepada-Nya.
Setiap bagian dari adzan memiliki makna filosofis yang mendalam. Dua kalimat syahadat yang diucapkan menegaskan kembali fondasi keimanan seorang Muslim. Prosesi adzan ini berfungsi sebagai pengingat spiritual harian, memutus rutinitas duniawi sejenak, dan mengarahkan hati kembali kepada tujuan utama penciptaan, yaitu beribadah kepada Allah SWT. Dengan memahami arti dari setiap kata, seruan adzan menjadi lebih bermakna dan terasa lebih khusyuk saat didengar.
Selain adzan lima waktu, terdapat juga bacaan adzan khusus saat ada peristiwa penting, seperti adzan untuk salat gerhana (Khusuf dan Kusuf) atau adzan ketika bayi baru lahir (adzan di telinga bayi). Meskipun lafalnya berbeda, inti dari seruan tersebut tetap sama: mengajak manusia untuk mengingat Allah dan tunduk pada kehendak-Nya.
Memastikan ketepatan bacaan adzan adalah bagian dari menegakkan syiar Islam di suatu wilayah. Hal ini juga mencakup menjaga kebersihan suara dan kefasihan dalam melafalkan kalimat-kalimat suci tersebut agar pesan yang dibawa tersampaikan dengan jelas dan penuh penghormatan kepada lafazh-lafazh Allah dan Rasul-Nya.