Salat

Panduan Lengkap Bacaan Jawaban Adzan

Adzan adalah seruan agung yang mengumumkan tibanya waktu shalat fardhu. Suara muadzin yang menggema adalah penanda transisi dari kesibukan duniawi menuju kekhusyukan ibadah. Namun, bagi seorang Muslim, tugas tidak selesai hanya dengan mendengarkan. Terdapat sunnah yang sangat dianjurkan, yaitu menjawab setiap lafaz adzan yang dikumandangkan.

Menjawab adzan bukan sekadar ritual, melainkan bentuk partisipasi aktif dalam syiar Islam. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa orang yang menjawab adzan dengan tulus akan mendapatkan syafaat di hari kiamat. Oleh karena itu, mengetahui lafaz jawaban yang tepat adalah sebuah keutamaan.

Keutamaan Menjawab Adzan

Mengapa kita perlu bersungguh-sungguh dalam menjawab panggilan suci ini? Terdapat beberapa keutamaan besar yang menjadi motivasi utama bagi umat Islam:

Bagaimana Cara Menjawab Setiap Lafaz Adzan?

Lafaz jawaban adzan sebagian besar adalah mengulang lafaz yang diucapkan muadzin, namun ada beberapa pengecualian penting yang harus diperhatikan, terutama pada kalimat "Hayya 'alas shalah" dan "Hayya 'alal falah".

1. Jawaban untuk Lafaz Umum (Pengulangan)

Untuk lafaz seperti Allahu Akbar, Asyhadu an laa ilaaha illallah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Hayya 'alas shalah, dan Hayya 'alal falah, jawabannya adalah mengulang lafaz yang sama persis:

Allahu Akbar, Allahu Akbar

(Allah Maha Besar, Allah Maha Besar)

Asyhadu an laa ilaaha illallah

(Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah)

Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah

(Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)

2. Pengecualian pada Ajakan Salat dan Kemenangan

Ketika muadzin mengucapkan 'Hayya 'alas shalah' (Marilah menuju shalat) dan 'Hayya 'alal falah' (Marilah menuju kemenangan), maka jawabannya diganti dengan doa yang menunjukkan keinginan untuk melaksanakan shalat dan meraih keberuntungan:

Laa haula wa laa quwwata illaa billah

(Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)

Lafaz ini diucapkan baik ketika muadzin menyerukan ajakan shalat maupun ajakan menuju falah (kemenangan).

3. Jawaban Setelah Adzan Selesai

Setelah muadzin menyelesaikan seluruh rangkaian adzan, diakhiri dengan pengulangan Allahu Akbar kedua kalinya, maka umat Islam dianjurkan untuk membaca doa penutup:

Allahumma Rabbahadzihid Da'watit Taammah, was shalatil Qaa'imah, aati Muhammadanil Wasiilata wal Fadhilah, was Syafa'ata wal Maziid. Wab'atshu Maqamam Mahmudalladzii Wa'adthah.

(Ya Allah, Tuhan Pemilik seruan yang sempurna dan shalat yang didirikan. Berikanlah kepada Nabi Muhammad ﷺ wasilah (kedudukan yang tinggi) dan fadhilah (keutamaan), serta syafaat dan derajat yang mulia. Dan bangkitkanlah beliau pada maqam Mahmud yang telah Engkau janjikan kepadanya.)

Kesinambungan Setelah Adzan: Shalawat dan Doa

Setelah selesai menjawab setiap lafaz adzan, sunnah berikutnya adalah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Ini adalah wujud penghormatan tertinggi dan pembuka pintu terkabulnya doa. Ucapkanlah shalawat yang biasa kita baca, misalnya:

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad.

Selanjutnya, terdapat jeda singkat sebelum iqamah (seruan untuk segera berdiri shalat). Jeda ini adalah waktu emas. Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa doa yang dibaca di antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Manfaatkanlah momen ini untuk memohon apa pun kebutuhan dunia dan akhirat Anda. Dengan memahami dan mengamalkan bacaan jawaban adzan ini secara lengkap, kita tidak hanya menunaikan sunnah, tetapi juga meraih pahala yang dijanjikan oleh syariat.

🏠 Homepage