Ilustrasi: Simbol pengingat dan kekhusyukan.
Shalat Tasbih adalah salah satu shalat sunnah muakkad (sangat dianjurkan) yang memiliki keistimewaan luar biasa. Diriwayatkan bahwa shalat ini memiliki keutamaan menghapus dosa besar, bahkan dosa yang kecil sekalipun, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada pamannya, Al-Abbas bin Abdul Muthalib.
Kunci utama dalam melaksanakan shalat ini adalah membaca bacaan tasbih khusus sebanyak 300 kali yang tersebar di setiap rakaatnya. Memahami bacaan ini dengan benar adalah esensial untuk mendapatkan keberkahan penuh dari shalat sunnah istimewa ini. Walaupun fokus utama adalah kekhusyukan dan niat, mengetahui teks yang dilafalkan memastikan kita melaksanakan tuntunan sesuai syariat.
Shalat Tasbih umumnya dilaksanakan empat rakaat dengan sekali salam (total 4 rakaat) atau dua kali salam (2 rakaat + 2 rakaat). Jumlah total bacaan tasbih dalam satu kali shalat adalah 300 kali. Pembagiannya adalah 75 kali tasbih dalam setiap rakaat.
Tasbih 75 kali tersebut terbagi di beberapa posisi utama dalam shalat, yaitu:
Totalnya adalah 15 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 75 kali dalam satu rakaat. Jika dikalikan empat rakaat, hasilnya adalah 300 kali.
Bacaan tasbih yang dibaca dalam shalat ini adalah rangkaian kalimat yang mencakup pujian dan pengakuan keesaan Allah SWT. Berikut adalah lafadz yang harus dihafal dan dilafalkan:
Artinya: "Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
Pada setiap posisi yang ditentukan untuk membaca tasbih 75 kali, bacaan tersebut harus diucapkan secara berulang-ulang sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan di atas. Karena jumlahnya yang banyak, seringkali jamaah menggunakan jari-jari mereka sebagai hitungan atau menggunakan tasbih hitungan (bukan tasbih zikir biasa) untuk mempermudah kontrol.
Setelah membaca surat pendek dalam rakaat, sebelum bertakbir untuk ruku’, bacalah tasbih 15 kali. Ini adalah penanda awal bahwa Anda memulai siklus tasbih dalam rakaat tersebut.
Pada posisi ruku’, I’tidal, dua kali sujud, dan duduk di antara dua sujud, Anda dianjurkan membaca tasbih sebanyak 10 kali. Dalam posisi ini, biasanya pembacaan tasbih standar (seperti Subhana rabbiyal ‘adzim saat ruku’ atau Subhana rabbiyal a’la saat sujud) digantikan sepenuhnya oleh bacaan tasbih 300 kali ini.
Penting untuk diperhatikan bahwa bacaan tasbih khusus ini menggantikan bacaan zikir rukuk dan sujud yang biasa dilakukan. Ini adalah karakteristik unik dari Shalat Tasbih. Bagi yang baru pertama kali melakukannya, fokus pada hitungan sangatlah krusial. Kesalahan hitungan dalam satu sesi dapat berakibat pada kurangnya jumlah total 300 kali, sehingga pahala yang diharapkan mungkin tidak sempurna.
Keutamaan utama shalat ini terletak pada pengampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda bahwa shalat ini adalah kafarah (penghapus) dosa, baik yang kecil, yang besar, yang disengaja maupun yang tidak disengaja, yang diketahui maupun yang tidak diketahui.
Meskipun berat secara hitungan, shalat ini sangat ringan secara bacaan, karena hanya melibatkan satu kalimat tasbih yang diulang-ulang. Ini menunjukkan kemudahan yang Allah SWT berikan bagi hamba-Nya yang ingin membersihkan diri dari noda dosa. Melaksanakan shalat ini dengan khusyuk, sambil merenungkan makna pujian yang diucapkan ("Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar"), akan melipatgandakan kekhusyukan spiritual.
Bagi seorang muslim, mempelajari dan mengamalkan bacaan tasbih pada Shalat Tasbih bukan sekadar ritual, melainkan sebuah investasi spiritual yang sangat berharga. Pastikan Anda melakukannya dengan wudhu yang sempurna dan niat yang tulus untuk meraih keridhaan Allah SWT.