Misteri Kata "The": Padanan Bahasa Indonesianya

THE (Inggris) Kata Sandang = ? TIDAK ADA (Konsep Struktur) Perbandingan Struktur Bahasa

Ilustrasi: Kata sandang spesifik dalam bahasa Inggris vs. Indonesia.

Mengapa "The" Sulit Diterjemahkan?

Pertanyaan mengenai apa bahasa Indonesianya "the" adalah salah satu pertanyaan paling umum yang diajukan oleh pelajar bahasa Inggris. Jawabannya mungkin mengejutkan bagi sebagian orang: tidak ada padanan kata tunggal yang secara langsung mewakili fungsi "the" dalam bahasa Indonesia.

"The" dalam bahasa Inggris adalah definite article atau kata sandang tentu. Fungsinya adalah untuk menunjukkan bahwa kata benda (noun) yang mengikutinya sudah spesifik, diketahui oleh pembicara dan pendengar, atau unik. Misalnya, ketika kita mengatakan "The sun is bright," kita merujuk pada satu-satunya matahari yang kita kenal.

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa yang termasuk dalam rumpun Austronesia, memiliki struktur tata bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa-bahasa Indo-Eropa seperti Inggris. Salah satu perbedaan utama adalah hilangnya atau tidak adanya sistem kata sandang (articles) yang rumit. Bahasa Indonesia mengandalkan konteks, urutan kata, dan penanda lain untuk menentukan kekhususan suatu kata benda.

Bagaimana Bahasa Indonesia Menggantikan Fungsi "The"?

Meskipun tidak ada kata "the," fungsi spesifikasinya digantikan oleh beberapa mekanisme kontekstual dalam bahasa Indonesia:

1. Konteks dan Pemahaman Bersama

Seringkali, konteks pembicaraan sudah cukup. Jika Anda dan teman Anda sedang membicarakan buku yang baru saja Anda beli, Anda cukup berkata, "Buku itu bagus." Kata "itu" di sini berfungsi mirip dengan menunjukkan kekhususan, meskipun fungsinya lebih sebagai penunjuk (demonstrative pronoun) daripada kata sandang murni.

2. Penggunaan Kata Penunjuk (Demonstratives)

Untuk memberikan penekanan pada kekhususan, kita menggunakan kata tunjuk seperti itu (that/the specific one) atau ini (this/the specific one near me). Contoh: "Saya melihat pohon di taman" (A tree in a garden), versus "Saya melihat pohon itu di taman" (I saw the tree in the garden).

3. Pengulangan Kata Benda

Dalam beberapa kasus, pengulangan kata benda juga dapat menegaskan bahwa kita merujuk pada entitas yang sama. Namun, ini lebih jarang terjadi hanya untuk menggantikan "the".

4. Ketiadaan Sama Artinya dengan "A/An"

Jika dalam bahasa Inggris kita membedakan antara "a book" (sebuah buku, tidak spesifik) dan "the book" (buku itu, spesifik), dalam bahasa Indonesia keduanya seringkali diterjemahkan hanya sebagai "buku."

Inilah inti permasalahannya: saat menerjemahkan ke bahasa Indonesia, kita sering kali harus menghilangkan kata sandang Inggris dan membiarkan bahasa Indonesia mengandalkan pemahaman pendengar.

Studi Kasus: Kata Sandang Lainnya

Hal yang sama berlaku untuk kata sandang tak tentu, yaitu "a" atau "an." Dalam bahasa Inggris, "a" digunakan sebelum kata benda tunggal yang dapat dihitung dan tidak spesifik. Dalam bahasa Indonesia, kita menggunakan kata bantu hitung seperti sebuah, seekor, atau seorang, yang sekali lagi, merupakan penanda kuantitas, bukan penanda kekhususan gramatikal.

Kesimpulannya, ketika mencari bahasa Indonesianya "the," kita harus berhenti mencari kata tunggal. Kita harus mencari fungsi yang harus dilakukan oleh kata tersebut dalam kalimat. Karena bahasa Indonesia adalah bahasa yang menganalisis konteks (context-driven language) dan bukan bahasa yang sangat mengandalkan morfologi seperti bahasa Inggris, fungsi penentu kekhususan tersebut diserap secara implisit atau digantikan oleh demonstrativa seperti "itu".

Memahami perbedaan ini sangat penting bagi penerjemah. Menerjemahkan "the house" sebagai "kata sandang rumah" tentu tidak masuk akal. Terjemahan yang tepat bergantung pada konteks: apakah itu merujuk pada rumah yang sudah dibicarakan, atau rumah yang dimaksudkan secara umum? Dalam mayoritas kasus sederhana, "the house" menjadi "rumah itu" atau hanya "rumah," tergantung alurnya. Jadi, bahasa Indonesianya "the" adalah pemahaman konteks.

🏠 Homepage